Part 21

4K 210 1
                                    

Dentuman keras terdengar sangat jelas disini, gemerlap lampu kelap-kelip menghiasi setiap sudut, alunan musik dj membuat semua orang hanyut dalam dunia mereka masing-masing.

Dua orang gadis, duduk-duduk santai sambil melepas keluh-kesah mereka, minuman keras menjadi teman bagi dua garis tersebut, sudah beberapa gelas mereka habiskan sejak pertama tiba disini.

Mereka tidak peduli akan hal lain lagi, yang jelas mereka ingin melepas beban di benak mereka. Apa lagi mereka berdua baru di D.O beberapa hari yang lalu.

Sivia dan Prisila, dua orang gadis itu ketawa-ketiwi sambil menenggak minuman keras, gelas yang berisi minuman keras tidak lepas dari tangan mereka berdua.

Bagaimana mereka tidak pusing, mereka di D.O dari sekolahan, bahkan mereka jadi dua orang pelaku utama dalam kasus pembullyan Hasna, padahal mereka hanya membantu Ratu, tapi mereka lah yang jadi pelaku utamanya.

Sehabis keluar dari ruang BK waktu itu, mereka berdua jadi cemoohan seluruh siswa satu sekolah, semua mengintip kala mereka berdua di D.O bu Endang.

Lalu sesampainya di rumah, mereka berdua kena gampar kedua orang tua mereka, selain di beri surat D.O, pihak sekolah juga memberitau kedua orang tua mereka, tentu saja itu atas perintah Ratu, si ular berbisa itu akan melakukan apa pun.

Bukan cuma itu saja, pacar mereka Bagas dan Raska tidak percaya sama semua yang mereka katakan, cowok-cowok mereka lebih memilih tunduk sama Ratu, lebih parahnya lagi mereka berdua di putusin.

Imbas dari kekuasaan Ratu adalah kebenaran bisa di bungkam dengan mudah, tidak ada yang berarti lagi kalau sudah berurusan dengan Ratu, semuanya di bungkam dengan mudah.

"Ratu brengsek! Gue gak bakal maafin elo."

Keduanya meracau gak jelas, setelah itu mereka kembali menenggak habis minuman mereka, mereka semakin larut dan mulai melupakan dunia, mereka mulai mabuk akibat pengaruh minuman keras.

"Tambah lagi, Pris!" Sivia menyodorkan gelasnya yang kosong.

"Lo udah mabok anjir," ucap Prisila.

"Hala bodo amat. Lo juga udah mabok tuh."

"Tapi lo udah parah, Vi."

Sivia tidak peduli, ia lantas menyimpan gelas nya dan mengambil botol minuman keras, ia menenggak nya langsung dari botolnya.

Di antara mereka berdua, Sivia lah yang paling suka minum, selain itu dia juga selalu minum sampai mabok seperti ini.

Prisila geleng-geleng kepala, seperti biasa, ia akan di repotkan lagi oleh Sivia.

"Ratu sial---" ucapan Sivia terhenti tatkala dia sudah tidak kuat lagi, Sivia langsung tepar sambil menunduk.

Melihat itu, Prisila berdecak pelan, kalau bukam sahabat, udah ia tinggalin Sivia disini, biar dia di bawa sekalian oleh om-om hidung belang.

"Eheum!" Seseorang berdehem cukup keras.

Hal itu membuat Prisila langsung mendongak, ia lantas menyunggingkan sudur bibir nya sinis saat melihat siapa orang tersebut.

"Mau ngapain lo nyamperin kita? Mau ngehujat kita lagi, iya! Atau mau ngehakimi kita karna teman lo kita bully! Silahkan gue gak peduli." Prisila langsung nyeroscos begitu saja.

"Sepertinya lo butuh temen minum malam ini." Orang itu langsung duduk di hadapan Prisila.

Prisila berdecih. "Gosah sok asik deh lo, Ji! Gue hafal, lo paling mau balas dendam soal si Hasna."

Orang itu adalah Aji teman nya Hasna dan Arum. Aji selalu pergi ke club, malam ini ia juga pergi buat clubing, namun saat sampai kedua matanya tidak sengaja melihat Sivia dan Prisila, ia pun memutuskan untuk bergabung, kebetulan ia juga ada perlu sama mereka.

"Gosah salah sangka dulu sama gue. Gue gak bakal balas dendam ke elo berdua, gue gak serendah itu," ucap Aji santai.

Prisila tidak percaya sedikit pun. "Terus lo mau ngapain nyamperin kita?"

Aji langsung mengangkat sudut bibir nya. "Gue bakal bantu lo berdua balas dendem ke Ratu."

Seketika itu Prisila membulatkan kedua matanya. "Maksud lo!"

"Gue tau lo berdua sekarang lagi benci ke si Ratu! Gue juga sama, gue benci sama dia, selain dia udah nolak gue waktu itu, gue juga punya dendem sama bokapnya," tutur Aji. Prisila mulai mendengarkan.

"Apa lo bisa di percaya?"

"Tentu! Kenapa engga! Gak ada alasan gue bohongin elo, kita sama-sama punya dendam ke orang yang sama."

"Ok! Gue dengerin lo!"

"Baiklah, gue bakal bikin Ratu menderita seumur hidup, gue bakal kirim buktinya ke elo setelah itu. Gue yakin lo berdua gak bakal kecewa."

"Ok!" ucap Prisila, namun ia kembali ragu, ia belum percaya  sama semua ucapan nya Aji. "Gue yakin ini gak gratis."

Aji langsung terkekeh. "Tentu, bantuan gue gak gratis, lo berdua harus bayar."

"Udah gue duga," gumam Prisila, ia lantas menatap lagi ke arah Aji. "Apa?"

Aji menyeringai. "One night stand."

"What?" Prisila langsung terkejut mendengar nya. "Apa-apa? Gue gak salah denger 'kan?"

"One night stand," ulang Aji dengan tegas.

"Lo gila?" pekik Prisila.

Aji langsung berdecih. "Lo gosah sok suci deh, gue tau lo udah gak virgin, lo sering maen sama mantan lo itu."

Prisila langsung bungkam, ia tidak bisa membantah semua yang di katakan Aji.

"Lo berdua udah gak virgin," lanjut nya, Prisila semakin bungkam.

Prisila diam, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, kini ia bingung harus berbuat apa, walau pun ia tidak keberatan melakukan itu sama Aji tapi ia masih belum percaya, takutnya Aji menipu mereka berdua.

"Lo gosah takut, gue bakal main aman. Lo juga gosah hawatir, Ratu bakal hancur sehancur-hancurnya, gue juga bakal nagih bayaran itu setelah balas dendam ke Ratu."

Ucapan Aji sedikit membuat Prisila bernapas lega, sepertinya kesepakatan ini tidak akan merugikan nya, toh Ratu juga akan hancur setelahnya, gak masalah juga melakukan one night stand sama Aji, yang penting dendam nya tuntas.

Tapi kalau bayaran nya dari dia sendiri tentu akan merugikan, soalnya dendam itu dirinya dan Sivia yang rasa, tentu saja Sivia juga harus ikut membayar.

"Cuma gue yang harus bayar?" tanya Prisila memastikan.

"Sivia juga," balas Aji santai.

Prisila tercengang. "Lo hyper juga ya!" Aji langsung terkekeh.

"Jadi deal nih!"

"Deal."

Mereka berdua berjabat tangan sebagai tanda jadi, setelah itu mereka berdua minum-minum sampai mabuk, mereka berdua melupakan Sivia yang sudah terkapar akibat mabuk.

Keduanya mendapat keuntungan disini, Prisila dan Sivia dapat menuntaskan dendam mereka kepada Ratu.

Namun yang paling di untungkan adalah Aji, dia bisa membalaskan dendam kepada Ratu yang sudah menolak cintanya, ia juga sekaligus membalas perbuatan Leonardo yang sudah merusak bisnis keluarganya.

Lalu satu hal lagi, Aji juga mendapatkan bonus plus-plus dari dua cewek sekaligus, Aji menjadi playboy hanya untuk menikmati tubuh mereka saja, tidak ada yang menarik sama sekali dimatanya.

Dan... Setelah malam ini, rencana balas mereka pun segera di mulai.

-----

...TBC...

HEUP AH

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN PART GAJE INI

...HAPPY READING...

WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum