Part 19

4K 233 3
                                    

Hari ini sekolah berjalan seperti biasa, pelajaran berlangsung dengan lancar tanpa terkendala apa pun, semuanya berjalan seperti biasa tanpa mereka sadari hal menggemparkan akan terjadi hari ini.

Waktu itu jam istirahat baru saja tiba, semua murid siap pergi menuju kantin guna mengisi perut mereka masing-masing.

Namun perhatian semua orang langsung teralih saat suara bu Endang terdengar dari pengeras sekolah.

"Perhatian! Kepada siswi kelas dua belas mipa tiga bernama Sivia almira dan Prisila wong, di mohon segera ke ruang BK sekarang juga."

Semuanya langsung heboh, pasal nya dua nama tersebut sudah tidak asing lagi di telinga murid sekolah ini, siapa yang gak tau sama mereka berdua, dua sahabat dari Ratu.

Di sekolah ini nama mereka berdua cukup populer, apa lagi mereka menjadi kaki tangan seorang Ratu, si penguasa sekolahan ini.

"Perhatian sekali lagi! Kepada Sivia almira dan Prisila wong segera ke ruang BK."

Suara bu Endang yang meninggi terdengar kembali dari pengeras suara, seperti nya beliau sedikit emosi saat memanggil dua nama tersebut.

Sontak saja seisi sekolah menjadi heboh, mereka semua tau kalau ada yang di panggil bu Endang lewat pengeras suara, maka akan ada sesuatu yang terjadi.

Tentu saja hal itu membuat semuanya penasaran, rasa lapar mereka langsung berganti rasa penasaran.

Semua murid mulai bisik-bisik membicarakan itu semua.

"Eh! Ada apaan tuh, kenapa mereka berdua di panggil?"

"Kayak nya bu Endang juga emosi pas manggil nama mereka."

"Jangan-jangan mereka udah lakuin sesuatu!"

"Mungkin kabar beberapa siswa sekolah ini di D.O itu benar adanya."

"Omg! Kalau iya, mereka bakal di D.O dong!"

"Bisa jadi, gue denger sih beberapa hari lalu ada yang ngebully siswi lain sampai kritis. Mungkin mereka pelakunya."

"Astaga! Jahara banget kalau gitu mah."

"Kalau benar, mereka pantas dapetin itu, mungkin di penjara juga pantes."

Bisik-bisik terdengar sangat pedas dan tajam, seantero sekolah langsung membicarakan mereka berdua, apa lagi soal keburukan yang pernah mereka lakukan ke murid lain nya.

"Eh-eh, lihat! Tuh orang nya."

Tidak lama Sivia dan Prisila berjalan melewati mereka, dua orang itu berjalan di temani seorang guru di belakang nya.

Puluhan pasang mata langsung menghunus seperti pedang ke arah mereka, tatapan tajam itu seolah mengintimidasi dua orang itu.

Mereka hanya bisa menunduk takut, mereka tidak berani mengangkat wajah nya, yang bisa mereka lakukan adalah berdoa dan berharap ketakutan mereka tidak terbukti, semoga saja Ratu bisa membantu mereka lepas dari semua ini.

Semua murid langsung beranjak mengikuti mereka, semuanya penasaran dan ingin tau apa yang akan terjadi setelahnya.

Sivia dan Prisila seperti dua orang maling yang sedang di arak warga. Apa lagi semakin jauh mereka berjalan semakin  banyak juga orang yang mengikuti.

WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora