VIII

2 1 0
                                    

Akhirnya , Eunsang sembuh dari tifus setelah dirawat inap selama 1 minggu lebih 4 hari. Dua hari yang lalu ia sudah pulang dari rumah sakit , namun sebaiknya istirahat dulu di rumah agar pada saat sekolah tidak mengalami sakit lagi. Tentu saja , ia harus mengikuti ujian susulan.

Pada pagi ini , ia datang ke sekolah dengan perasaan amat gembira , penuh semangat baru , ingin segera bertemu temannya hingga akhirnya ia berhasil bertemu Junho yang menghampirinya duluan. Junho juga merasa senang sekali dapat bertemu kembali dengan sahabat kecilnya itu , mereka pun berpelukan.

"Eunsang , sehat?" tanya Junho sembari merangkul pundak Eunsang

"Semoga saja , hehe. Kalau Junho sendiri gimana sama teman – teman?"

"Tentunya baik dong , always fine ehe."

Sesampai dalam ruangan ujian , Eunsang mencari tempat duduknya. Rupanya tempat duduknya berada di ujung sebelah kanan , dibelakang Taehyun yakni dua dari depan. Eunsang meletakkan tasnya dulu dan kembali berkumpul dengan Junho. Junho sendiri bangkunya dua dari depan tetapi berada di posisi tengah jajaran bangkunya.

"Junho , Taehyun sudah—"

Tepat pada saat itu juga , Taehyun datang sendirian ke ruang ujian otomatis Eunsang serta merta terkejut bersamaan dengan Junho ketika tak sengaja melihatnya dari ambang pintu. Taehyun langsung berbaur dengan mereka.

"Hyun , kok kamu bisa...pulang? Mana kak Beomgyu?" Junho bertanya

"Kemarin malam aku tiba – tiba dijemput—untung oleh noona , lagipula aku sudah cukup baik sekarang. Beomgyu masih dirumah kayaknya,"

Eunsang membulatkan mulutnya dan Taehyun tersenyum lebar padanya.

"Eunsang , gimana keadaanmu? Sudah sehat sepenuhnya?"

Yang ditanya langsung mengangguk. "Iya , omong – omong kursiku di belakangmu loh , tapi.... aku harus ikutan susulan ujian..."

"Gak apa apa kok selagi belum berakhir ujiannya. Hwaiting!" ucap Junho

Jika saja Eunsang dirawat bersama Taehyun , ia pasti tidak ikut ujian susulan karena sejak hari pertama , Beomgyu telah memberikan soal ujiannya melalui pamannya yang dikirim berupa dokumen lewat chat.

Selang 15 menit kemudian , Beomgyu berhasil memasuki ruangan ujian sementara di kelas sudah banyak peserta ujian menunggu ujian dimulai. Melihat keadatangannya , Eunsang melangkah penuh semangat dan memeluknya. Betapa rindunya ia pada Beomgyu. Beomgyu pun membalas balik pelukannya.

"Kak , apa kau sehat? Aku sangat merindukanmu!" seru Eunsang lalu melepaskan pelukannya.

Beomgyu tersenyum hangat padanya , menepuk pundaknya dan duduk di bangkunya. Hari ini ia merasakan ada "kejanggalan"—firasat buruk lebih tepatnya mengenai Eunsang. Hatinya sangat bergetar begitu Eunsang memeluknya hingga ingin bergumam , "sayang sekali , ini pertemuan terakhir sepertinya." Eunsang akan mengalami semacam peristiwa tak terduga entah kapan namun rasanya dekat waktunya.

Pengawas ujian masuk ke ruangan , peserta ujian langsung menyalakan komputer tak lupa mengeluarkan kartu peserta. Ujian hari kedua pada pagi ini berlangsung 60 menit. Suasana berlangsung hening , semuanya fokus pada soal ujian.

Ditengah suasana tersebut , Eunsang tampaknya kesulitan menjawab soal karena soal nya belum dipelajari olehnya gegara sakit tipus tidak bisa apa – apa kemudian ia menoleh ke sekitar selagi pengawasnya fokus ke laptop. Ia menghela napas panjang. Beomgyu sadar akan hal itu maka ia sengaja menggerak – gerakan jarinya , mengetuk – ngetuk mejanya halus tetapi Eunsang tidak menyadarinya hingga Hueningkai menepuk bahunya.

Beautiful StrangerWhere stories live. Discover now