Part 27

3.8K 193 0
                                    

Malam ini Hasna sedang mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang menumpuk, seminggu lebih ia tidak masuk sekolah dan membuatnya tertinggal beberapa mata pelajaran.

Untungnya para guru dan teman-teman nya mau membantu, mereka memberi catatan dan membuat Hasna bernapas lega, jadinya ia tidak terlalu jauh ketinggalan.

Walau pun begitu, ia harus segera menyalin dan mempelajari nya sebelum ujian nasional tiba, ia tidak mau nilai nya merosot, ia bertekad mempertahankan prestasinya itu.

Huh, Hasna menghela napas pelan saat rasa lelah mulai hinggap di benaknya.

Beberapa kali ia merubah posisi duduknya mencari posisi yang pas, ia juga sesekali mengucek kedua matanya karna lelah, beberapa mata pelajaran yang harus di salin ini begitu panjang dan melelahkan.

Ternyata selama ia tidak masuk sekolah, banyak cerita serta kejadian yang terjadi di sekolah, ia juga tidak menyangka kalau hal-hal itu berkaitan dengannya.

Sivia dan Prisila di D.O karna kasus pembullyan terhadap dirinya. Hasna paham kenapa hanya mereka berdua yang di D.O mengingat posisi Ratu yang anak dari pemilik sekolah, ia pahan akan hal itu.

Namun sepertinya masalah itu kembali berlanjut, entah ulah siapa namun pagi tadi tersebar foto-foto telanjang Ratu bersama seorang lelaki, satu sekolahan gempar karna itu.

Kini pihak sekolah sedang mendalami hal itu, mereka akan mengambil sikap tegas, walau pun Ratu anak pemilik sekolah tapi hal itu sangat mencoreng nama baik sekolah dan mereka tidak bisa diam saja.

Lalu, satu hal yang membuat nya keheranan. Siapa yang melakukan hal itu semua, ia yakin kalau dua hal itu di lakukan oleh orang yang berbeda, tapi Hasna yakin satu hal, yang membuat Sivia dan Prisila di D.O pasti ulah Azka.

"Masih lama?"

Hasna terperanjat saat suara Azka terdengar, ia langsung menoleh, ternyata Azka datang sambil membawa secangkir teh manis hangat untuknya.

"Mas... Ngagetin ish..."

Azka menautkan kedua alisnya, ia lantas melatakan cangkir teh manis itu di dekat Hasna, lalu Azka ikut duduk di sampingnya.

"Minum dulu," ucap Azka sedikit memberi titah.

"Makasih mas!" Hasna mengambil cangkir tersebut lalu menyesap nya secara perlahan.

"Masih lama?" tanya Azka pelan.

"Masih banyak banget mas." Hasna menunjukan buku catatan yang sedang di salinnya.

"Gimana tadi? Ada yang ngenalin kamu tidak?" tanya Azka lagi.

Hasna tersenyum tipis. "Engga mas. Satu sekolah gak ngenalin aku."

Azka terkekeh mendengarnya. "Kamu tambah cantik."

"Mas bisa aja gombal nya." Hasna tersipu malu.

"Mas jujur loh ini. Sebenarnya mas gak rela kamu berpenampilan seperti ini, mas gak rela kecantikan kamu di nikmati orang lain."

"Mas... Udahan dong gombal nya, wajah aku udah merah nih."

"Gemesin deh." Azka mencubit kedua pipi Hasna.

Kedua wajah Hasna benar-benar memerah, di tambah bekas cubitan Azka membuat nya semakin memerah saja.

Namun, sesaat kemudian Hasna terdiam, entah kenapa ia kepikiran masalah si D.O nya Sivia dan Prisila.

"Mas! Aku boleh tanya sesuatu!" Hasna meminta idzin lebih dulu.

Azka mengangguk. "Apa itu?"

"M-mas yang ngebuat Sivia dan Prisila di D.O ya?" tanya Hasna to the point.

WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang