서른 둘 - Five Souls

614 56 148
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh dua-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh dua-

aku suka kalo kalian dah komen, rasa percaya diriku buat fict ini makin meningkat. pengen dikirim stiker♥

"Ikut aku." ajak Mingyu menarik tangan Jisoo agar keluar dari dalam lemari.

Jisoo menggeleng, "enggak, hiks, Gyu, enggak," tolak Jisoo berusaha menyingkirkan tangan Mingyu yang menarik tangannya.

"Marshall. Yang dihadapanmu ini Marshall, Soo." jelas Mingyu pelan-pelan namun terasa menakutkan untuk Jisoo.

Jisoo tetap menggeleng berusaha menghentak tangan Mingyu. Didepannya ini jelas Mingyu tapi ekspresi wajahnya berbeda, intonasi Mingyu yang didepannya ini agak berbeda dengan Mingyu yang dia kenal.

"To-tolong lepaskan aku," pinta Jisoo dengan airmatanya berderai.

Melihat penolakan Jisoo membuat amarah yang tadi dia kubur dalam-dalam harus menguar. Dihentaknya kuat tangan Jisoo sampai perempuan itu terseret keluar dari lemari. Terdengar raungan tangis Jisoo setelahnya.

"Sa-sakit, hiks, shhhh," ringis Jisoo menahan perutnya agar tak terbentur ke lantai.

Mingyu berkacak pinggang sambil berdecak kesal. Tubuh tingginya terpaksa berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jisoo. Mingyu menatap wajah yang basah karena airmata itu, dia tertegun baru kali ini dilihatnya perempuan menangis secantik ini. Perlahan tatapannya berubah melembut, memuja keindahan dihadapannya.

Dia terbawa perasaannya, tangan besar Mingyu terangkat mengelus pipi lembut itu. Mengusap hati-hati airmata perempuan itu, berusaha merekam perasaan berbunganya karena berhasil menyentuh Jisoo sejauh itu. "Ikut aku, Soo, bahagia bersamaku, kau mau kan?" bisik Mingyu tepat di depan bibir istri sahabatnya itu.

Tatapan Mingyu yang sayu penuh dambaan itu jatuh pada bibir basah Jisoo yang mengilap karena airmata. Dari tatapannya jelas dia ingin menyatukan bibir plum itu dengan bibirnya, mengecap bibir itu, jika boleh membelit lidah perempuan itu.

Beruntung sekali Wonwoo mendapatkan pasangan hidup secantik Jisoo. Mingyu iri.

Hati-hati dia merangkum pipi Jisoo lalu memiringkan wajahnya bersiap menggapai bibir perempuan itu.

Tangan Jisoo bergetar ingin menampar pipi Mingyu tapi dia tahan, Mingyu temannya. Jisoo mendorong bahu Mingyu sekuat tenaganya, tubuhnya milik Wonwoo selamanya begitu.

Mingyu terdorong kebelakang. "Soo-ie gak tahu Mingyu kenapa, tapi Soo tahu kita berteman jadi Mingyu gak mungkin jahat." ucap Jisoo bergetar masih shok, berusaha berdiri.

Dari reaksi Jisoo, Mingyu semakin berang. Dia merasa terhina karena penolakan Jisoo yang kesekian. "Aku Marshall, aku jahat bukan Mingyu si pengecut itu. Aku memujamu tapi kenapa kau menolakku?!" bentak Mingyu kembali meraih tangan Jisoo kali ini lebih kasar.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang