XIV

6 1 0
                                    

BACA? VOTE & COMMENT DULU BOSS!! 

Keesokan paginya , seorang siswi datang ke ruang laboratorium untuk membawa barang sesuatu. Ketika hendak berjalan menuju lemari penyimpanan barang – barang praktikkum , dia mencium bau bangkai di sekitar ruang ini sementara beberapa jarak dari dia berdiri lumayan dekat dengan lemari samping lemari penyimpanan barang – barang yakni lemari untuk buku dan sebagainya. Serta merta ketakutan melilit jiwanya sekaligus merasa ngeri.

Dia berpikir bahwa ada bangkai tikus di dalam lemari tersebut atau hewan – hewan selain itu seperti kucing dan guguk tetapi rasanya itu tidak mungkin karena di sekitar sekolah ini mana ada kucing ataupun guguk. Karena rasa takutnya makin menjadi – jadi , ia memutuskan keluar untuk memanggil satpam kemari.

Siswi tadi datang bersama seorang satpam ke ruang laboratorium kemudian satpam tersebut mendekati lemari yang aroma baunya makin menjadi – jadi hingga ia menjepit hidungnya memakai jari telunjuk dan jari jempol. Sambil merapalkan doa , satpam perlahan – lahan membuka salah satu pintu lemari sampai akhirnya membuka lebar pintunya. Seketika mereka syok bahkan membuat siswi itu berteriak sangat kencang lalu pingsan setelah mengetahui jika yang membuat bau bangkai justru bukan berasal dari bangkai hewan melainkan..

Mayat Junho yang telah membusuk selama lebih 15 jam. Di bajunya dihiasi cairan warna merah alias darah yang telah mengering sempurna , telapak tangan dipenuhi luka sayatan pisau ; pelipisnya lebam berwarna ungu tetapi ada sesuatu yang janggal. Matanya terbuka dengan warna pupil mata sedikit lagi memutih.

Tak lama berselang , semua murid—termasuk Seongmin – Seunghwa yang mendengar teriak menggelegar itu masuk ke ruang laboratorium seketika disambut oleh bau bangkai menyengat sehingga mereka kompak menutup hidungnya sementara mereka berjalan ke arah lemari yang salah satu pintunya terbuka. Mayat Junho ditatap datar oleh mereka bahkan tidak ada satupun merasa kasihan , sedih , menangis sedangkan Seunghwa langsung menangis lumayan histeris saking syok begitu hal serupa dengan Seongmin. Mereka berdua menangis di depan Junho yang sudah tidak bernyawa lagi.

Ketika semua hadirin disini hendak kembali ke aktivitas berikutnya , Taehyun dan Hueningkai masuk kesana menemukan Ahn bersaudara tengah menangis. Akhirnya mereka pun berjumpa dengan sahabat baiknya yang tidak bernyawa alhasil Taehyun seketika merosot ke lantai kemudian menangis menumpahkan segala kesedihan ditinggal teman baik kedua kalinya ; amarah terhadap si pembunuh. Ia pikir , Junho nasibnya sama seperti Eunsang , mereka berdua dititipkan kode rahasia oleh Beomgyu sehingga ketika musuh memaksa memberitahu kode rahasia pada mereka justru mereka akan berusaha menghindar.

Di ambang pintu , Junho memandang keempat sahabatnya penuh kesedihan sampai – sampai ia tidak bisa lagi menahan air matanya jatuh ke pipi. Memang , ia kasihan dengan mereka berempat , Beomgyu dan anggota baru , Jisoo tetapi sudah takdirnya untuk berpisah dengan cara seperti ini lalu datanglah sekelompok polisi yang akan mengevakuasi mayat Junho. Salah satu polisi diantara 3 polisi tersebut menembus badan Junho dan meminta izin pada keempat teman Junho ingin mengambil mayatnya.

Mayat Junho diletakkan di sebuah kantong warna jingga yang telah dilebarkan lantas diangkat oleh keempat polisi. Mereka berempat sekarang hanya bisa melihat empat polisi membawa pergi mayat salah satu anggota geng Beomgyu tersebut. Sebelum akhirnya dimakamkan , mayatnya diidentifikasi dahulu setelah itu diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

*

Beomgyu mendesah kesal ditengah – tengah rasa hausnya karena tanpa sengaja ia menyenggol gelas yang berada di atas nakas alhasil tumpah sekaligus pecah. Selain terbatas bergerak , kini matanya berkunang – kunang diakibatkan oleh pusing berat yang sudah di derita sejak meminum obat baru.

Jantungnya juga berdegup lebih cepat itu berati ia merasa tidak tenang tetapi tidak tau apa yang menyebabkannya begitu. Ia berpikir maklum sedang sakit lumayan parah jadi tidak bisa mengetahui apa penyebabnya seperti biasanya lalu ia memejamkan mata. Tepat matanya tertutup , hadir bayangan Junho tersenyum padanya dan mengatakan padanya bahwa ia akan menemani Eunsang lalu membuka matanya kembali dan saat itu juga sadar Junho telah tiada tetapi dia kurang yakin (mungkin dia merasakan getaran emosi dari teman – temannya yang tengah bersedih—kecuali Jisoo). Ia pun menelpon satu persatu teman – temannya. Yang duluan di hubungi adalah Jisoo.

Beautiful StrangerWhere stories live. Discover now