10

2.6K 360 36
                                    

Milky membuka matanya, dan yang dilihatnya ada langit-langit kamarnya sendiri. Gadis itu bangkit dan duduk perlahan di kasurnya, menatap sekitar kamar yang terang.

Dengan para teman 1 rumahnya yang sedang berdiri tak jauh dari kasurnya.

"Jadi benar ya" Gumam Milky tak percaya, dia kecewa. Sangat kecewa mendapatkan kenyataan yang amat sangat dia hindari.

Harvy berjalan mendekat dan mengapit dagu Milky "Bener dong, karena sedari awal kamu itu cuma alat pemuas napsu. Bersyukur setiap kamu kehilangan keperawananmu, kamu bisa kembali perawan" Bisiknya jahat.

Milky membeku, kehilangan....keperawanannya? Dia mendongak dan menatap tak percaya pada apa yang Harvy katakan "Jadi...yang ada di mimpi itu..memang kalian.." Lirih Milky tak percaya.

Harvy melepas apitannya secara kasar dan berjalan menjauh "Tentu saja, kami memasukimu bergiliran dan kami menghilangkan ingatan itu. Agar kamu gak pergi" Ucapnya santai seraya berjalan mendekati yang lainnya.

Milky...merasa hancur "Tapi kenapa, aku kira kalian..gak sejahat itu" Lirih Milky pilu, air mata jatuh mengalir di kedua pipinya. Dia menatap Judith dan meminta penjelasan.

"Judith..kamu gak ikutan kan?" Tanya nya berharap jika Judith tak pernah ikut menyentuhnya. Judith mengedik tak peduli dan membuang pandangannya.

"Aku ikutan, lubang kamu nikmat" Ucapnya tak acuh. Milky membelalak, dia meremat dadanya yang nyeri setelah mendengar hal tersebut.

Milky menoleh ke arah Alki "Alki..kamu gak ikutan kan?" Alki membuang pandangannya dengan senyum getirnya. Dia tak mau menatap tatapan kecewa yang Milky berikan.

"Hiks..Jilbert..Jidan..Jhon..Jack....kalian..juga?"

Mereka tak mau memandang, mereka tak merasa bersalah tapi mereka sedih. Delta mendekat dan mengelus kepala Milky, senyum segaris terbentuk "Ky, kembalilah hidup tanpa arah. Kami mencintaimu" Ucapnya sambil menutup mata Milky.

"Jidan, bawakan aku obat itu" Perintah Delta dingin, Jidan berjalan mendekat dan memberikan obat yang dimaksud.

Dia mendekati bibir Milky "Hey"

Mereka langsung terdiam, Milky berujar setenang itu dengan senyum dibibirnya "Bagaimana rasanya mempermainkan hidup seseorang?" tanya lembut namun terdengar sangat kecewa.

Milky memiringkan sedikit kepalanya, senyum remeh terbentuk "Apa menyenangkan? Aku penasaran bagaimana rasanya mempermainkan hidup seseorang" Ucapnya lagi.

Delta menggigit bibir bawahnya menahan tangis, "Jangan nangis, aku gak pergi. Cuma, jiwaku kosong karena perbuatan kalian" Ucap Milky lembut.

Dia segera memasukan pil itu ke mulutnya lalu memindahkannya ke bibir Milky, air mata mengalir di kedua pipi Milky. Hidupnya sudah tak terarah, orang yang paling Milky percaya ternyata mempermainkannya.

Delta segera melepas tangannya dari mata Milky, tatapan kosong terbentuk di kedua mata indahnya "Tenang saja, aku tak akan meninggalkan kalian" Ucapnya tenang sebelum akhirnya terpejam dan tertidur dengan damai.

Mereka masih terpaku "Apa...semua ini benar?" Tanya Jidan.

Harvy mendengus dingin "Tentu saja, ini jalan terakhir agar Milky tak pergi dari hidup kita" Ucapnya kemudian berjalan menjauh dari kamar Milky.

Milky Aprillina, gadis cantik yang dipermainkan ke 7 teman serumahnya. Kehilangan banyak memori secara paksa dan juga kehilangan jati dirinya.

Hidup dalam lingkup aneh yang selaly berputar di tempat.




































Tbc..

Syalalala.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن