II

10 1 0
                                    

Seunghwa berbaring nyalang di atas tempat tidur sementara waktu telah menunjukkan pukul 22.30. Dari 30 menit lalu dia merasa susah tidur , sulit mengajak pikiran dan matanya melakukan istirahat. Sudah memaksakan diri tapi percuma. Pikirannya memang sedang kacau--merasa ingin lebih tau apa yang sudah terjadi sebenarnya pada dirinya , perasaannya pula menggebu gebu ingin segera mendapatkan jawabannya. 

Lalu mengangkat tangan kanannya--masih tidak percaya dengan kemunculan mendadak benang merah membalut hampir seluruh bangian tangan layaknya sarung tangan dan 3 gambar bulan pada lengan belakang. Semua terjadi di tangan kanan. Seunghwa mulai berpikir keras mengapa dirinya bisa seperti itu dan satu detik berikutnya terlintas pikiran jika sarung tangan benang merah di kepalkan lantas ia mencoba mengepalkan tangan erat erat , apa yang terjadi setelahnya? 

Darah mengalir ke bawah , sebentar lagi akan sampai di gambar 3 bulan. Melihat hal itu dia merinding merasa ngeri dan jijik karena punya hemophobia akut alias fobia darah akut , jadi kalau melihat darah secara langsung , seketika merinding , gak mau lihat bahkan mendengar kata "darah" langsung tersentak merinding. Darah itu pun akhirnya jatuh tepat tatto 3 bulan , yang anehnya berhenti disitu membentuk garis , menimbulkan tubuh menjadi panas rasanya sama ketika tersengat listrik. Spontan Seunghwa berteriak lumayan kencang saking tak kuasa menahan sakitnya. Hal tersebut merupakan peristiwa pemberian kekuatan magis yang sebenarnya. Akhirnya , ia pingsan. 

**

Paginya , pukul 6.00 pagi , Seongmin pergi dari rumah menuju sekolah duluan karena hari ini dia piket. Sesuai peraturannya , petugas piket harus datang lebih awal daripada yang lainnya , lagipula sekolah mungkin sudah dibuka. Sesampainya di sekolah , ia berjalan menuju kelas 10-AB1 , membuka pintu dan masuk ruangan. 

Sebenarnya hari ini Seongmin piket bersama Sunwoo tetapi Sunwoo belum datang jadi dia pagi ini piket sendirian. Lagipula tidak masalahnya piket sendirian dan berharap Sunwoo hari ini sekolah agar bisa piket bersama pada sore hari. 

Seongmin ke bawah tangga dimana alat inventaris berada. Ia mengambil sapu , pel beserta ember dan cairan pembersih lantai selanjutnya mulailah kegiatan membersihkan kelas. Pertama tama yang dilakukan adalah menyapu kelas sambil menumpahkan isi di kolong meja jika ada sampah , sengaja dilakukan supaya keambil semua sampahnya setelah itu mulailah mengepel lantai. 

Ketika sedang mengepel , Beomgyu datang ke kelasnya. "Annyeong!" sapanya 

Seongmin menoleh melihat Beomgyu yang kini berdiri di ambang pintu. "eh iya kak , silahkan masuk."

Beomgyu masuk dan memegang tongkat pel. "Kamu duduk aja sana , biar aku yang ngepel." 

"Eh gak usah , gak apa apa kak. Aku emang hari ini piket ," balas Seongmin terlihat merepotkan. 

Beomgyu tersenyum , matanya terlihat berbinar binar. "Yakinlah aku akan mengepel sangat bersih." 

Karena Seongmin merasa menolak permintaan yang lebih tua itu tidak sopan , maka ia memperbolehkan Beomgyu melakukannya. Ia duduk di atas meja memerhatikan kakak kelasnya menggantikan perannya. Memang apa kata Beomgyu tadi , dia mengepel sangat cepat selain itu pula membuat lantai menjadi bersih. Wajarlah Seongmin melongo karena emang baru bisa mengepel hehe. Kemudian Beomgyu ikut duduk di atas meja bersama Seongmin , mulailah berbincang - bincang.

"Seongmin , kesininya gak bareng Seunghwa ya? Terus dia kesini nya pake apa?" 

"Diantar palingan sama Ibu. Aku ke sekolah dia baru aja keluar kamar mandi," 

"Oh iya , aku belum memperkenalkan diri , namaku Beomgyu. Btw , aku punya grup yang siap melindungi keadaan teman teman Seunghwa dan teman teman Taehyun termasuk pula Seunghwa dan Taehyun dari kejahatan orang orang. Kamu sadar gak kalau sebenarnya teman - temanmu disini akan menjadi 'jahat' pada Seunghwa mungkin saja denganmu dan Yujin juga. Nanti kau akan merasakan atmosfer yang berbeda dengan sifat kejahatan mereka,"

Beautiful StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang