11

2.5K 386 48
                                    

Keesokan harinya suasana kembali seperti semula, Milky sedang menyiapkan sarapan seperti biasanya.

Keadaan seakan tak berubah sama sekali, setelah apa yang semalam mereka lakukan dan kenyataan pahit yang Milky terima. Hari ini mereka bersikap biasa seperti tak ada kejadian buruk.

Milky membawakan ke 7 susu putih hangat untuk mereka, seperti biasanya "Pagi Milky" Sapa Judith lembut. Milky mengangguk singkat disertai senyum manisnya.

"Ky, hari ini temenin aku latihan basket ya" Ucap Harvy memelas, Milky mau tak mau mengangguk mengiyakan. Dengan senyum yang tak kunjung hilang.

"Ky, kamu oke?" Tanya Jidan ragu, Milky menoleh dan memberikan senyum lembutnya "Aku oke, sekarang kalian sarapan lalu minum susu. Aku mau beres-beres dulu" Ucapnya tenang kemudian pergi menuju lantai 2.

Mereka semua memandang lekat punggung Milky, Jhonson yang duduk tepat di sebelah Jidan langsung merangkul bahunya "Jid, lain kali lo gausah buka suara" Ucap Jhonson dingin.

Jidan meneguk ludahnya kasar dan mengangguk "Baik.." Lirihnya. Jhonson langsung melepas rangkulnnya dan menepuk bahu Jidan.

"Jangan buat masalah" Celetuk Delta, mereka sudah sejauh ini. Mana mungkin mereka harus mengulang semuanya dari awal.

Jidan dan Alki menunduk, mereka merasa bersalah tapi mereka tak bisa berbuat banyak. Mereka terlalu lemah untuk melindungi Milky karena Jidan dan Alki hanya anak angkat.

Sedangkan yang lainnya, mereka semua terikat hubungan darah yang kental. Dan jalan satu-satunya adalah terus menerus menghapus ingatan Milky agar dia tak mengingat kejadian yang pernah terjadi.

Mereka semua selesai dengan sarapan mereka, menggeser piring kotor sisa nasi goreng buatan Milky lalu mengambil susu putih yang terrsedia.

Semua minum, kecuali Jidan dan Alki. Merek memiliki alasan sendiri kenapa tidak meminum susu buatan Milky.

Seteguk, dua teguk, tiga teguk. Lalu habis tak bersisa, awalnya tak ada yang aneh tapi lama kelamaan mereka merasa pusing dan berkunang. "Eung....susunya dicampur sesuatu kah?" Tanya Jilbert parau.

"Ya, susu itu uda uda bercampur sama pil yang selalu kalian berikan padaku. Dalam dosis tinggi, dan kalian tak akan ingat apa yang terjadi hari ini. Tapi kalian akan selamanya mengingat apa yang sudah kalian lakukan padaku"

Mereka mendongak perlahan, tatapan mata mereka sayu dan jelas sekali rasa sakit yang mereka terima "Ky...kamu.." Bisik Jhonson tak percaya jika Milky masih mengingat hal semalam.

Bukankah, Delta sudah meminumkan obat itu pada Milky "Dan sekarang, nikmati kehidupan baru kalian. Aku akan pergi dari sini, Jidan, Alki. Kalian mau ikut atau tidak?" tanpa menunggu lama keduanya mengangguk patuh dan berjalan mendekat.

"Kamu mau ninggalin aku Ky!? Kamu tega!!" Seru Harvy emosi, dia hendak berdiri dan berjalan mendekat tapi tubuhnya lemas sekali. Alhasil dia jatuh terduduk di lantai rumah.

Judith, Delta, Jilbert dan Jhonson sudah pingsan. Tersisa Harvy saja, Milky mendekati Harvy dan mengapit dagunya dengan kuat. Sampai membuat remaja itu meringis kesakitan.

"Lebih tega siapa, kalian atau aku" Ucap Milky dingin nan datar disertai tatapan gelapnya. Setelahnya dia menghempas apitan itu dan berdiri.

"Ayo pergi" Perintah Milky yang sudah berjalan menjauh, mereka mengangguk dan langsung mengikuti langkah Milky. Mereka akan mengikuti kemanapun Milky pergi, karena mereka tak pernah sekalipun menyentuh Milky seperti yang mereka lakukan.

"Sampai jumpa"

Krieeet..

Bam!

Gelap, sunyi. Suasana mansion yang biasanya hangat dan ceria kini tak lebih hanya bangunan penyimpan luka.














































Tbc..

Jadi tadi aku kerja, masih belum sehat. Jadi kalau jalan berasa gempa, oleng-oleng😞.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Where stories live. Discover now