1

5.5K 511 49
                                    

Dan setelah keributan yang terjadi di UKS, kini Milky dan yang lainnya sudah berada di kelas mereka masing-masing.

Milky, Harvy dan Jackob sekelas sedangkan yang lain tidak. Itu sedikitnya membuat Alki dan Jidan iri setengah mati, karena mereka berdua tak pernah terpisah dari Milky.

"Ky, lo kenal pak tua tadi?" Celetuk Harvy yang duduk di sebelahny, remaja itu sedang memutar-mutar pulpen di tangannya.

Tatapannya jelas menunjukan kebosanan, dia bosan di kelas yang tak ada hal menarik terjadi di dalamnya. "Gatau, gakenal" Gumam Milky.

Dia memang tak kenal, yang dia kenal cuma Theo si anak SMP yang mengaku menyukai Milky dan akan menikahinya kelak. Sekolah mereka dibagi 2, untuk SMP dan SMA.

"Heum, apa jangan-jangan mereka pedofil?" Gumam Harvy masih dengan pemikiran buruknya. Istilahnya Suudzon.

Milky melirik sinis Harvy "Apaan sih kropi, mana mungkin dah" Ketus Milky, perempatan siku-siku tercetak begitu mendengar panggilan dari Milky.

"Uda gue bilang Ky, jangan panggil gue kropi!!" Sungut Harvy kesal, dia ingin menjambak Milky tapi dia takut di gigit Alki. Jadi dia memilih untuk menjambak rambutnya sendiri.

Milky mengedikan bahu "Suka-suka gue lah" Gumamnya.

"Bangsat lo!" Umpat Harvy, Milky mendelik dan mencubit pipi Harvy lumayan kuat.

"Hanying! Hakit hansat!" Umpatnya lagi dan Milky semakin menguatkan cubitannya. Harvy meringis kuat, matanya sudah berair karena pipinya terasa panas.

Dia menatap melas Milky, membuat gadis itu mendecih kemudian melepaskan cubitannya "Sakit.." Lirih Harvy seraya mengelus pipinya yang sudah merah. Matanya berkaca-kaca dengan bibir yang bergetar.

Milky jadi merasa bersalah, dia mengelus pipi Harvy yang merah. Tapi remaja itu menepisnya dan berbalik memunggungi Milky.

Dia ngambek.

"Maaf Harvy, Milky salah" Ujar Milky lembut. Harvy yang sedang merajuk itu sedikit membahayakan, karena dia akan diam dan kemudian menangis tak henti-henti.

Harvy sedikit melirik, bibirnya mengerucut sebal "Pipi Harvy sakit, Milky nyubitnya terlalu kuat" Cicit Harvy seraya menghapus air matanya yang hendak jatuh.

Milky mengangguk dan mengelus pipi Harvy lagi, kali ini tak ada perlawanan "Makannya jangan ngumpat, Milky gasuka" Harvy hanya mengangguk dan menunduk. Seperti anak kecil yang takut dimarahi sang ibu.

Sedangkan Jackob, menatap malas adegan di depannya sambil bertopang dagu "Apaan sih, caper-"

Gubrak!

Milky langsung menoleh ke belakang begitu suara bedebum meja lumayan kuat terdengar, ternyata dagu Jackob baru saja menghantam meja di bawahnya.

Dia meringis seraya mengelus dagunya, matanya juga sudah berkaca-kaca. Dagunya sakit sekali "Jack, lo gapapa?" Tanya Milky khawatir.

Jackob mendongak dan menatap Milky dengan matanya yang sudah berkaca-kaca "Milky..dagu Jack sakit.." Adunya pelan.

Milky menggelengkan kepalanya dan beralih untuk mengelus dagu Jackob yang membiru. Pantes aja sakit, sampai biru gitu.

Harvy mendecih, ada aja sih halangan kalau dia lagi manjaan sama Milky. Gasuka Harvy tuh, gak laik.
.
.
.
Bel istirahat berdering dengan kuatnya, semua siswa dan siswi HarMil berhamburan keluar dari kelas mereka.

Sebagai murid baru yang masih kelas 10, Milky tak berani bertindak lebih. Dia juga tak menolak saat Jackob dan Harvy menggenggam tangannya.

Dia ada di tengah-tengah mereka saat ini. "Mereka dimana?" Tanya Jackob entah pada siapa. Mungkin bertanya pada buwung puyuh, teringat buwung puyuh.

Jackob teringat dengan lagu buatan Mbak Kekeyi yang baru. Pentol puyuh membuatku luyuh, oke abaikan hal random ini.

"Mereka katanya nunggu di kantin" ujar Milky, dan ketiganya berjalan menuju kantin berada.

Ternyata meja yang tema-teman Milky tempati ramai, banyak ciwi-ciwi yang berkerumun disana, tak pelak ada cowok juga ikut berkerumun.

"Rame banget" Gumam Milky, dia tak suka keramaian seperti ini. Jadi dia memilih melepaskan genggaman Jack dan Harvy kemudian berbalik.

"Mau kemana?" Ketus Harvy seraya menarik kembali tangan Milky.

"Mau cari tempat duduk yang lain, itu rame banget"

Harvy berdecak sebal "WOI CABE! MINGGIR LO SEMUA! GUE GAPEDULI YA LO ANAK SIAPA DAN KELAS BERAPA, MINGGIR LO!" Teriak Harvy mengagetkan mereka.

Jangan salah, Harvy ini preman saat SMP, tukang malakin orang dan dikenal sebagai cogan tergalak.

Mereka segera membubarkan diri karena takut dengan ekspresi dan tatapan Harvy "Nah uda sepi, sini lo" Ujarnya seraya menarik Milky untuk duduk.

"Untung ada lo Vy." Ujar Delta yang dapat menghirup udara segar saat ini.

"Lagian, lo pada punya mulut tapi gak digunain. Di rumah aja lo pada berisik disini ciut kayak tai ayam-"

Milky kembali mencubit pipi Harvy "Ishh..sakit ih!" Milky kemudian melepas cubitannya.

"Kalian uda mesen?" Tanya Milky, mereka menggeleng, Alki langsung berdiri dan mendorong Jackob menjauh dari Milky. Dan dia memeluk erat lengan kiri Milky.

"Ky, aku mau sekelas sama kamu. Kelas aku gak asik karena kamu gak disitu" Rengek Alki seraya mendusel di bahu Milky.

"Mana bisa gitu-"

"Bisa! Nanti aku minta Papi buat mindahi aku"

"Alki"

"Iya Milky?"

"Aku gasuka kalau kamu harus pake kekuasaan" Suara yang Milky keluarkan terdengar dingin dan itu membuat Alki sedih.

Dia melengkungkan bibirnya dan menangis "Maaf..hiks...maafin Alki..." isaknya seraya menunduk. Milky mengangguk dan mengelus kepala Alki.

"Lain kali jangan diulangi" Alki mengangguk patuh.

"Yaudah, biar aku pesenin makanan ya" Tawar Jilbert.

Mereka mengangguk dan membiarkan Jilbert memesankan mereka makanan.




























Tbc...

Halo kalian, masih mantengi?

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Where stories live. Discover now