Part 34

3.4K 180 1
                                    

Brakk!

"POLISI. ANGKAT TANGAN KALIAN KE UDARA."

Dua kompi kepolisian langsung masuk menerjang gudang yang menjadi markas bandar narkoba kelas kakap tersebut.

Para polisi yang di bagi menjadi beberapa tim itu langsung masuk dan menghadang jalan keluar mereka, semua akses sudah di kuasai oleh pihak kepolisian.

Azka yang masuk ke dalam tim tiga masuk lewat samping, Azka bersama lima orang rekan nya langsung masuk setelah dapat intruksi dari sang komanadan.

Rencana yang matang ini tentu nya sangat rapih, buktinya orang-orang yang terlibat langsung kocar-kacir saat polisi datang menyergap, mereka semua tidak menyangka kalau markas mereka di ketahui dengan mudah.

Berkat chip memori yang di tinggalkan Bramono serta seseorang bagian dari komplotan ini yang Azka tangkap beberapa waktu lalu membuat markas ini dapat di lacak dengan mudah.

Semua bukti sudah polisi dapat 'kan, kini tinggal menangkap para pelaku yang terlibat di dalam nya, bisa jadi ini adalah tangkapan terbesar tahun ini bagi pihak kepolisian.

Kepolisian menganggap kalau misi ini akan sangat mudah mengingat ini adalah misi rahasia, namun anggapan itu langsung di patahkan saat beberapa orang datang entah dari mana lalu menembaki para polisi.

Dor!

Satu letupan senjata api yang di arahkan ke pihak kepolisian cukup untuk membuat situasi semakin rumit lagi, tanpa ada yang mengkomandoi, akhirnya baku tembak terjadi juga.

Letupan senjata api saling bersautan silih menghujani mereka, baku tembak itu langsung menghancurkan seisi gudang termasuk mesin pencetak narkoba, korban dari kedua belah pihak juga mulai berjatuhan.

Azka dan tim juga sedang baku tembak dengan beberapa gembong narkoba, mereka semua bersembunyi namun dalam keadaan siaga satu, beberapa kali Azka melakukan tembakan ke arah gembong narkoba itu.

Situasi sedikit sulit mengingat mereka menembak ke segala arah, mereka seakan tidak menghiraukan apa-apa yang ada disini, semuanya mereka hancurkan.

"Menyerah lah dengan damai," teriak rekan Azka.

Dor!

Satu tembakan menjadi jawaban tegas dari mereka, mereka tidak akan pernah menyerah sama sekali, intensitas tembakan semakin lama semakin berkurang, sepertinya mereka sudah kehabisan peluru.

Azka menyadari situasi itu, kali ini mereka akan bergerak sesuai komando dari Azka.

"Bergerak." Satu kata yang langsung di patuhi rekan-rekannya.

Semua rekan langsung begerak termasuk dengan Azka, mereka mulai merangsak maju buat memukul mereka semua.

Dor!

Dor!

Dor!

Tembakan demi tembakan Azka dan tim arahkan ke para gembong narkoba itu, sambil maju perlahan mereka mencoba menyudutkan mereka.

"Arrggghhhh..." Terdengar beberapa erangan disana, sepertinya beberapa orang terkena tembakan polisi.

"Maju! Sudutkan mereka." Azka kembali mengkomandoi, tim yang di pimpin Azka semakin berada di atas angin.

"Mundur." Mereka bermaksud untuk mundur.

"Jangan biarkan mereka lari." Tentu saja Azka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Tim Azka mulai semakin maju merangsak semakin dalam, gembong narkoba itu semakin terpojok. Beberapa orang dari mereka sudah terkapar bersimbah darah.

WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now