I am their Lover's [Sequel our's]✔️

9

Milky melirik sepupunya yang duduk di kursi depan, bersebelahan dengan remaja yang dipanggil Raizen tadi.

"Jadi Ryn, lo beneran tau soal apa yang mereka lakuin?" Tanya Milky penasaran, gadis berkaca-mata itu menoleh sedikit lalu fokus kembali pada ketikan cerita di hpnya.

Ryn menggeleng "Kagak, aku sengaja bilang gitu cuma buat ngancem, eh gataunya mereka kayak panik gitu. Berarti emang bener ada sesuatu" Ucap Ryn tenang.

Milky memandang datar gadis itu, dia kira beneran tau "Tapi kau selama ini ngerasa aneh kan?" Tanya Ryn.

Milky mengangguk ragu "Kok lo tau"

"Kau harus ke Rumah Sakit om Zeral" Ucap Ryn.

"Buat?"

"Periksa"

"Gue kan gak sakit"

"kau sakit, mereka pasti ngasi kau sesuatu. Entah itu obat atau sejenisnya."

Milky diam, dia hanya akan menurut apa yang sepupunya ingin lakukan. Benar, Milky juga harus mencari tau tentang pil aneh yang dia temui di bawah kasurnya. Pil berwarna hijau yang memiliki bau aneh.

"Menurut lo, obat penghilang memori itu ada?" Tanya Milky ragu, Ryn kembali menoleh dan mengangguk.

"Ada, nama obat yang sering dijual kepada kalangan orang kaya namanya Agonis Dopamin, memiliki efek samping yang menyebabkan delusi,  kehilangan memori dan kebingungan"

Waw, Milky tak tau jika sepupunya yang gila ngetik itu bisa sepintar ini.

"Jadi, kapan gue mau dibawa kesana?"

"Sekarang, tapi aku mau ke indomaret dulu. Ai kita mampir bentar ya"

Remaja yang dipanggil Ai itu mengangguk patuh "Oke".

"Ryn,"

"Hm?"

"Gajadi"

Milky hanya merasakan firasat buruk akan terjadi, entah itu padanya atau orang disekitarnya. Dia gelisah hanya memikirkan kenyataan pahit jika obat yang ada dibawah kasurnya itu adalag obat penghilang memori.

Milky bertopang dagu seraya menatap pemandangan luar mobil "Masa iya mereka tega.." Gumam Milky.

Dan...Milky masih memiliki rasa percaya pada teman-teman 1 rumahnya. Mereka tak mungkin melakukan hal jahat-

"Jangan mudah percaya sama laki-laki, walau kau sudah hidup bersama mereka selama 10 tahun, mereka tetaplah seorang laki-laki. Kebuasan mereka mungkin sedang padam, tapi bukan berarti mereka tak bisa menyerangmu. Yang notabenenya hanya seorang gadis lemah"

Milky tertohok mendengar ucapan sepupunya, kenapa tuh anak jadi pinter ngomong begitu dah.

"Ra, kamu mau pergi sendiri apa aku temenin?"Tanya Raizen. Ryn melepas seatbeltnya dan menggeleng.

"Gausah, aku bisa pergi sendiri" ucapnya sambil membuka pintu mobil, tapi Raizen menahan tangannya. "Apa?"

Raizen ragu untuk berkata "Gapapa, cepet ya" Ucap Raizen lembut seraya mengelus kepala Ryn. Gadis itu menurut saja, tunangannya itu memang rada aneh sejak tadi pagi.

Ryn keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk indomaret. Raizen memandang punggung gadis yang sangat dia sayangi itu "Milky" panggil Raizen.

"Hm?"

"Gue rasa, temen 1 rumah lo itu nyembunyiin sesuatu" Ucap Raizen seraya bertopang di stir kemudinya.

"Maksud lo?"

"Ya, mungkin aja mereka ada rencana lain-"

DOR! DOR!

kedua remaja di dalam mobil tadi terkaget, suara tembakan yang mengarah pada kaca indomaret. Sampai membuat kaca itu pecah dan hancur berkeping.

Firasat buruk langsung menyergap "Ara...Ara ada di dalam" Gumam Raizen panik seraya keluar dari dalam mobil dan berlari menuju pintu masuk indomaret.

Milky terkaku, dia melihat pria bertopeng tengah berlari dari tempat kejadian. Bukan hanya 1, tapi ada 3 orang.

"Tidak..mungkin kan.."

Milky segera keluar dari mobil, dia harus memastikan sesuatu. Namun naas, saat dia hendak pergi menyusul Raizen. Sepasang tangan langsung membekap mulutnya yang terhalang sapu tangan.

"Heung!!"

"Istirahat Ky" Bisik lelaki itu.

Milky melotot tak percaya, dia hendak berbalik tapi kegelapan langsung menyerangnya.

"Yah, kamu hanya harus kembali hidup tanpa arah. Kamu tak harus mengetahui hal ini"

Karena mau bagaimanapun, Milky tak akan bisa lari dari lingkaran setan yang sudah dia masuki 10 tahun yang lalu.

Tbc..

Ku kira bercanda, ternyata setengah dari jari telunjuk adikku bener-bener putus😭. Lagian jadi anak kesentelan kali😞.