16

2.3K 362 49
                                    

Baik banget emang readersku ini, makin semangat aku tuh💕.

Author Pov.

Seperti perjanjiannya dengan Kylam, ini adalah hari pertama Milky dalam usahanya untuk meluruskan kembali otak para cogan-cogan ini.

Dia membawa Alki dan Jidan ikut serta, soal Sekolah itu bukan masalah. Azri sudah mengurus semua kepentingan Milky selama dia dan yang lainnya tidak hadir.

Milky mengenakan dress biru muda sampai bawah lutut, Jidan yang masih tak sehat memaksa untuk ikut. Dia mengenakan hodie berwarna pink yang nampak besar di tubuhnya.

Bye-bye fever masih saja tertempel di dahinya, sebenarnya kepalanya pusing tapi dia tak mau ditinggal sendirian di rumah. Ada hantu.

Celana hitam selutut yang sesuai dengan warna pini dari hodienya.

Alki memakai sweater kuning besar, sampai menutupi pahanya dan sedikit punggung tangannya. Celana hitam selututnya nampak kontras dengan sweater kuningnya.

Mereka sudah berdiri selama 15 menit di depan kamar yang semalam Milky datangi "Kapan..uhuk..kapan kita masuk?" lirih Jidan sembari mendusel di leher Milky.

Dia sudah tak sanggup berdiri, kepalanya pusing. "Iya, ini kita masuk" Milky harus mengumpulkan keberanian terlebih dahulu.

Selagi Milky sibuk dengan barang bawaan dan kunci kamar, Alki menyempatkan untuk menelan 3 pil obatnya tanpa sepengetahuan Milky.

Dia sudah biasa.

"Ayo kita masuk"

Cklek.

Pintu terbuka, mereka bertiga langsung menjadi pusat perhatian ke 6 cogan gila di dalam sana. "Milky...Milky datang lagi.." lirih Harvy senang, dia bertepuk tangan kecil sebanyak 3 kali.

Delta, Jilbert dan Jhonson hendak berlari menerjang Milky, karena mereka kangen sekali dengan gadis itu. "Jangan ada yang peluk aku, kalian duduk di lantai dengan tenang" titah Milky.

Jika para Dokter disini sudah angkat tangan dalam hal mengurus mereka, kini dengan mudahnya Milky mengatur mereka.

Beberapa perawat dan Dokter mengintip dari luar, merasa takjub karena gadis mungil cantik itu bisa mengatur anak-anak remaja gila itu.

Merasa tak ingin mengusik, salah seorang perawat menutup pintu kamar dan membiarkan mereka dulu.

Tatapan polos terlihat di mata mereka, dengan tenangnya mereka duduk bersila di lantai sembari menunggu Milky.

Judith tak bisa diam, dia berulang kali bertepuk tangan saking bahagianya.

Jhonson hanya memandang Milky tenang, dia tak mau banyak bicara karena dia kangen sekali dengan gadia itu. Hanya saja dia sedang tak bisa mengatur dirinya sendiri.

"Aku bawa makanan, kalian mau?" tanya Milky lembut sembari mengeluarkan sekotak sandwich buatannya.

Mata mereka langsung berbinar cerah. "Hahaha, mau! Dith mau!" seru Judith semangat, dia mengangkat tangan kanannya ke atas.

"Harvy..mau.." cicit Harvy takut-takut.

Karena dia disini menjadi objek bullyan yang lain. Makannya Harvy takut, yah..wajar saja sih. Ini semua kan gara-gara Harvy.

Sebelum mereka gila, Harvy di bully habis-habisan di rumah besar mereka itu. Harvy di kurung di kamar mandi, tak diberi makan selama 2 hari.

Dan saat mereka gila, Harvy tak terlalu tertekan namun dia menjadi antisocial, takut dengan orang baru selain Milky.

Jackob bersenandung pelan saking bahagianya dia, Putri berkuda putihnya akhirnya datang. Alki dan Jidan tak kasihan melihat keadaan saudara angkat mereka.

Keduanya dudu di sisi Milky "Ky, Jidan bobok boleh?...kepala Jidan sakit.." bisik Jidan lemas.

Milky mengelus kepala Jidan pelan, tapi Jilbert langsung menarik tangan Milky dan memeluk tangannya "Ky milik..Jil.." cicitnya.

Dia memandang tak suka pada Jidan.

"Iya. Lepasin tangan aku dulu ya. Jil anak baik kan?"

Jilbert mengangguk semangat, dengan senyum manis di wajahnya "Iya, Jil anak baik..hehehe..Jil anak baik" ujarnya bernada dengan tepukan tangan riangnya.

"Ky, Del juga anak baik" rajuk Delta.

"Kalian semua anak baik, dan karena kalian anak baik. Kalian harus sembuh, kalau Dokter datang mau meriksa kalian, kalian harus nurut. Oke?"

Mereka mengangguk gembira, tentu saja mereka akan menuruti permintaan Milky. Walau otak mereka tak mengerti maksud dari ucapan Milky.

"Ky...Harvy gak ngerti.." lirih Harvy takut. Apalagi ketika saudaranya kini menatapnya marah, Jackob bahkan melempar sendok di dekatnya ke arah wajah Harvy.

Tuk!

Dan mengenai pipinya, Harvy tak bersuara dan hanya diam saja sembari menunduk. "Jack! Jangan seperti itu. Kamu mau jadi anak nakal!?" marah Milky.

Jackob tersentak, kemudian dia menggeleng ribut "Enggak!..hiks..enggak mauuuuu..hiks..huaaaaaaa gamauuuuu" raungnya histeris.

Milky mengabaikannya, dia menarik pelan tangan Harvy dan mendekatkan tubuhnya. Perlahan Milky memeluknya erat dan membisikan kata-kata penenang.

"Harvy kuat..tenang ya." bisiknya.

Harvy merenat gaun belakang Milky dan meredamkan wajahnya di bahu Milky "Ky.." lirihnya.

"Iya?"

"Harvy maaf..Ky..hiks..Harvy maaf.."

Milky tersenyum lembut dan mengangguk "Uda aku maafin." balasnya. Entah kenapa hati Harvy terasa ringan dan damai.

Dia menyamankan dirinya di pelukan Milky.

Brak!!

"MILKY PUNYA AKU!!"

"HARVY!!"

"AWAS!! KAKAK CANTIK AKU ITU!!"

"KY ISTRI JUDITH!"

"KYYYYYY JHON NGOMPOL!"

Milky tertawa pelan, mereka memang masih belum sembuh. Tapi suasana ini adalah suasana yang Milky rindukan.

Dia merindukan momen bersama seperti ini.

































Tbc.

Kalau 1 lagi gak aku up. Berarti aku ketiduran hehehe.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Where stories live. Discover now