서른 셋 - Ini Bukan Prank

573 51 93
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh tiga-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh tiga-

Jisoo terisak kencang sambil memeluk perutnya. Dia tak tahu Mingyu kenapa, Mingyu memperlakukannya kasar tidak seperti biasanya yang gencar mengajaknya berdebat. Mingyu berubah.

Matanya memerah karena tangis yang tak kunjung berhenti. Menatap sekelilingnya yang gelap samar-samar tampak cahaya matahari karena mendung. Dia dimasukkan Mingyu ke belakang mobil. Jisoo tak tahu namanya, tapi tempat ini ada sekatnya dengan tempat pengemudi yang jelas kakinya menapaki besi langsung tanpa alas.

Nafasnya terputus-putus efek isakannya. Melirik celah keropos di sudut mobil netra beningnya dapat menangkap jalan berbatu yang mereka lewati. Apa Mingyu tak berpikir bagaimana kalau mobil ini jeblos karena sudah rapuh? Dia mau pulang, bagaimana cara Wonwoo menjemputnya nanti?

Air matanya turun setetes lagi tanpa memindahkan pandangannya dari celah yang menunjukkan jalanan yang dilalui mobil ini. Jisoo menipiskan bibirnya memikirkan caranya dia keluar dari mobil Mingyu.

Jisoo teringat dia punya ponsel, buru-buru dia merogoh kantung mantel yang dia pakai tadi untuk berkamuflase. Mendapati sticky note dan ponselnya di dalam sana. Jisoo menyalakan ponselnya, tak menyala. Ditekannya lagi, tak menyala juga. Jisoo kekeuh menekan ponselnya sekuat tenaga, cukup paham ponselnya kehabisan baterai.

"Arrghh!" erangnya putus asa. Melap airmatanya kasar, dia harus apa?

"Hiks, huwaa. Soo-ie mau p-pulang hiks," rancaunya menekan ponselnya sekuat tenaga berharap ada tersisa dua persen sekedar memiscall suaminya.

"Soo-ie buang aja hp ini biar Nonu tau Soo-ie dibawa kemana hiks," rancaunya tak jelas.

Wonwoo bilang meninggalkan jejak, kan? Ponselnya bisa dia buang lewat celah keropos itu tapi sayang hanya terlihat setengah jalan saja nanti.

Melirik sticky note yang terseret bersamanya saat menahan tubuhnya yang berpegang pada sekat kusen pintu. "Soo-ie buang sticky notenya Nonu bisa liat kan?" gumamnya lemas. Kepalanya pusing karena menangis terus.

Menarik ingusnya yang meleleh karena dia menangis. "Tapi kita kelahi karena Soo-ie tempel ini di dinding, Nonu pasti kenal." gumamnya.

Jisoo merapatkan bibirnya, apapun dia coba agar Wonwoo menemukannya. Semakin lama berpikir, bisa menyulitkan Wonwoo nantinya. Melepaskan satu lembar dan dibuangnya lewat celah itu. Kepalanya menoleh ke jendela hitam untuk mengikuti lembaran sticky note yang dia lepaskan.

Bahunya turun lemas, sticky notenya terbang tak tentu arah karena terbawa angin. Melirik celah kecil itu lagi lalu mengambil ponselnya. Mungkin kalau sticky notenya dibuat menggumpal bisa bertahan tidak dihembuskan angin jadi dia membuat lubang lebih besar. Memukul celah itu dengan ponselnya sampai ukuran lubangnya muat dengan gumpalan kertas. Tak apa, yang lecet hanya ujungnya, Wonwoo kaya, Jisoo tinggal meminta.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Where stories live. Discover now