XII.a

1 1 0
                                    

BACA? WAJIB VOTE DAN COMMENT YAAA 

Beomgyu dan Jisoo tak sengaja berpapasan di tangga. Beomgyu ingin turun ke bawah , Jisoo sebaliknya tapi mereka akhirnya mempunyai tujuan yang sama—Beomgyu tidak jadi ke bawah. Ia berhadapan dengan Jisoo.

"Kita ke loteng , ada hal penting yang ingin aku sampaikan." Kata Beomgyu

Di ruangan yang hanya diisi meja dan dua kursi itu , Beomgyu dan Jisoo duduk saling berhadapan. Beomgyu mengangkat bicara duluan, "Aku minta sekarang kamu bertemu Minhee , tidak ada waktu lagi untuk menundanya. Aku yakin kamu bisa menembus pemblokir tempat tinggalnya setelah itu kamu seret ke rumahku biar ku periksa. Mengerti?"

Jisoo mengangguk, "baiklah aku mengerti."

Kemudian Beomgyu mendapat pesan alhasil ia menghentikan acara rapatnya kali ini. Seseorang tidak dikenal mengirimkan pesan dalam bentuk voice note , karena penasaran , Beomgyu langsung memutar voice note tersebut dan menempelkan lubang suara ponsel ke lubang telinganya alhasil dalam 3 detik , ia dibuat kejang – kejang sehingga jatuh ke lantai setelah itu keluarlah darah hitam dari dalam mulutnya.

Jisoo langsung bertindak. Ia mengambil paksa ponselnya lalu menelpon Junho untuk segera kemari. Junho sendiri berada di kantin bersama Hueningkai.

"Yeoboseyo? Ada apa?" Junho bertanya duluan

"Cepat datang ke loteng sebelum terlambat. Ada suatu hal menimpa Beomgyu,"

Junho terkejut. "Hah? Iya , kami segera ke sana!"

Sebelum meninggalkan Beomgyu dan ruangan , Jisoo meletakkan ponsel Beomgyu serta sebuah arloji teleportasi miliknya yang akan dipakai Junho dan Hueningkai untuk memulangkan Beomgyu ke rumahnya setelah itu barulah ia melaksanakan permintaan Beomgyu tadi.

Bersamaan dengan Junho dan Hueningkai datang ke lokasi , Jisoo membuka pakaian seragam di dalam salah satu bilik kamar mandi dalam keadaan sudah di rangkap—baju setengah bagian diatas perut dilengkapi hot pants diatas paha kemudian ia merapikan pakaian seragamnya , memasukkannya ke dalam tas.

Jisoo menempelkan telapak tangan di dinding serta merta muncullah kotak sandi lengkap dengan nomor – nomornya untuk berpindah tempat secara otomatis karena dia tidak membawa arloji teleportasi. Jisoo memasukkan nomor – nomor alhasil dalam sekejap ia berada di depan kost-an yang masih ditempati Minhee. Inilah wujud tempat yang sengaja di blokir Minhee di peta.

Masuk ke dalam bangunan , bertemu dengan seorang ibu – ibu berbaju merah dan rambutnya di gulung memakai roll rambut yang menyambutnya ramah. Beliau tau Jisoo soalnya sudah berapa kali mereka bertemu.

"Ibu , apakah Minhee ada disini?" tanya Jisoo kepada ibu pemilik kost

"Anak itu daritadi belum kelihatan batang hidungnya. Mungkin dia masih disini, coba cari tau," jawab ibu pemilik kost

"Baik. Makasih."

Jisoo menaiki tangga menuju lantai 2 dimana kamar Minhee berada. Tiba di lantai 2 , ia berjalan lurus lalu berbelok ke kanan hingga tiba di depan pintu kamar Minhee bernomor 17 berati kamarnya berada di urutan 17. Perlahan ia membuka pintunya agar Minhee tidak terkejut.

Kondisi kamarnya sangat kacau bak kapal pecah. Botol – botol beserta putung rokok amat berserakkan di lantai ; sebagian botol yang terbuat dari kaca telah pecah berkeping – keping hingga menyisakan serpihan kaca (mungkin digunakan untuk melukai diri sendiri atau orang lain) ; apalagi di atas meja bundar terdapat 5 suntik , pistol dan obat – obatan berbentuk pil.

Tak lama berselang , Jisoo merasakan kehadiran Minhee. Ketika ia melirik ke samping , mulut pistol sudah berada di dekat pelipisnya. Sebentar lagi Minhee benar – benar menembaknya. Alih – alih takut , Jisoo membalikkan tubuhnya ke belakang sehingga ia berhadapan dengan Minhee. Tangannya menurunkan tangan Minhee yang membawa pistol berisikan peluru tembaga.

"Simpan dulu. Tenang , aku kemari bukan ingin—"

" Kau benar – benar menyakitiku , pengkhianat! , Minhee mulai memuntahkan segenap kekesalannya , "kau dulu berjanji padaku jika kau selamanya akan bersamaku di jalan gelap tapi menyenangkan tapi kenapa kau memutuskan bergabung dengan grup brengsek itu? Kenapa kau malah mengikuti perintahnya? Kau sengaja melupakan bangsamu sendiri , kau juga psikopat! Tuan sudah mengetahui perkara ini dan akan kumusnahkan dirimu sekarang!"

Dengan perasaan tenang nan biasa saja , Jisoo menatap lembut Minhee. "Kau juga sama membelot dari kebenaran , bukan? Kau hanya menjadi pengacau di grup itu. Iya , maafkan aku karena belum mengucapkan perpisahan denganmu. Sekarang kau—"

Minhee langsung menembak kaki Jisoo karena tidak bisa membendung amarahnya lagi lantas Jisoo terjatuh akan tetapi kulitnya yang kena peluru mampu kembali seperti semula sementara Minhee telah menghilang. Jisoo berwaspada dan terus mencari Minhee. Tepat di belakangnya , Minhee muncul serta merta menembakkan peluru ke arahnya namun tidak sempat kena keburu Jisoo menghindar ke samping. Minhee melakukan tersebut berulang – ulang sampai akhirnya Jisoo berhasil menangkapnya , kini gilirannya menyerang.

Minhee di dorong ke dinding sedangkan Jisoo menyekik keras lehernya sehingga ia kesulitan bernapas lalu membekap mulutnya dengan melumat bibirnya sangat brutal sekaligus memasukkan racun melalui mulutnya. Jisoo melepaskan bibirnya lantas membanting Minhee ke lantai dalam keadaan tidak berdaya. Mungkin nyawanya akan segera melayang , pikir Jisoo.

Tidak langsung meninggalkannya begitu saja , Jisoo malah memulihkan kembali Minhee , padahal dia akan sekarat saat ini. Racunnya diserap lagi olehnya—tadi itu hanya pembalasan saja. Dia tidak boleh mati sebelum memberikan keterangan sejujur – jujurnya kepada Beomgyu.

-

Akibat dari Beomgyu keracunan gara – gara mendengar puisi kematian (dia tidak menyukai puisi karena dia trauma berat karena pernah mengalami hal yang ganjil) suasana kedamaian berubah 360 derajat menjadi kerusuhan , pertentangan dan kesedihan yang teramat sangat dalam diri Taehyun dan Seunghwa. Kini mereka merasakan pikiran sekaligus emosinya tidak beraturan seperti biasanya. Beomgyu jatuh , mereka ikut jatuh juga. Dari sekarang , Yujin mengubah suasana hati dan pikiran pada orang – orang terdekat mereka—terlebih Seunghwa yang baru saja mendapatkan rapor nilai dengan nilai yang cukup rendah ketimbang seluruh siswa di kelasnya termasuk kakaknya. Semuanya dipandang jahat , mengerikan dan bengis oleh Seunghwa dan Taehyun.


 ♐♒♓


Beautiful StrangerOnde histórias criam vida. Descubra agora