12

2.6K 382 48
                                    

Apa yang akan kalian lakukan jika terbangun di suatu hari, namun dalam keadaan yang kacau. Kacau dalam artian lain.

Kacau karena tidak mengingat apa yang terjadi di hari kalian pingsan, tapi ingatan buruk mengerikan langsung menyergap kepala kalian.

Itu yang sedang terjadi pada Harvy dan yang lainnya, mereka baru saja terbangun dalam posisi terakhir mereka.

"Sshh..gila..apa ada gempa sampai kita semua pingsan seperti ini?" Tanya Jhonson yang baru sadar dan langsung menegakan tubuhnya. Kepalanya amat pusing saat ini dan juga dia kebelet buang air.

Mereka masih diam dan memproses.

"Jangan..hiks...kumohon jangan.."

"Diam! Lo mau gue cambuk lagi hah!?"

"Sial...dimana Milky!?" Seru Harvy panik, pasalnya sekelebat suara dan ingatan masuk di memorinya.

Dia...ingat pernah memasuki Milky tapi...ternyata dia juga pernah..menyakiti fisiknya.

Note: Sebenarnya hanya memasuki, tapi Milky memasukan obat dalam dosis tinggi, dan membuat delusi serta ilusi mengerikan ikut terbentuk.

Harvy langsung berdiri dan berjalan cepat menuju lantai 2, "Tunggu Harvy!" Judith dan Jilbert menyusul.

Sedangkan yang lainnga berpencar ke tempat lain. Mereka juga sama, dalam ingatan mereka yang samar, mereka juga menyakiti Milky.

Seperti Judith yang menampar Milky, Delta yang menjambak, Jilbert yang menendang, Jhonson menginjak punggung Milky, Jackob menyayat tubuh Milky.

Dan itu menjadi pukulan telak bagi mereka, karena sudah menyakiti fisik perempuan yang mereka sayang.

Padahal itu cuma ilusi.

Mereka mencari, terus mencari. Tapi percuma, karena Milky sudah pergi bersama Jidan dan Alki.

"Jidan dan Alki...juga gak ada..mereka pergi bersama Milky.." Lirih Harvy tak percaya, kamar Milky kosong, begitu juga dengan kamar Jidan dan Alki. Harvy tak percaya...dia tak percaya.

"Sial..." Gumam Judith tak percaya, tangannya terkepal kuat dengan napas yang memburu cepat. Tubuhnya sedikit oleng ke belakang, membuatnya bersender di dinding.

Jilbert hanya diam, dia diam dengan air mata yang mengalir dengan derasnya. Hatinya sakit...Milky pergi tanpa meninggalkan pesan apapun.

"Hiks..Milky pergi..MILKY PERGI!! DIA NINGGALIN AKU!!" Harvy menangis dengam histerisnya, hal yang paling dia takuti adalah kepergian Milky dari hidupnya.

Dia akan hilang arah "Milky pergi.....hiks..huaaaaaaaa Daddy Milky pergiiiiiiii!! Hiks...Harvy ditinggal...hiks..Milky gamau deket Harvy lagi...hiks.." lihat dia, meracau seperti orang gila.

Dan yang lainnya tau, mereka dengar dan mereka, sama-sama hancur dengan kesalahan mereka sendiri.

Sedangkan mereka yang tengah dicari, malah asik bersantai di rumah baru mereka.

"Milkyyyyyyyyyyyy, lapaaaaaaaar" rengekan manis yang sangat manja itu terdengar, Milky tertawa pelan mendengarnya.

Dia kan lagi buat makan siang ini, harusnya Alki sabar "Sabar sayang, ini lagi dimasak" Ucap Milky lembut.

Alki berguling-guling ria di karpet berbulu ruang santai. Mereka kini menempati rumah minimalis type modern bercat abu-abu putih, tak bertingkat.

Halaman rumah yang luas dengan taman indah, ada pohon apel dan juga pohon mangga di kedua sisi tamannya. Pagar putih indah yang tak terlalu tinggi namun terlihat aman.

Rumah itu, peninggalin kedua orang Milky, kedua orang tua Ryn sudah membersihkan dan mengurus segala keperluan Milky di rumah itu jadi aman.

"Alki, Jidan mana?" Tanya Milky begitu meletakan sepiring nasi dengan lauknya. Meletakannya di meja kaca tengah depan tv. Alki langsung berhenti berguling dan menatap berbinar masakan Milky.

Alki mengedik tak tau, dia langsung menyambar makanan yang tersedia di depanya dengan rakus. Nikmat sekali.

Milky melirik pintu kamar mereka, mereka memilih untuk tidur 1 kamar dan 1 tempat tidur. Tak masalah.

Mau tak mau Milky berjalan ke arah pintu kamar, dia harus memanggil Jidan untuk makan siang. Nanti dia kelaperan.

Tok tok.

"Jidan.." Panggilnya.

Tidak ada jawaban.

"Uhuk!"

Milky tak menunggu waktu untuk masuk, dia langsung berjalan mendekati Jidan yang sedang meringkuk di tempat tidur, dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya.

Tubuhnya bergetar pelan, Milky langsung naik ke ketempat tidur dan mengelus kepala Jidan dengan sayang "Jidan, kamu sakit?" bisiknya khawatir.

Jidan membuka matanya dengan perlahan, nampak mata kemerahan khas orang sakit. Dengan perlahan dia berbalik dan memeluk pinggang Milky "Dingin..." Rintihnya.

"Sshh, bentar aku ambil kompresan dulu"

"Gamau...disini aja, jangan tinggalin aku" Melas Jidan sambil mendongak dan menatap Milky dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Wajahnya pucat pasi.

Milky terenyuh, dia membalas pelukan Jidan "Iya sayang, aku gak ninggalin kamu" Bisik Milky dan ikut berbarik di sebelah Jidan. Dia masuk ke dalam selimut Jidan dan memeluknya erat.

Krieet.

"Milky susu aku mana-"

"Shhhh, Jidan sakit jangan berisik"

Alki merengut tak suka, dia berlari pelan lalu melompat ke tempat tidur. Lalu bergabung di dalam selimut dan memeluk Milky "Aku juga mau peluk" Gerutunya sebal.

Milky tertawa pelan dan membiarkan apa yang ingin Alki lakukan, yang penting kesayangannya sembuh dulu.

1 jam yang akan datang, Azri dan pasukan bodreknya akan datang mengunjungi Milky dengan barang-barang sebanyak 1 truk pick up.















































Tbc..

Syalalala.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Where stories live. Discover now