35 Alunan Piano Kematian

114 27 0
                                    

Happy Reading

"Dasar! Ternyata Laras adalah anak dari Yayuk!" geram Delia Maheswari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dasar! Ternyata Laras adalah anak dari Yayuk!" geram Delia Maheswari.

"Hah? Laras, jadi l-lo anak dari manusia kejam itu?" Putri, tak menyangka, Putri seketika menjauh dari Laras. Dan mendekat kepada ibunya.

Ilmu sihir Laras membuat lampu besar rumah keluarga maheswari tiba-tiba bergetar, seketika lampu besar itu terjatuh menjatuhi para warga hingga semua punggungnya seakan-akan remuk.

Prangggg!

"Hahhh!" semua warga berteriak ketakutan.

"Saya akan menyirammu dengan air doa ini!" teriak mbok Murni, yang akan menyiram Laras dengan air doa.

"Gawat!" Laras yang mengetahui bahwa dirinya sudah tertangakap basah oleh mbok Murni, langsung membacakan mantra-mantra, agar mbok Murni, Delia dan semua orang yang ada di sana dikendalikan olehnya, seperti yang dilakukan Delia dulu pada para warga. Mata Laras kuning, sekarang mereka semua terkena mata jahat Laras.

Air doa yang dipegang mbok Murni jatuh, dan tak jadi disiramkan secara keseluruhan ke Laras.

"Semuanya, ayo kalian kembali dan tidur di rumah masing-masing. Lupakan kejadian ini, dan seakan-akan penyambutan Putri, Zahra dan diriku sudah dilakukan. Ayo cepat ..." suruh Laras, pada para warga. Para warga pun menuruti perkataan Laras, mereka pergi ke rumah gubuk masing-masing. Sementara Putri dan Zahra pergi ke posko penginapan mereka di belakang rumah marga maheswari, posko itu menyatu dengan rumah keluarga maheswari, sehingga kapanpun mereka bisa berkeliaran di rumah keluarga jahat tersebut.

"Bagus!" Laras tersenyum karena rencananya berhasil, sekarang ia bisa tidur nyeyak dan esok hari ia bisa kembali menjalankan rencananya untuk membalaskan dendam ibunya kepada Delia Maheswari dan Putri.

Lampu rumah kediaman maheswari menjadi mati, membuat rumah itu gelap gulita. Laras kaget, mengapa ini terjadi? Padahal kekuatannya tidak melakukan semua ini, sayup-sayup ia mendengar suara piano yang sedang dimainkan dengan nada yang sangat amat mengerikan dan meyayat hati.

Ternyata ada seorang perempuan dengan pakaian serba putih, dan rambut panjang kriting. Wajahnya putih, dan kedua matanya hitam lebam. Dilihat dari belakang, punggungnya bolong serta menggosong, dipenuhi dengan tusukan pisau yang berdarah-darah. Menyadari bahwa itu bukanlah seorang manusia, Laras pun menjadi lega.

"Kau siapa?" tanyanya.

"Hmmm ... apa kau tidak mengenali Ibumu sendiri?" katanya, dengan suara yang sangat mengerikan.

"I-ini Ibu? Bu Yayuk?" senang Laras.

"Benar, Nak. Ini Ibu ..." Yayuk menengok ke arah Laras, lalu tersenyum melihat kedatangan anaknya di desa Nagasari.

SILUMAN PENYERAP USIA: DAAYAN Where stories live. Discover now