[Chapter 34] Pembuktian.

98 36 11
                                    

"Iya Hyun, untung aja gak sampe ketauan Mamah Papah"

Seomgyu menaruh botol minum berisi air mineral di atas meja setelah di habisi seperempatnya.

Ia kembali di pertemukan pada urusan tersembunyinya bersama Doyoung di ruang UKS oleh waktu yang terus berjalan tak kenal lelah.

Hari senin ini seperti biasa, tiada yang berkesan.

Hanya di isi dengan suasana yang tampak membosankan, namun bedanya hari ini adalah penantian hasil DNA keluarganya.

Dan tentu Seomgyu sendiri juga ikut serta dalam pengecekkan DNA, sesuai dengan apa yang Doyoung katakan.

Jam kini telah menunjukan pukul sepuluh lebih tiga menit.

Waktu istirahat Seomgyu dan Taehyun disita sementara oleh pengecekkan DNA ini.

"Lucu banget, kamu kayak anak kecil yang diem diem nyuri makanan di warung tau"

"Lho? Kok Seomgyu di samain sama anak kecil sih Hyun?"

"Karena anak kecil itu, kan polos tapi pemberani kayak kamu"

Taehyun terkekeh sendiri terhadap candaannya yang sedikit mengarah kepada bualan cinta.

Ia menatap manik mata Seomgyu lekat di depannya bersamaan dengan pedang asmara yang tersirat tajam.

Taehyun sedang kasmaran.

Tak pernah bosan ia mendengar semua dongengan Seomgyu yang bisa membuatnya jadi cemas maupun yang membawa tawa.

Menemani gadis pujaan hatinya dalam menghadapi sebuah urusan rahasia dengan gembira.

Entah kapan waktunya, Taehyun akan tau tentang kebenaran di balik kebohongan besar.

Dimana cintanya Taehyun kepada Seomgyu selama ini adalah sebuah kekeliruan.

Yang terjadi sekarang adalah asmara seorang pemuda kepada seorang gadis dalam hubungan sepasang kekasih kalangan anak Sekolah.

Kekeliruan yang amat besar, semestinya cinta ini hanya diliputi oleh tali persaudaraan seorang Kakak beradik.

Meski mereka seusia, Taehyun lebih dulu lahir sebulan dibanding Seomgyu.

Ini bukan menjadi alasan bahwa mereka bukan sepasang Kakak beradik yang belum terungkap.

Biarkan ini di serahkan pada yang Maha Kuasa, dimana hanya waktu yang bisa mengulas tuntas masalah yang terpendam surut.

Layaknya api besar yang melenyapkan habis sebuah rumah, walaupun sudah terpadamkan oleh air dan di abaikan kejadiannya.

Bekas abu dari bakaran itu pasti masih ada, sebersih bersihnya bekas itu di hapus.

"Tapi Seomgyu beneran gugup lho Hyun, gak tau lagi deh mau gimana lagi kemarin kalau ketauan"

Seomgyu melanjutkan dongengnya dengan penuh ekspresi menggemaskan.

Seomgyu bercerita saat ia berusaha mengambil sedikitnya air liur Taeyong dan Jihyo saat makan bersama.

Hampir saja Taeyong menengok ke arah Seomgyu.

Tapi semua berjalan lancar, sosok malaikat di samping Seomgyu membantunya demi usaha pencarian sindrom ini terbuka.

Sedetik saat Taeyong mulai melihat Seomgyu kemarin, gadis itu baru usai menyelesaikan tugas.

"Wajar dong kalau gugup, tandanya kamu punya jantung"

"Kalau Seomgyu gak gugup?"

"Eung... tandanya kamu gak punya jantung?"

"Iiiiih Taehyun!" Seomgyu ikut tertawa saat Taehyun terkekeh tanpa suara, reflek menepuk pundak Taehyun pelan.

SEOMGYUWhere stories live. Discover now