16 Tragedi Penghianatan 16 Mei 1959

171 28 0
                                    

Happy Reading

Delia mengeluarkan batu permata biru genggamannya, "wahai batu permata buatlah orang-orang ini menuruti semua perkataanku!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Delia mengeluarkan batu permata biru genggamannya, "wahai batu permata buatlah orang-orang ini menuruti semua perkataanku!"

Seketika cahaya berwarna biru menyinari mereka semua, membuat mereka silau akan cahayanya itu. Akhirnya karena batu permata itu semua warga desa nagasari langsung menuruti perkataan Delia.

"Para warga nagasari! Cepat ikat Yayuk ke pohon tinggi itu!" jerit Delia, penuh emosi.

Seketika para warga mengikat Yayuk dalam wujud daayan itu ke pohon, Yayuk masih pingsan. Dia tidak menyadari bahwa dirinya sedang akan dieksekusi oleh para warga yang ada di sana.

"Semuanya! Cepat ambil puluhan obor dan drum kemari!!"

Delia sebagai pimpinan mereka, langsung berteriak untuk memanaskan para warga. Delia memerintahkan para warga untuk membawa berpuluh-puluh obor api, drum, dan beratus-ratus batu. Untuk melakukan ritual pembakaran siluman. Setelah semuanya terkumpul dimulailah ritualnya, hampir 90 obor di selapkan di pinggir-pinggir pohon, tak hanya itu ara warga pun membawa obor yang membawa. Tak beberapa lama gendang mulai di tabuh sebagai pertanda bahwa ada pembakaran siluman di desa mereka. Ini adalah suatu pembakaran iblis sekaligus untuk pelepasan sebuah mustika chandrakanta yang ada di lidah Yayuk, Delia sangat tak sabar untuk mengambil mustika itu.

Yayuk pun tersadar, alangkah terkejutnya Yayuk saat melihat dirinya diikat di sebuah pohon.

"Astaga, ke-kenapa aku bisa berada di sini? Kenapa??" Yayuk, panik setengah mati.

"Batu permata, jadikan Yayuk setua mungkin seakan-akan Yayuk telah tersiram dengan air doa yang suci!"

Batu permata berwarna biru bercahaya, membuat wajah Yayuk menua seperti orang 200 tahun karena efek air doa, padahal itu adalah efek cahaya batu permata. Memang nanah, benjolan dan darah yang ada di wajah Yayuk menghilang namun dia kepayahan, tenaganya tidak bisa menampung tubuhnya sendiri.

"Semua warga, ayo tusuk-tusuk badan dan wajah Yayuk hingga semua organnya pecah-pecah!" perintah Delia, tersenyum licik.

Semua warga menuruti permintaan Delia, semua warga menusuki tubuh, kepala, tangan dan kaki Yayuk yang sedang diikat di pohon. Hingga Yayuk bersimbah darah, matanya ditusuk dengan pisau, hidungnya ditusuk hingga menimbulkan perih yang mahadahsyat. Apalagi saat kupingnya ditusuk oleh pisau yang runcing, benar-benar semua warga sudah gila. Tak disangka saat mereka ke sana, mereka tidak memperhatikan obor-obor yang menyala di sana, hingga membuat pakaian mereka terbakar habis membuat sebuah lingkaran ritual setan.

"Apa-apaan ini, Delia!!" jerit Yayuk, yang tengah ditusuk-tusuk oleh para warga di pohon.

"Aku akan membawamu ke neraka!! Hahahahaha!" timpal Delia, kepada Yayuk. Tapi Yayuk tak bisa mendengarnya karena kupingnya telah ditusuki oleh warga nagasari. Ia pun sudah tak bisa melihat apalagi mencium bau apapun.

SILUMAN PENYERAP USIA: DAAYAN Where stories live. Discover now