[Sequel 4] Ketentuan.

48 19 21
                                    

"Seomgyu gak minta apa-apa lagi sama lu?"

"Gak ada, tadi malem Seomgyu gak datengin gua."

"Serius?"

"Serius Tae, gua juga bingung."

Diatas langit siang yang terik, keduanya menghela nafas jengah, saling beradu pikir bagaimana menentukan suatu keputusan.

Tadi malam Raehyun tidak bermimpi lagi, tak ada Seomgyu dimalamnya seperti malam-malam biasa.

Keraguan menginterupsi mereka lantaran keinginan Seomgyu sebelum menghilang belum Raehyun pahami dengan begitu jelas.

Dua hari yang lalu—sebelum malam pertama Seomgyu menghilang—Seomgyu sempat menitipkan sepenggal pesan.

"Cuma tiga permintaan kok. Baru satu yang terkabul, tinggal dua lagi. Ayo semangat Raehyun!"

Tunggu.

Raehyun saja tidak tau ketiga permintaan itu. Apa saja dan kapan Seomgyu meminta, Raehyun tidak tau...

...atau mungkin tidak sadar?

Entah, rasanya bingung.

"Ya udah Rae, sekarang kita beli jam tangan aja." Taehyun berdesir rendah, menangani kegundahan Raehyun atas amanat yang belum jelas.

"Untuk siapa?"

"Beomgyu." Tegas sang wira, kening Raehyun mengerut membaca makna.

"Lu sempet baca suratnya, kan? Logikanya, buat apa Seomgyu nyuruh lu ngambil dan baca surat Beomgyu kalau gak ada tujuan..."

"...mungkin maksudnya, Seomgyu mau ngabulin keinginan Beomgyu yang ada disurat itu, salah satunya jam tangan yang Beomgyu mau."

Raehyun bergeming, berkilas balik lagi dalam jarak waktu sebulan lalu, perihal salah satu surat Beomgyu yang ia baca.

"Iya juga sih Tae, tapi kalau salah?" Tanya si gadis kembali ragu.

"Gua yakin, nggak akan salah."
































>><<































"Sebelum Seomgyu meninggal, gua sempet nyuruh dia nulis tentang apa yang dia rasain semasa itu, di kertas..."

"...pas gua baca, ternyata Seomgyu pernah ngejanjiin hadiah buat Beomgyu, hadiah di hari ulang tahun mereka..."

"...tapi Seomgyu keburu pergi, dia belum ngasih apa-apa buat Beomgyu..."

"...mungkin tujuan Seomgyu datang lewat mimpi lu karena dia mau nepatin janjinya dulu semasa hidup, bisa jadi, kan?"

"Suratnya masih ada di kamar gua, selalu gua baca kalau gua lagi kangen, itu tulisan tangan terakhirnya sebelum meninggal."

Selama perjalanan, Taehyun berkisah. Mengenang si Adik yang kini telah diterima selapang dada.

SEOMGYUWhere stories live. Discover now