Senin, 23 April 2007.
Memandang langit dari jendela kamar, ujung dagu menempel pada tangan yang terlipat di atas meja belajar.
Sudah dari tadi Seomgyu menanti kedatangan Beomgyu. Awal hari dalam pekan baru terasa membosankan tanpa pergi sekolah.
"Beomgyu pulang."
Berbalik badan dengan terburu-buru, alis Seomgyu terangkat kala Jihyo sudah pulang menjemput Beomgyu.
Langkah kakinya terasa bergetar mengusik ubin, mendekati saudaranya yang ditunggu-tunggu.
"Beomgyuu ...."
Hap!
Keduanya berpelukan, melepas rindu sudah seperti terlewat dasawarsa tak berjumpa. Maklum, si kembar terbiasa bersama setiap waktu, baru kali ini Beomgyu pergi ke sekolah sendiri.
"Seomgyu udah nggak panas?" Jihyo berjongkok lutut, menyentuh jidat Seomgyu dengan telapak tangan bagian luar.
Dirasa tidak separah tadi malam, ibu muda itu menghela nafas lega. "Demamnya udah turun, besok Seomgyu udah bisa sekolah. Sekarang kalian makan ya. Mamah udah masakin ayam goreng."
"Yes! Ayo, Seom." Beomgyu mengepal tangannya riang. Hendak meraih lengan Seomgyu untuk pergi ke ruang makan bersama, tapi gadis kembarnya memicing.
"Yang sembuh Seomgyu, kok Beomgyu yang seneng sih?" herannya.
"Seneng dong, Beomgyu ada temen main lagi."
Jihyo tertawa kecil, gemas melihat kedua anaknya. "Beomgyu ganti baju dulu baru makan ya, Seomgyu jangan lupa minum obat."
Dengan kompak, keduanya memandang sang ibu kemudian hormat. "Siap, Ma," balas mereka bersama.
YOU ARE READING
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...