[Chapter 12] Let me cry.

201 62 54
                                    

"Beneran Seom? Udah gak sakit? Udah gak kerasa panas gitu? Atau masih ngilu? Atau masih kerasa sakit tapi sedikit? Atau masih keras--"

"Udah Beom, udah gak sakit lagi ih"

"Ya udah deh, takutnya Beomgyu dimarahin Mamah kalau Seomgyu celaka begitu"

"Enggak Beom, inikan Seomgyunya yang gak hati hati"

"Lain kali hati hati Seomgyu, untung aja ada Taehyun tadi kalau misalnya Seomgyu lagi di dapur sendiri gimana hayo? Ujung ujungnya nangis, dasar cewek"

"SSSSST BEOMGYU JANGAN NGOMONG TERUS IH, SEOMGYU SAMA TAEHYUN LAGI MAKAN TAU NANTI KESEL-- UHUK UHUK UHUK" teriakan dari pita suara Seomgyu, ia menghadap belakang sedikit untuk melirik lawan bicaranya.

"...lek" ucap Beomgyu yang masih berada disofa sembari terkekeh, kali ini ia diam tidak menanggapi lagi, dua matanya masih menatap layar Televisi sesekali menyambar beberapa cemilan.

Saat ini Seomgyu dan Taehyun sedang memakan hasil masakan mereka berdua di meja makan yang terletak di belakang ruang Televisi. Jadi jarak si kembar tidak terlalu jauh.

Beberapa menit yang lalu saat Seomgyu dan Taehyun masih memasak mie mereka, Seomgyu yang merasa diperhatikan oleh Taehyun menyebabkan pikirannya buyar hingga jari kelingking kanannya terkena bagian pinggir panci yang sedang panas.

Alhasil Taehyun reflek memegangi jari kelingking Seomgyu di saat pemilik jari berteriak, ia meniup beberapa kali ke jari mungil itu lalu di bilas dengan air.

Beomgyu juga, ia mendengar teriakan khas dari gadis kembarnya dengan cekatan ia berjalan ke arah dapur untuk mencari tau, kenapa bisa Seomgyu mengeluarkan suara yang menyayat telinga seperti itu.

Kembali pada kejadian saat ini, Taehyun menggulung gulungi mienya dengan garpu kemudian ia masukan kedalam mulut, hal ini tentunya di lakukan juga oleh Seomgyu.

"B-be-be-be-bener-beneran uuuuudah-udah ga-gak sakit lagiii... ja-ja-ja-ja-jarinya?" Taehyun membuka suara selang tiga menit si kembar tidak saling berbicara.

"Bener Hyun, cuma masih ada bekas merah aja"

"Nan-nan-nan-nanti jugaaaa... ju-juga la-lama lama s-sembuh" ucap Taehyun selama tiga puluh detik, dan tepat di dua detik kemudian Seomgyu mengangguk sebagai tanda penanggapannya kepada Taehyun.

Kali ini mereka berdua saling terdiam, mengerjakan pekerjaannya masing masing, sampai proses pengisian perut selesai.

Sesekali Taehyun melirik Seomgyu, rasanya senang sekali melihat Seomgyu yang sedang makan saat ini, layaknya anak kecil yang belum diberi makan seharian penuh.

Seomgyu terlihat bersemangat saat menghabiskan makanannya, bahkan mie yang ada di piringnya sudah lebih sedikit daripada mie yang ada di piring Taehyun.

Gadis cantik berambut hitam sedada itu sangat menikmati makanan akhir bulan yang sederhana namun mengenyangkan, hingga menjadi pusat perhatian bagi diri Taehyun, satu satunya orang yang bisa memperhatikan Seomgyu saat ini.

Lagi pula posisi duduk mereka berhadapan, ini mempermudah Taehyun mengakses kontak matanya pada gadis itu.

Mulanya melirik sesekali, hingga Taehyun menatapnya secara terus menerus.

Dua lensa milik gadis kembar Beomgyu itu yang tampak bersinar walaupun tidak ada cahaya, bola matanya yang terlihat seperti boba, bulat dan hitam. Pipinya yang menggelembung sebelah dan bibirnya yang mungil.

Seomgyu sangat menggemaskan di mata Taehyun saat ini, ia gadis sempurna.

Lama kelamaan, tanpa sadar Taehyun menampilkan senyumnya yang semula tipis menjadi senyuman yang sangat jelas dan terlihat manis.

SEOMGYUWhere stories live. Discover now