III.a

8 1 0
                                    

Di dalam markas , bersama ketujuh temannya, Beomgyu mengobrol soal kejadian tadi pagi—kehadiran murid perempuan baru serta meminta untuk berhati – hati padanya karena dia merupakan titisan penyihir jahat dengan kata lain masih nenek moyangnya Beomgyu tetapi versi jahatnya atau lebih tepatnya nenek moyangnya Yeonjun , kakaknya. Dia kemari untuk mengambil alias melemahkan kekuatan Seunghwa dan Taehyun yang bersumber utama dari benang merah.

"Tetapi kalian tak perlu khawatir," kata Beomgyu , "selalu waspada saja , dia juga suka memantau pergerakan kita. Jangan coba – coba mendekati dia ya. Kalau dia melihat kita , jangan balas tatapannya. Tatapannya amat mematikan , mengandung racun... pokoknya hindari dia."

"Awasi juga Seunghwa dan Taehyun , temani mereka selalu. Jangan lengah pokoknya."

Beomgyu memandang serius teman – temannya lalu melihat Eunsang. "Eunsang! Jangan ngegebet ya! Haram!" Serunya , terlihat dia terkagum dengannya—tadi sempat lihat orangnya ketika hendak turun ke bawah.

"Eh , nggak kok!" bantah Eunsang

"Iya deh pokoknya jangan sampai ada yang fall in love sama dia. Gunakan mata ilusi kalian."

+

Suasana di kantin ramai seperti biasanya tapi sekarang hampir sebagian besar berkumpul dengan murid baru itu, mereka jadi memilih duduk dekat dia terutama para siswa cowok. Mereka makan bareng sembari berinteraksi dengannya. Murid tersebut bagaikan magnet yang dapat menarik benda ke dekatnya. Semua yang berada disini berinteraksi dengannya , kecuali dari grup Beomgyu termasuk Seunghwa dan Yujin. Yujin meminta Seunghwa untuk tidak coba coba berhubungan dengannya karena jika kedapatan berinteraksi bahkan membalas tatapannya niscaya kekuatannya akan mengurang sedikit demi sedikit. 

Gadis tersebut selalu memerhatikan gerak gerik Seunghwa dan Yujin diam - diam supaya tatapannya dapat dibalas oleh keduanya atau Seunghwa. Mereka menyadari sedari masuk ke kantin hingga detik ini—tatapannya tidak terlepas satu detikpun sepertinya. 

Sambil berbisik , Seunghwa berkata pada Yujin , "Dia emang secantik itu kah? seramah itu? hingga orang - orang disini mendatanginya bahkan senang dengan kehadirannya." Seunghwa berpikir gadis tersebut menggunakan sesuatu yang dirahasiakan hingga begitulah hasilnya. 

"Gak usah iri dah , dia memang terlahir beruntung." Yujin berpikir positif 

"Kamu tau dia itu siapa? , asalnya darimana , atau..." 

"Aku cuma tau dia tuh katanya mantan trainee dari agensi terkenal. Pantas saja dia sangat percaya diri menampakkan bakatnya dan auranya idol. Dia memutuskan berhenti menjadi trainee karena orangtuanya tidak mau dia menjadi idol." jelas Yujin

Seunghwa menoleh sebentar untuk memerhatikan gadis tersebut kemudian balik lagi memandang depan. Gadis itu sedang membaperkan para siswa laki - laki dengan aegyonya sekarang. 

"Kalau kita melihat dia gak apa apa kan selama dia gak lihat kita?" tanya Seunghwa

"Aku gak tau , mungkin kak Beomgyu tau. Semoga aja tidak ada apa apa" 

Beberapa saat kemudian bel berbunyi pertanda waktu istirahat berakhir. Semua murid kembali ke kelas masing - masing. Sepulang dari kantin , ketika berada di perjalanan menuju kelas , Yujin merasa ingin buang air maka ia meminta izin pada Seunghwa dan memperbolehkan ke kelas duluan , setelah itu , Yujin cepat - cepat ke toilet. Di toilet ia bertemu murid baru sedang sibuk membersihkan wajah. 

"Halo Yujin , kamu ternyata sekolah disini juga ya?" kata gadis itu 

Yujin menatap sinis , "Aku tau kamu datang ke sekolah ini. Menghancurkan diriku lagi" 

"Jangan mengata - ngataiku sebelum kamu jujur pada mereka semua," kali ini dia membalikkan badan membelakangi cermin , "sebaiknya kamu jangan terlalu berprasangka buruk padaku." 

Beautiful StrangerOnde histórias criam vida. Descubra agora