7

2.7K 385 68
                                    

Sinar mentari masuk ke dalam kamar Milky, dia menggera pelan lalu membuka matanya. Kepalanya sangat pusing dan tenggorokannya pahit.

"Apa yang sudah terjadi.." Gumamnya heran, kenapa tiba-tiba dia ada di kamar. Bukannya semalam dia sedang...

"Semalam..aku sedang apa ya?" Milky sama sekali tak mengingat kegiatannya semalam. Tak ada ingatan yang terbesit di kepalanya.

Milky melirik jam di kamarnya, menunjukan pukul 5 lewat 20 menit. Ini saatnya Milky memasakan sarapan untuk yang lainnya. "Sudahlah, ini sering terjadi." Gumamnya tak perduli.

Milky turun dan memakai sendal berbulunya, berjalan perlahan menuju pintu kamarnya. Tapi dia terhenti saat melihat pantulannya di cermin seukuran tubuhnya.

"Heum? apa digigit binatang ya?" Bibirnya nampak sedikit membengkak, dan Milky berfikir dia hanya digigit binatang. Tak mau berfikir terlalu lama, Milky keluar dari kamar.

Suasana sepi, lorong yang temaram karena banyak lampu yang sudah dimatikan. Milky berjalan menuruni tangga melingkar di rumah besar ini.

"Ponselku mana ya?" Kan, lagi-lagi Milky lupa dimana ponselnya. Ini sering terjadi, Milky sering melupakan banyak hal. Letak ponsel, barang-barang dan kegiatan yang pernag dia lakukan.

Milky sering melupakan hal sepele, dia juga sering terbangun dengan bekas kemerahan di dadanya. Bisa sampai 4 dan 7 tanda kemerahan.

Dan Milky tak ingat apapun.

Milky berjalan menuju pastri dan mulai memasakan sarapan untuk anggota lainnya.

"Heum..Apartemen..kenapa aku teringat tentang apartemen." Bisik Milky seraya mencuci wortel dan sawi di tangannya.

Sudahlah, bukan hal penting juga.

Tap, tap.

"Pagi Milky"

Milky menoleh sedikit begitu suara berat yang seksi terdengar di telinganya "Oh, pagi Harvy" Sapa Milky balik.

Harvy memeluk Milky dari belakang dan mendusel di lehernya "Geli" Ucap Milky saat Harvy mengendus lehernya.

"Hehe, masak apa?" Tanya Harvy kepo.

"Nasi goreng"

"Itu mulu-"

"Gamau, gausah makan"

Harvy merengut "Canda ih" Dumelnya seraya melepas pelukannya dan berjalan mendekati meja bar. Lalu duduk disana, mengambil selembar roti dan memakannya.

Harvy mengenakan singlet putih dengan celana pendek selututnya, rambutnya acak-acakan "Ky. Gue mau nemenin lo disini dulu ya" Celetuk Harvy sambil menggigit roti itu.

Milky mengangguk "Terserah" Gumam Milky.

Harvy bertopang dagu, tatapan matanya seketika berubah. Seringai terbentuk di wajahnya "Bagus, dia gak ingat" Gumamnya senang.

Tapi senyum itu langsung berubah menjadi lengkungan kebawah "Kalau dia ingat..pasti nanti dia benci.." Gumamnya lagi.

Tak lama senyum miring terbentuk "Kalau dia ingat, ya tinggal dibuat lupa" Bisiknya tajam.

Milky merinding, dia merasakan sesuatu yang tajam seperti menusuk punggungnya. Ada hawa-hawa gelap di belakangnya. "Hiih...apa rumah ini mulai berhantu?" Gumam Milky takut.

Harvy menggeleng, dia kembali teringat kejadian 5 tahun lalu. Disaat Harvy dan yang lainnya menjamah Milky bersamaan. Itu kejadian yang sangat mengerikan, tapi mereka tak menyesal sama sekali.

Yang terpenting, dia sudah di sterilisasikan. Dan dia tak akan ingat hal itu-batin Harvy.

Tak jauh dari tempat duduk Harvy, ada Jidan yang menatap sendu keduanya "Ky..maaf aku gabisa nolongin kamu.." Bisiknya sedih.

Air mata hendak jatuh tapi dia segera menyekanya, Jidan memang yang paling lemah. Hanya saja dia bisa melindungi Milky dengan obat milik keluarganya.

Melindungi Milky. Dari kenyataan pahit yang akan menghantam harga diri Milky sebagai perempuan. Jidan berusaha, dia berusaha menahan kegilaan para temannya.

Tapi dia hanya sendirian, dia butuh yang lainnya. Sebelum semua terlambat, sebelum Milky mengingat semuanya.

Dan menjauh dari mereka selamanya.
























Tbc..

Syalala.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang