5

2.9K 412 21
                                    

2 hari....MILKY MENGHUKUM MEREKA 2 HARI DAN ITU RASANYA GILA!!. Mereka tak dapat jatah sarapan dan makan malam, mereka diabaikan, mereka tak diperdulikan sama sekali oleh Milky.

Iya tau mereka salah, tapi hukumannya terlalu berat. Mereka tak sanggup.

Saat ini Milky, Jidan, Alki dan Judith tengah duduk di ruang santai Mansion. Menonton Netflix dari TV mereka.

Yang lainnya merasa kasihan pada ke 3 teman mereka yang diabaikan Milky dan kali ini mereka ingin membantu.

"Ky.." Panggil Jidan seraya menarik perlahan ujung daster yang Milky kenakan. "Hm?" Jawab Milky tanpa menoleh.

Jidan merengut sedikit, dia merapatkan duduknya dan mendusel di bahu Milky "Ky..jangan cuekin Jidan.." Cicit Jidan memelas. Dia seperti anak kucing saja.

Milky menghela napas singkat kemudian menoleh, wajah mereka sangat dekat bahkan hampir membuat bibir saling bersentuhan.

Jidan mengerjabkan kedua matanya, setelah sadar, pipinya memerah dan dia segera menjauh "Milky, aku mau makan es krim.." Pinta Jidan ragu.

"Aku jugaaaaaa" Sambar Alki semangat.

"Heum, aku juga mau" Sahut Judith tenang. Milky menimbang apakah dia harus membeli Es krim atau tidak, tapi di panas terik seperti ini bagus untuk memakan yang dingin-dingin.

Kemudian dia mengangguk "Oke, aku beliin dulu." Ucapnya sambil berdiri.

"Sama Harvy aja. Katanya dia mau sekalian beli obat" Ucap Judith, membuat Milky diam dan mencerna apa yang Judith katakan.

"Gak" Ketusnya lalu kembali berjalan. Oke, misi pertama gagal dan mereka tak tau harus bagaimana lagi.

"Bagaimana ni?" Tanya Alki, Judith mengedikan bahu.

"Gatau dah, tanya mereka aja"

Runyam, yang punya masalah mereka yang harus pusing satu rumah. Menyebalkan.

Milky kini berjalan menuju pintu utama Mansion. Dia menggunakan celana legging hitam, dan juga dasternya. Menguncir asal rambutnya, hanya menggunakan sandal swallow 60 ribuan.

"Siang neng Milky" Sapa Pak Sing yang tak lain adalah satpam Mansion.

Milky menggangguk disertai senyum ramahnya "Siang Uncle" jawabnya kemudian kembali berjalan.

"Neng, ada yang mau saya bilang"

Milky segera berhenti melangkah, apa yang mau Uncle Sing ini katakan, apa dia mau nembak Milky? Oh tidak mungkin. Uncle Sing lebih tua 6 tahun dari Milky dan dia akui Sing sangat tampan untuk seukuran satpam.

"Ya Uncle?"

Sing mendesah berat, nampaknya ini masalah serius "Begini Neng, Uncle dapat laporan kalau Den Delta, Den Harvy dan Den Jackob lagi sakit-"

"Sakit!?"

Sakit? Milky tak tau jika ketiganya sedang sakit. Pantas saja mereka tak terlihat keluar kamar hari ini. Sing mengangguk "Iya Neng, mereka demam tinggi kata Bik Sum. Jadi semalam Dokter uda meriksa dan katanya mereka kecapekan. Kena tipes ke tiganya"

Oke, Milky tak menyangka jika mereka akan seperti itu-

"Dan mereka belum makan selama 3 hari-"

"Makasih Uncle, Ky masuk dulu ya"

Milky langsung berlari kembali masuk ke dalam rumah. Kenapa tak ada yang bilang kalau ke tiganya sedang sakit dan penyebabnya juga karena gak dikasih makan sama Milky.

"Uang mereka banyak. Harusnya beli makanan dari luar kek, ah nyebelin" Milky mendumel selama langkahnya menaiki tangga. Sesampainya di kamar Jackob yang duluan dapat. Dia langsung masuk.

Dan melihat Jackob tengah terbaring lemah di kasur dengan selang infus di sebelahnya. Tubuhnya sedikit kurus dan wajahnya sangat pucat. Milky menutup pintu dan kembali berlari, kali ini tujuannya kamar Delta.

Dan keadaannya juga sama, dia terbaring lemah dengan batuk kering yang terdengar mengenaskan. "Kasian.." Gumam Milky, kemudian kembali berjalan menuju kamar Harvy.

Dia membuka pintu lalu masuk, matanya langsung melotot "HARVY!" Teriaknya panik seraya berlari mendekat. Harvy mendongak dengan hidung yang sudah mengeluarkan darah.

"Ah...Ky.." Gumamnya lemas, dia tadinya mau minum obat. Tapi malah mimisan dan kepalanya sangat berat saat ini.

Milky mengambil alih gelas dari tangan Harvy. Lalu menyeka darah yang ada di sekitaran bibir dan hidung Harvy "Kamu istirahat, sini biar aku bersikan dulu" Ucap Milky lembut.

Harvy mengangguk lemah, matanya terlihat sayu dan jelas sekali sembab. Pasti dia menangis terus nih "Ky..." Lirihnya.

"Heum?"

"Maafin Harvy.." Lirih Harvy lagi. Kali ini disusul air matanya, dia tak sanggup dicuekin Milky seperti ini.

Milky mendengus sebentar kemudian tersenyum, lalu mengelus rambut hitam kecoklatan Harvy "Iya, uda aku maafin. Lain kali jangan buat lagi" Ujar Milky.

Harvy mengangguk patuh, dia masih menangis dan terisak. Sambil menyeka air matanya "Maaf...hiks..Harvy nakal...hiks..Harvy gamau dicuekin lagi..hiks..Harvy gamau sendirian...gamau.." Racau Harvy.

Milky tau itu efek dari demam dan penyakitnya "Ke rumah sakit aja ya, biar cepat sembuh" bujuk Milky lembut, Harvy sebenarnya ingin menggeleng tapi dia tak mau kembali di abaikan.

"Heeum..hiks..ayo..."

Milky tersenyum geli dan mencium lama dahi Harvy, lalu mengelus pipinya "Cepat sembuh Harpi" Ucap Milky lembut diselingi senyum lebarnya.

Harvy terpaku, dan sedetiknya dia menerjang Milky dengan pelukan "Makasih Ky.." Lirihnya senang.

BRAK!

"MILKYYYY DEL JUGA MAUUUUU HUAAAAAAAAA"

"KYYYYYYY JACK JUGA MAUUUUUU..hiks...KY PILIH KASIIIIIIIHHHHHHHH"

Milky tertawa pelan, begini amat ya jadi perempuan ditengah laki-laki. Yang kali ini mereka sedang Jinak, tapi tak tau dikemudian hari bagaimana.

Bisa saja, sesuatu yang Jinak malah menyerang pawangnya sendiri.































Tbc..

Oke, ntar siang lagi ya.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Where stories live. Discover now