열 여섯 - Pineapple Pie

808 69 56
                                    

Nonu, Juseyo!-part enam belas-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nonu, Juseyo!
-part enam belas-

Biasanya pukul empat pagi Wonwoo masih terlelap namun empat minggu ini berbeda. Wonwoo akan lebih peka kalau sisi kiri ranjang bergerak artinya Jisoo melaju ke toilet.

Dengan lembut Wonwoo mengelus perut Jisoo yang belum terlalu buncit itu. Tangan kanannya menahan rambut Jisoo. Wonwoo cemas sendiri kalau Jisoo harus menguras isi perutnya setiap pagi.

"Udah? Gak ada yang mau dimuntahin lagi?" tanya Wonwoo sambil mengusap bibir Jisoo yang basah.

Jisoo hanya menggeleng memeluk Wonwoo. Sebenarnya dia masih mengantuk tapi perutnya melarang. Kata dokter, mual versi anak kembar memang mualnya lebih berat, bisa dua kali lipat atau lebih.

"Mau bobo lagi, tapi gak bisa," keluh Jisoo lirih.

Mendengar keluhan Jisoo membuat perasaan Wonwoo campur aduk ada sedih, khawatir, kasihan, takut juga. Hanya peluk dan kecupan yang mampu dia berikan.

Mengecup dahi Jisoo lalu menggendong perempuan itu kembali ke tempat tidur. Membalut tubuh mereka dengan selimut, merengkuh Jisoo lebih erat kepelukannya. Kecupannya didahi perempuan itu sampai berulang kali dia lakukan.

"Udah baikan perutnya?" tanya Wonwoo menunduk untuk menatap mata rusa istrinya itu.

"Sedikit," cicit Jisoo. Tangannya membawa tangan Wonwoo ke depan perutnya. Rasa nyamannya lebih besar saat Wonwoo melakukan sentuhan halus disana. "Nonu elus terus, ya, Soo-ie suka." tambahnya tersenyum walau matanya sudah sayu.

"Okay. Maafin anak-anakku nakal." kata Wonwoo menggoda Jisoo. Tangannya tak diberi jeda untuk berhenti mengusap.

"Bebenya Soo-ie jugak," balas Jisoo tak mau kalah.

"Tidur, Soo," suruh Wonwoo.

Waktu istirahat Jisoo berantakan karena mual yang tak tahu waktu. Jisoo tidak sempat lagi membuatkan untuknya sarapan, waktu Jisoo tersita untuk beristirahat dan Wonwoo tak masalah sama sekali. Moment ini dinantinya sejak lama, rasa bahagianya lebih besar. Walaupun dia sendiri tak terbiasa memakan hasil masakannya sendiri karena lidahnya terbiasa dengan masakan Jisoo. Gwaenchanha, cuman 9 bulan.

Tak lama detak jantung Jisoo mulai stabil dan deru nafasnya juga teratur. Wonwoo menumpukan dagunya dipucuk kepala Jisoo.

♪ neowa naega hamkke uriga
♪ gachi dulleoanja seororeul barabolkka

♪ neoreul dalmeun nalsshiwa
♪ kkotgil wie chueokdeul modu
♪ jeogeun jjokjireul apeuro naeseo
♪ seoroege geonnejumyeon

Wonwoo tersenyum geli ditengah nyanyiannya. Berharap anak-anaknya bisa mendengar suaranya. Dia belum tahu anak-anaknya laki-laki keduanya atau perempuan keduanya atau sepasang. Dia belum tahu anaknya suka lagu apa, semoga anak kembarnya suka lagu yang dia nyanyikan ini.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Where stories live. Discover now