IV

7 1 0
                                    

Di ruang lab , Junho , Eunsang dan Beomgyu sedari tadi sibuk mengurus Hueningkai yang sampai sekarang tidak bergerak akibat semuanya dikunci oleh kekuatan Seunghwa tadi tetapi untungnya organ tubuh penopang kehidupan masih berfungsi sesuai yang ditampakkan pada layar ronsen , hanya dikunci. Sekarang sedang berusaha membuka kuncinya yang tersebar di seluruh tubuh Hueningkai. Sudah 3 kali mereka mencoba membukanya , namun nihil.

Beomgyu menekan beberapa tombol pada layar iPad untuk membuka kunci , Junho memerhatikan cairan infusan---warna biru , memastikan semuanya masuk tanpa hambatan ke dalam tubuh Hueningkai dan menjaga kulitnya menjadi segar kembali. Adapun Eunsang yang bersama Beomgyu mengatur tombol , karena Eunsang sendiri sudah memahami beberapa tombolnya. Semuanya berharap kuncinya bisa dibuka kali ini

"Apa dia akan cepat pulih?" tanya Junho khawatir 

"Pasti jika kita berusaha dan dirinya juga ada kemajuan," balas Beomgyu tanpa melihat Junho , "ini juga pertamakali aku menghadapi masalah seperti ini , jadi bagiku sulit melakukannya." Kata Beomgyu lagi 

"Kenapa kita gak panggil ahlinya?" Eunsang bertanya, 

"Aku yakin kita masih bisa menyelesaikannya." 

Akhirnya 5 kunci bisa dibuka. 1 kali percobaan 5 kunci yang dapat dibuka. Beomgyu dan Eunsang sama sama menghela napas lega. Perjuangan dilanjut kembali , masih ada 17 kunci yang belum terbuka---total kunci 22 , pusatnya berada di kepala Hueningkai. Selang beberapa menit , 3 kunci berhasil dibuka. 

Junho kembali bersuara , "kak , kenapa kuncinya sulit dan lama dibuka? Memangnya seberapa besar kekuatan Seunghwa tadi? Apa sama dengan kekuatan magis nenek moyang kakak?" 

"Kekuatan Seunghwa tadi tidak terlalu besar segitu mah justru kekuatan milik nenek moyangku jauh lebih besar bisa bisa saja Hueningkai hancur. Kuncinya memang sulit dibukanya setahuku , bahkan butuh 70 jam untuk menyelesaikan semuanya. Kurasa , kau ingin membantuku," Beomgyu kali ini menoleh melihat Junho , tersenyum penuh arti. 

Sambil mengatur aliran cairan infusan , Junho membantu Beomgyu dan Eunsang membuka semua kuncinya meskipun mendadak tetapi Beomgyu sudah mengajarinya sebelum memegang iPad miliknya. Memang butuh proses dan kesabaran ekstra menghadapi caranya yang begitu lumayan rumit apalagi koneksi jaringan internet. Setelah menunggu beberapa saat , 14 kunci terbuka alias semuanya. Alhasil mereka bertiga serempak menghela napas lega.

Tak lama dari situ , tiba tiba ponsel Junho bergetar dan berbunyi. Ibunya menelpon. 

"Yeoboseyo---" 

"Junho dimanaa?? Sudah sore belum pulang, tadi juga ibunya Eunsang nelpon ke ibu ternyata anaknya belum pulang juga. Jangan - jangan Junho sama Eunsang ya?" 

"Iya bu , Eunsang lagi sama Junho," 

"Cepet pulang sebelum jam 6 ya! Awas kalau terlambat!" ancam sang ibu , beliau langsung memutus telepon sepihak. Junho menutup telepon kembali. 

"Eunsang , kita pulang yuk. Kak Beom , maaf gak--" 

"Iya gak apa - apa , aku bisa sendiri. Silahkan pergi." Beomgyu mempersilahkan mereka pulang. 

Eunsang dan Junho keluar ruangan , saat keluar dari dalam rumah , mereka berdua tanpa sadar dilihat Yeonjun dari dalam kaca mobil. Dia baru saja datang dari suatu tempat. Yeonjun menduga ini pasti perbuatan Beomgyu mengundang orang luar tanpa seizinnya , maka ia segera menegurnya. Sepertinya Beomgyu lupa perjanjiannya. 

Sebelum ke daerah kekuasaannya , Yeonjun masuk ke daerah kekuasaan Beomgyu bermaksud menemui Beomgyu. Tanpa harus dipanggil olehnya , Beomgyu keluar dari ruang pribadinya dan berhenti di hadapan Yeonjun. 

Beautiful Strangerजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें