스물 - Wonwoo's Burn Up

691 61 100
                                    

Nonu, Juseyo!-part dua puluh-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nonu, Juseyo!
-part dua puluh-

Suasana yang masih panas itu tak kunjung hilang walau Wonwoo sudah meninggalkan ruangannya.

Office boy mereka panggil untuk membantu membersihkan serpihan kaca tersebut. Satu-per satu mereka beranjak darisana dan menyisakan beberapa orang.

"Boss Jeon marah?" tanya office boy yang sudah tiba di depan ruangan Wonwoo itu dengan hati-hati.

Beberapa orang disana mengangguk ragu. "Sepertinya ada yang salah dengan foto merah disana," kata perempuan sekitar 30an tahun sambil menunjuk barang yang dimaksudnya.

Sontak sang office boy menoleh ke arah yang ditunjuk perempuan itu. Matanya memicing merasa tak asing dengan alas coklat foto merah itu.

Seketika matanya membola. Perasaan bersalah menyeruak begitu saja. Apa dia salah mengirim? Apa sebenarnya amplop itu bukan untuk Boss Jeon?

Langkahnya mendekat hati-hati. "Tadi aku yang membawa amplop foto ini masuk kesini," aku si office boy dengan wajah bersalah dan sedihnya.

Para pegawai itu menutup bibir mereka dengan mata terkejut. "Apa kau tak salah kirim ...?" tanya yang lain dengan hati-hati. Mereka takut pembicaraan ini menyakiti Boss Jeon yang baiknya diam-diam itu.

Office boy tadi membalikkan badan. Kepalanya menggeleng walau tetap menunduk. "Aku tak tau, aku hanya menerima titipan dari satpam,"

Mendengar jawaban sang office boy menghasilkan helaan napas dari luar. "Kalau iya pun salah kirim, artinya bukan salahmu. Boss Jeon tak sekejam itu memecatmu karena salah paham."

Sungguh mereka pegawai yang polos tak tau masalah utama.

"Sudahlah, bersihkan, kami menemanimu dari sini. Pekerjaan kami masih lenggang,"

Badan office boy itu bersiap membungkuk untuk memindahkan foto merah yang aslinya hitam putih itu. "Tunggu, kata Boss Jeon jangan kau sentuh!" teriak mereka kompak.

Yang tadinya menunduk, badan office boy tadi mendadak berhenti. "Tutup matamu! Bisa saja itu barang rahasia!"

Office boy itu juga menutup matanya cepat-cepat lalu berbalik badan.

"Huufft," mereka yang diluar langsung mengelus dada. Mereka sangat menghargai privasi Boss mereka sekalipun itu hal umum tentang perusahaan. Menjadi pegawai yang patuh dirasa dapat membalas kebaikan Boss Jeon dan keluarga kecil Bossnya. Mereka harap dengan itu cukup.

Wonwoo membasuh darah yang menetes ditangannya. Dikibaskannya air yang tersisa lalu menekan nomor ponsel Jisoo untuk dihubunginya.

"Soo ..."

"ANNYEONG, CALON APPA," sapa Jisoo dari ujung sana dengan ceria.

Senyum Wonwoo terukir tipis diwajahnya. Walau tangan kirinya meremas pinggiran wastafel dengan erat karena amarah yang luar biasa. Bagaimana orang tega menyakiti Jisoo dan anak-anaknya? Ya Tuhan, memikirkannya semakin ingin Wonwoo meninju kaca di depannya.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Where stories live. Discover now