[END] - Light and Hope⚡

1K 69 250
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh delapan-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh delapan-

Jisoo berjalan tertatih dibantu ibunya masuk ke ruangan Wonwoo dirawat. Ruangannya dibuat steril hanya ada Wonwoo disini ditemani alat penopang hidup untuk suaminya. Kalau mengunjungi hanya bisa satu orang tidak lebih.

Ibunya menarikkan kursi untuk Jisoo duduk. "Mama tunggu diluar, ya." ucap ibunya itu memeluk singkat bahu Jisoo ditambah dengan usapan halus lalu ibunya pergi menutup pintu hati-hati.

Jisoo meraba tangan Wonwoo lalu dibawanya masuk kegenggamannya. Meletakkan kepalanya disisi tangan mereka yang tertaut. Perlahan airmatanya jatuh, melihat netra suaminya tak kunjung menampakkan diri.

"Nonu ..." panggilnya menarik napas. "B-besok pagi Soo-ie operasi." adunya sambil mengatur napasnya. "Besok bebe kita la-lahir, Nonu gak mau temanin Soo-ie ...?" tangannya setia mengeratkan tautan mereka. "Soo-ie ta-takut. Nonu g-gak tinggalin Soo-ie sama bebe, kan? Soo-ie bakalan sendirian besok ... dokter yang bilang hiks operasinya besok."

Menutup bibirnya erat-erat, "Nonu ba-bangun, yok, Soo-ie gak mau sendiri ..." setelah itu ruangan Wonwoo diisi tangisan Jisoo.

Genap lima minggu Wonwoo terbaring sejak hari itu dipukuli Mingyu. Suaminya koma sampai kandungannya bertumbuh lebih besar dimana seharusnya dia hanya mampu berbaring diranjang menunggu bayi mereka lahir.

Isakannya tak kunjung reda, seharusnya tengah malam ini dia sudah berbaring diatas meja operasi untuk persiapan esok dia melahirkan tetapi dia minta untuk mengunjungi Wonwoo sebelum perutnya dibelah esok pagi.

Ingin mengisi ingatannya dengan wajah suaminya sebelum pertarungannya esok dimulai. Memang bukan melahirkan normal, tapi ini yang pertama untuknya dan disaat moment itu pikirannya akan terbagi dua keinginan melahirkan anaknya dengan selamat dan harapan agar suaminya lekas siuman.

Doanya pada Tuhan tak putus-putus. Dia harus bertahan sepanjang operasi nanti, dia ingin anaknya lahir bisa melihat wajahnya dalam keadaan hidup. Saat seperti ini banyak ketakutannya karena melahirkan tiga bayi bukan kasus biasa.

"Soo-ie selesai operasi Nonu ha-harus dah bangun loh," ocehnya. "Nonu harus kisseu bebe kita besok sebelum di-inkubator." tambah Jisoo tanpa melap airmatanya.

Jisoo menghembuskan napasnya teratur sambil mengelus perutnya mulai kontraksi kecil. Bayinya belum genap sembilan bulan, butuh empat minggu lagi baru 37 minggu usia wajar melahirkan. Sepengetahuannya bayi biasanya lahir sembilan bulan lebih sedikit antara 37-39 minggu.

Dari awal dokter sudah bilang kalau bayi kembar resiko lahirnya prematur sangat besar apalagi kembar tiga. Semakin banyak jumlah kembarnya maka semakin rentan dan waktu melahirkan semakin cepat. Mana dua anak perempuannya satu plasenta di dalam perut membuatnya takut. Kalau dia bisa dia mau menunggu anaknya sampai tepat usia saat lahir tapi itu berbahaya untuknya dan anak mereka.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Where stories live. Discover now