17

2.2K 366 60
                                    

Jangan lupa Voment yak.

Author Pov.

Sudah berlalu 5 hari sejak Milky datang ke tempat Harvy dan yang lainnya. Tak ada perubahan sama sekali, Milky juga sudah mendengar keluhan Dokter bahwa mereka semakin menjadi.

Tak mau makan, tak mau diajak Therapi. Terlebih mereka mulai berani merajuk dan diam seperti patung air pancur.

Membuat semuanya kelimpungan, dan penyebabnya tak lain adalah Milky. Mereka tak mau makan jika tak ada Milky, tak mau Therapi jika tak ada Milky.

Masa iya Milky harus bermalam di RSJ, kan gak mungkin.

"Kalian kenapa gitu? Harus mau kalau diajak therapi sama Dokter" ujar Milky lembut. Mereka duduk di lantai sambil bersila, memandang binar pada wajah Milky.

"Cantik, Milky cantik. Mau jadi pengantinnya Judith gak? Hihi" dengan polosnya ini cogan nyeletuk.

Milky mengusap wajah Judith lembut, apa yang mau dia katakan kalau ujungnya dia akan terus terjebak dengan mereka semua.

Masih mereka, belum 2 orang lagi yang masih ada di luar negeri.

"Sekarang kalian makan siang dulu" Milky mengeluarkan kotak bekal besarnya lagi dan memberika mereka sendok masing-masing.

Milky meletakan kotak itu di tengah mereka "Makan yang rapi, jangan bertumpahan." peringat Milky. Mereka mengangguk polos, kemudian mulai makan.

Tapi, Harvy masih diam dengan sendok di tanganny "Harvy, kenapa gak ikut makan?" tanya Milky sembari mengelus kepala Harvy.

Harvy menunduk "Biasanya...Harvy..makan..sisa.." cicitnya sedih.

Milky terhenyak, memang Harvy lah yang paling bejat dalam kasus ini. Tapi disini dia yang paling terhina, kasihan sekali.

Tangannya terulur untuk mengelus pipi tirus Harvy, dulu semasa mereka masih tinggal bersama. Pipi Harvy berisi dan enak untuk dicubit.

"Kamu..gak dikasih makan?" tanya Milky lagi. Gelengan menjadi jawaban Harvy "Dikasih..tapi..mereka ambil terus makan. Harvy dapat sisa.." lirihnya lagi.

Otak cerdas Milky sedang berfikir cepat. Apa yang harus dia lakukan apa, cepatlah berfikir. "Apa yang bisa aku lakukan?" gumam Milky.

Tanpa sadar Milky menggigit ujung kulit karinya sampai terluka, Harvy menarik perlahan tangan Milky.

"Jangan gigit...luka..sakit.." lirih Harvy sembari meniup luka kecil di jari Milky. Terharu, akhirnya Milky mengecup dahi Harvy singkat.

Membuat remaja itu terhenyak, maniknya bergetar senang "Ky..kiss..Harvy.." cicitnya senang. Rona merah terbentuk di wajahnya seketika.

Brak!

Milky tersentak, Harvy langsung berlindung di balik Milky "Kalian kenapa?" tanya Milky tenang. Nampak sekali jika yang lainnya marah.

Mereka sampai membanting kotak bekal yang sudah kosong itu. Jhonson menunjuk ke arah Harvy "Dia jahat! Ky dekat-dekat jangan!" serunya kesal.

Bagi Jhonson, Harvy itu jahat. Karena dia semua ini terjadi, anjing banget.

"K-kok..Harvy.." cicit Harvy takut.

Mereka hanya melirik sinis Harvy, dasar munapik!. Milky terkekeh pelan, gila dia malah tertawa disaat seperti ini.

Drrt.

Milky merogoh kantongnya dan mengambil ponselnya, nama Kylam tertera disana "Aku angkat ini dulu, kalian jangan tengkar" peringatnya kemudian berdiri.

Dan berjalan keluar kamar, sempat mengunci kamar terlebih dahulu.

Setelah dirasa aman, kebenaran kembali terungkit. "Kalian gak bosen pura-pura gila?"

O-ow..jika Milky tau, apa yang dia katakan pada Kylam bisa dipercepat nih waktunya😌.

Milky berkata "Izinkan Milky pergi sejenak untuk menenangkan diri setelah mereka sembuh Tante. Tak lama, Milky hanya akan menghilang selama 4 tahun."

See?











































Tbc.

Aku tau ini aneh, tapi sudahlah.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Where stories live. Discover now