III

8 1 0
                                    

Malam hari , Seunghwa dan Seongmin sibuk di dapur yaitu sedang mempersiapkan makan malam karena ibu belum pulang dari kantor. Agar tidak membosankan , Seongmin menyetel lagu Can't You See Me dari ponselnya. Lagu itu salah satu favoritnya dari idolanya , Seunghwa juga suka lagu itu dan idolanya juga. 

"Can't you see me mabeobui geunalcheoreom say believe me.." gumam Seongmin sambil menggoreng ikan. Tak lama kemudian , suara bel terdengar dari dalam. Ibu sudah datang rupanya lalu Seunghwa pergi keluar rumah , membukakan pagar dan masuk ke dalam rumah. Begitu masuk , makanan sudah di atas meja makan dan sudah ada nenek di kursi meja makan. 

"Woaah rajin banget kalian berdua hihi," puji Ibu 

"Kirain belum dimasak ikannya, ternyata udah sama kak Seongmin." timpal sang nenek. 

Kini mereka semua berkumpul di ruang makan , menyegerakan makan. Kalau sedang makan , suasana hening dan sampai akhirnya suasana hening itu pecah oleh kedatangan—tiba – tiba suara berdenging yang entah darimana menyerang kedua telinga Seunghwa , akibatnya dia langsung menutup kedua telinga , pusing serta panas telinganya. Suara asing tersebut merusak acara makan Seunghwa lantas dia berlari ke kamar hingga membanting pintu membuat hadirin yang sedang makan kebingungan.

Lalu Seunghwa melompat ke kasur , segera menyembunyikan kepalanya dibawah bantal. Tak lama datanglah rasa mual. Ia cepat – cepat pergi ke kamar mandi. Muntah. Pasca melakukan urusannya , Seunghwa melompat ke kasur lagi menyembunyikan kepalanya di bawah bantal. Suara denging mematikan itu masih ada.

Tanpa sadar ia pun tertidur dibawah bantal sementara bunyi berdenging sudah hilang beberapa detik lalu. Bermimpi bahwa Seunghwa mendekati tembok yang berada samping meja belajar kemudian menempelkan salah satu tangannya, tiba – tiba saja munculah tangan hitam nan raksasa. Raksasa mendorong tangannya serta merta tembok pecah , alhasil menampakkan wujudnya : kepala kecil , wajah hitam berbentuk bulat—terlihat matanya saja , badannya tentu saja besar , kulitnya dari atas sampai bawah hitam.

Melihat sosok di depannya , Seunghwa spontan menjadi lemas kakinya , seolah olah tidak kuat menopangnya hingga terjatuh dan pastinya ketakutan , khawatir namun ketika raksasa hitam tersebut hendak menyerangnya , seketika Seunghwa bangkit kembali tanpa ada rasa ketakutan karena telah mendapatkan kekuatan entah darimana.

Terjadilah penyerangan. Seunghwa berhasil lolos dari serangan si raksasa itu dan kini waktunya membalas. Seunghwa menyerap kekuatan , menghayati selama 2 detik sampai menjadi kekuatan besar lalu melemparkan kekuatan cahaya putih—bertubi – tubi kepada lawannya sampai remuk dan hilang. Sedangkan ia saking menyerap energi lumayan besar , ia capek dan haus.

Mimpinya hilang begitu ia terbangun. Dilihatnya jam dinding yang telah menunjukkan pukul 9.30 malam , sedetik kemudian ia ingat ada pekerjaan rumah matematika. Alhasil ia segera mengerjakan sekaligus sudah janji pada kakaknya kalau ingin menyalin hasil pekerjaannya.

Seunghwa pergi ke kamar Seongmin. Ketika membuka pintu , Seongmin sedang mengerjakan PR matematika tetapi ia hampir selesai mengerjakannya.

"Kak , maaf tadi ketiduran. Wah udah....selesai?"

"Iyalah daritadi juga kerjainnya. Kamu belum?"

Seunghwa menggeleng. "Tumben bisa kak,"

"Bisa karena dibantuin,"

"Sama siapa?"

"Kak Taehyun. Nih mau liat gak?" Seongmin memberikan buku tulis matematika pada Seunghwa. Seunghwa emang mau daritadi.

"Gomawo kak.."

"Iya , jangan lupa kembaliinnya besok pagi!"

Seunghwa mengangguk dan menutup pintu dari luar. Langsung mengerjakan sekarang sebelum rasa kantuk menyerang kedua kalinya.

+

Keesokan harinya , seorang gadis berambut panjang berwarna coklat agak kemerahan , berbadan tinggi layaknya model serta berseragam rapi berjalan ke sekolah. Sesampai di sekolah , ia disapa dengan senyuman ramah—sekaligus kagum oleh penjaga sekolah. Beberapa orang yang melihatnya juga tersenyum padanya. Tentunya membalas senyum mereka.

"Selamat pagi cantik!" sapa penjaga sekolah padanya pada pagi hari ini

Dari awal masuk hingga masuk ke gedung sekolah , orang – orang merasa takjub dan terkagum – kagum padanya karena mungkin memiliki aura seorang bintang—mendadak menjadi selebriti di sekolah. Terutama para siswa laki – laki mendekatinya terus bahkan ada yang minta selfie bersamanya. Alih – alih risih , justru gadis tersebut dengan senang hati menuruti permintaan 'fans'.

Disaat gadis cantik sampai di area atas alias lantai 3 dimana kelas 12 bertempat , hampir semua siswa menghambur keluar menyambutnya alhasil terjadi keributan. Beomgyu yang sedang asyik ngopi beranjak dari kursi untuk melihat lewat kaca apa yang terjadi. Dia memang sudah mengetahui gadis cantik itu layaknya menyihir semua orang sehingga terjadilah keributan.

"Cantik – cantik sampah." Batin Beomgyu ketika mendengar pujian dari orang – orang untuk gadis cantik tersebut. Rasanya ingin muntah.

Sementara di luar sana , seorang siswa laki – laki berani menjabat tangan gadis tersebut dan menjawab pertanyaannya tadi bahwa disini bukan tempat kelas 11 , kelas 11 ada di bawah. Gadis tersebut menanggapi dengan anggukan serta merta menyeringai memperlihatkan deretan gigi putih bersih , bersamaan dengan itu , suara berdenging—bikin pusing mendadak datang entah darimana mengakibatkan hadirin menutup telinga lalu gadis cantik turun ke bawah. 3 menit kemudian suara itu tidak ada lagi.

Tak lama , seorang guru laki laki jangkung menyuruh semua yang ada disini masuk kelas. Semua murid pun masuk kelas masing – masing dan memulai pelajarannya pada pagi ini.

_

1 jam kemudian , Seunghwa bersama Seongmin datang terlambat ke sekolah. Setelah dimarahi oleh satpam barulah mereka berhasil masuk ke area sekolah walaupun sudah sepi. Berlari dari awal masuk gerbang sampai akhirnya tiba di depan pintu kelas. Untung saja satpamnya baik , kalau ketahuan sama guru tamatlah riwayatnya.

Mereka berdua berdiri di depan pintu kelas , tidak berani mengetuk pintu apalagi membukakan pintu. Di dalam terdengar suara ibu guru yang masih menerangkan materi. Pagi ini pelajarannya adalah Fisika.

Beberapa menit kemudian , pintu dibuka dari dalam oleh Yujin seperti mengetahui kehadiran mereka , ia memperbolehkan masuk alhasil disambut oleh kemarahan ibu guru bahkan Seongmin langsung ditampar oleh beliau sampai sampai membuat seisi kelas menertawakannya namun spontan speechless dengan satu kali sentakkan dari ibu guru.

"Kenapa kalian terlambat , ha?! Harusnya kalian gak usah sekolah!" sentak ibu guru

Dengan keberaniannya , Seongmin menjawab, "t..tadi ne..nek pingsan tiba – tiba jadi di bawa ke klinik dulu , pake layanan transportasi online. Ibu gak ada dirumah , udah ke kantor. Maaf sebesar – besarnya , kami janji tidak mengulanginya lagi."

Akhirnya ibu guru mengerti , mengangguk. "Tapi hukuman tetap berlaku. Kalian harus membersihkan kamar mandi yang berada di ujung sana sekarang!"

Tanpa ada protes , Seunghwa dan Seongmin menuruti perintah beliau. Mereka kembali berjalan ke pintu namun pada saat Seunghwa hendak membuka pintu , Yujin memerintahkan berhenti disana , jangan keluar dulu. Ia berkata pada sang guru.

"Ibu , jangan terburu buru memberi mereka hukuman. Kasih kesempatan mereka mengikuti pelajaran. Dalam peraturannya , jika sudah melakukannya 3 kali atau bahkan lebih dari 3 kali terlambat , mereka boleh dihukum." Saran Yujin yang langsung diterima oleh sang guru.

Akhirnya mereka berdua bisa mengikuti pelajaranFisika kemudian duduk di bangku masing – masing dan segera mengeluarkan bukufisika lengkap tempat pensil. Ibu guru melanjutkan pembelajarannya.


>>>Selanjutnya bakal dilanjutin pada bab berikutnya 

♐♒♓








Jangan lupa kasih comment dan voice nya yaaaa 

Beautiful StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang