열 일곱 - Triplet Manse!

816 72 140
                                    

Nonu, Juseyo!-part tujuh belas-

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Nonu, Juseyo!
-part tujuh belas-

Us, Again (우리, 다시)
⏪ ⏸ ⏩

Total sepuluh jam Wonwoo mendiamkan Jisoo. Tak ada tatapan hangat seperti biasanya, yang ada hanya tatapan tanpa perasaan terkesan hampa. Wonwoo tetap memperlakukan calon anakknya dengan baik tapi tidak untuk Jisoo.

Seperti biasa Jisoo akan memuntahkan isi perutnya saat subuh. Wonwoo dengan setia membantu Jisoo menyamankan perutnya. Pria Jeon itu hanya menahan rambut Jisoo lalu mengusap kediaman anaknya.

Jisoo memuntahkan semuanya dengan perasaan sendu. Kepalanya hanya menunduk takut melihat tatapan datar Wonwoo. Biasanya Wonwoo akan menyeka jejak air di bibirnya namun kali ini tidak. Biasanya Wonwoo akan menanyai perasaannya namun kali ini tidak. Biasanya Wonwoo mengecup dahinya namun kali ini tidak juga.

Matanya sudah menggembung sebesar telur. Berusaha memeluk tubuh suaminya. "No─"

Wonwoo pergi berlalu begitu saja. Jisoo hanya bisa menahan sesak dadanya. Airmatanya mengumpul lagi perlahan turun merembes. Hanya isakan yang terdengar, Jisoo memeluk tubuhnya sendiri ditengah dinginnya kamar mandi. Meremas bagian piyama yang tepat didepan perutnya. Menangis membuat perutnya bergejolak lagi.

"Hueek, hiks,"

"Keluar darisana." tiba-tiba suara Wonwoo menyambar. Jisoo cekatan membersihkan permukaan bibirnya lalu berjalan keluar dari kamar mandi.

Semakin sesak rasanya melihat Wonwoo berbaring membelakanginya. Jisoo meringsuk masuk ke dalam selimut lalu mendekat ke arah Wonwoo memeluk pria itu dari belakang. Airmatanya tumpah dipunggung Wonwoo karena wajahnya dia tenggelamkan dipunggung itu.

"Maafin Soo-ie hiks, Soo-ie pengen banget pienya dari kemarin hiks ..." rancaunya teredam punggung Wonwoo.

Jisoo tersenyum miris ketika Wonwoo mengabaikannya. Dengan pelan Jisoo melepas pelukannya pada perut Wonwoo lalu perlahan mundur memberi jarak. Hatinya sakit sekali. Hanya nanas Wonwoo mendiamkannya separah ini.

Membalikkan punggungnya juga lalu mengurung seluruh tubuhnya dengan selimut. Jisoo menggigit selimut dari dalam sana untuk meredam suara tangisnya. Yang jelas tangisnya lebih hebat dari sebelumnya.

Paginya Jisoo terbangun. Matanya sulit terbuka karena sudah membesar. Menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuka selimut yang masih mengurung wajahnya. Menoleh ke kanan namun tak didapatinya Wonwoo disana. Menajamkan pendengarannya lalu didapatinya suara gemericik air dari kamar mandi.

Merapikan tempat tidur mereka lalu Jisoo berjalan ke ruang wardrobe menyiapkan setelan Wonwoo. Ingin mengatakan kalau pakaian Wonwoo sudah dia siapkan tapi suaranya sudah sengau ditambah serak membuat Jisoo mengurungkan niatnya.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя