15 Manusia Jahanam

170 30 0
                                    

Happy Reading

Yayuk shock mendengar sahabatnya berkata seperti itu kepadanya, seakan-akan Yayuk melihat Delia yang berbeda dari sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yayuk shock mendengar sahabatnya berkata seperti itu kepadanya, seakan-akan Yayuk melihat Delia yang berbeda dari sebelumnya.

"Delia, kamu kenapa? Kok kamu berubah kaya gini?" Yayuk, tak habis pikir dengan Delia.

"Ayo, Delia! Serahkan kepala bapak kamu."

"Ini bukan bapak saya! Tapi ini kakak saya!" teriak Delia, melotot kepada Yayuk, sebari membanting jenazah Daramayanto ke batu nisan makam orang lain.

BRUGGG!

"Kakak? Usia kalian beda! Kalian adalah bapak dan anak!" Yayuk, kebingungan.

"Bukan! Bapak saya bukan kang Darma! Tapi Bapak Wiranto Maheswari! Istri dari nenek Ageng Maheswari, ini adalah kakak saya! Hanyalah kakak saya! Yang berpura-pura menjadi bapak saya!"

Yayuk pening dengan ucapan Delia, setaunya Delia adalah anak dari Darmayanto. Dan Delia juga adalah cucu dari nenek Ageng serta kakek Wiranto. Delia bagaikan membuat sebuah drama, yang sangat membingungkan.

"Delia, sadar! Kamu tampaknya kesambet!" terka Yayuk, pada Delia.

"Tidak, memang ini kenyataannya!"

"Kau tidak percaya? Lihatlah ini!"

Delia membuka kulit wajahnya, ternyata wajahnya diselimuti dengan kulit wajah yang membuat orang itu muda kembali. Terlihat wajah Delia sangat tua setelah melepaskan kulit dari wajahnya itu, mukanya seperti telah berumur delapan puluh tahun. Ternyata selama ini Yayuk berteman dengan seorang manusia, yang usianya sangat tua dibandingkan dengan dirinya. Yayuk tak habis pikir Delia adalah orang yang jahat, selama ini Delia adalah musuh dalam selimut yang bisa menerkamnya kapan pun dan dimana saja.

"Kamu? Kenapa kamu melakukannya?"

Seketika suara Delia berubah total, menjadi sangat tua.

"Aku ingin membalaskan dendamku kepadamu! Aku akan membuatmu mati!"

"Tapi kita sahabat, Delia! Sahabat, dan kamu juga sudah mengiyakan perkataanku tadi siang di sawah!"

"Sahabat? Hahaha! Aku tidak butuh teman apalagi sahabat, yang aku inginkan hanyalah kekayaan dan kekuasaan di dunia hahahaha. Sahabat tidak penting bagiku, aku tidak mempercayai siapapun di dunia ini! Semua manusia jaman sekarang itu munafik dan sangat amat jahat, termasuk aku! Hahahahaha ..."

"Delia?"

"Kenapa? Kaget? Hahahaha! Aku memang sengaja menjebakmu ke perangkap yang paling dalam ini, Yayuk! Agar kau sengsara, agar kau tersiksa!"

"Selama ini identitasku memang dirahasiakan, karena Darmayanto, kakaku. Menyuruhku untuk mendapatkan sebuah batu permata dan mustika, alhasil diriku tidak pernah sekolah sejak itu, dan sejak masih kecil aku selalu keluar ke tempat-tempat ghaib untuk mencari mustika dan batu permata yang sangat sakti. Alhasil diriku menemukan seorang yang sedang bertapa di tepi sungai di saat malam hari. Dirinya mempunyai mata tiga, yang satu matanya ada di keningnya. Dia adalah Katemi, anak dari gurumu itu! Dia sahabatku juga yang ku hianati seperti diriku menghianatimu juga! Katemi mempunyai batu permata berwarna biru di keningnya, yang membuat manusia bisa abadi, bisa menjadi muda ataupun tua, sakti, kaya raya dan bisa membuat orang itu menjadi mempunyai segala yang ada di dunia ini! Aku pun membunuhnya saat itu juga, aku tusuk mata ketiganya dengan ribuan tusukan, sampai batu permata berwarna biru itu keluar dari mata ketiga Katemi. Aku pun mendapatkannya, di saat diriku sudah mendapatkan mustika itu, Katemi langsung tak berdaya sebari meminta tolong kepadaku. Tapi diriku malah menyihir Katemi menjadi stroke dan menua, ini semua berkat dari batu permatanya yang telah ku pegang! Hahahaha!" tawa licik Delia.

SILUMAN PENYERAP USIA: DAAYAN Where stories live. Discover now