Part 13

4.5K 257 7
                                    

Preng!

Bugh!

Barang-barang yang ada di dalam kamar ini hancur berantakan, perlengkapan makeup, cermin dan lain nya hancur berserakan di lantai.

Semua nya berantakan tidak tersisa, suasana kamar yang biasanya rapih berubah seketika seperti tumpukan sampah tidak berguna.

Barang-barang branded tidak ada nilai nya lagi saat ini, sampai barang-barang kesayangan nya pun tidak luput dari amarah nya.

"Ratu sayang! Buka nak!"

Ya, kamar ini adalah kamar milik Ratu, dan orang yang sedang meluapkan amarah nya itu adalah Ratu sendiri.

Sepulang nya dari acara, Ratu langsung mengacak-ngacak isi kamar nya, ia pulang sambil menahan kecewa, penolakan yang ia dapat membuat hati nya hancur.

Untuk pertama kalinya ia di tolak cowok seperti ini, biasanya ialah yang menolak setiap cowok. Kejadian itu sekarang berbalik kepadanya, Ratu harus menelan pil pahit karna di tolak oleh Azka.

Sedih, kecewa, kesal, marah, malu bercampur menjadi satu, semua itu bergolak menjadi satu di dalam hati, perasaan nya seakan di permainkan.

Walau pun ia sudah mendengar sendiri alasan nya apa, tapi entah kenapa ia sulit menerima semua itu, atau bahkan ia tidak bisa menerima kenyataan itu.

"Azka sialan."

Bugh!

Satu benda lagi hancur akibat di lempar oleh Ratu, emosi yang meluap-luap membuatnya sedikit gelap mata.

"Kenapa bisa gue suka sama lo!"

Bugh!

Lagi-lagi Ratu melemparkan barang nya sampai hancur lebur.

"Kenapa juga gue gak bisa lupain lo! Badjingan! Brengsek! Azka brengsek."

Ratu berteriak histeris, ia terduduk di lantai sambil menangis sejadi-jadinya.

Lantai kamar nya kini di penuhi oleh barang-barang yang hancur berantakan, pecahan kaca, makeup serta barang-barang yang menghiasi dinding kamar ini hancur tak tersisa.

Ratu meluapkan semua emosi nya, hanya karna seorang laki-laki ia bisa berbuat seperti ini.

Harusnya Ratu bisa dengan mudah mendapatkan laki-laki lain yang lebih kayak dan tampan dari Azka, bahkan bule sekalipun harusnya mudah bagi seorang Ratu.

Namun, ini lah cinta. Sekaya dan setampan apa pun laki-laki di luaran saja, akan tetap kalah saat cinta yang bicara, namun jangan sampai cinta membutakan segalanya.

"Sayang! Buka nak!"

Itu suaranya Leonardo, sedari tadi ia mengetuk pintu sambil memanggil-manggil nama putri kesayangan nya itu, tapi Ratu tidak mendengarnya sama sekali.

"Sayang!"

"Pergi!" teriak Ratu.

"Nak! Kamu jangan bersi---"

"Pergi daddy! Ratu gak mau di ganggu. Daddy pergi aja," teriak Ratu lagi.

"Tapi nak---"

"Ratu bilang pergi," murka Ratu.

"Baiklah daddy akan pergi." akhirnya Leonardo mengalah, ia memilih pergi  dari pada membuat putri kesayangan  nya itu semakin kesal.

Ratu terduduk lusuh di atas lantai, air matanya terurai membasahi pipi, ini kali pertama Ratu menangis karna laki-laki.

WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now