19

2.4K 355 23
                                    

Jadi, aku tuh pecinta sad en- eh kagak kok kagak hahahaha.

Author Pov.

Perlahan, Milky meyakinkan dirinya. Setelah dia melihat Alki kembali ke kamarnya, kini Milky mendekati kembali kembali kamar Jidan.

Cklek.

Hening, yang terdengar hanya suara Ac. Milky berjalan perlahan ke arah Jidan tanpa perlu menutup pintu terlebih dahulu. Langkah kakinya ringan, bahkan Jidan tak mendengarnya.

Milky masih asik memandang Jidan yang terduduk menghadap jendela kamarnya. Dengan tangan yang memilah-milah helaian rambut rontoknya.

"Jidan"

Deg!

Jidan menegang, dia segera membuang rambut rontoknya ke bawah kasur. Dengan gugup dia menoleh ke arah Milky, sejaka kapan gadis itu masuk?

"E-eh, Ky. Ada apa?" tanya Jidan lembut. Matanya memandang hangat pada sosok gadis yang selalu dihatinya. Gadis yang memberikannya semangat untuk bangkit dari penyakitnya ini.

Milky menaiki kasur Jidan dan merangkak mendekat, dia merengkuh leher Jidan dan bersandar di bahu Jidan. "Jidan, ada yang mau kamu ceritain ke aku?" bisik Milky lembut.

Jidan terdiam, dia..masih belum bisa mengatakan perihal penyakitnya.

"Milky, apa maksud kamu?"

Milky menahan air matanya sekuat tenaga, dia mengecup bahu Jidan dan kembali bersandar "Aku tau Jidan, aku sudah tau," Jidan tercekat.

Suaranya tak bisa keluar dari kerongkongam mendengar lirihan Milky. "Aku tau, rambut kamu sering rontok, kamu sering mimisan. Aku tau" bisiknya lagi.

Jidan menunduk, dia membalikan tubuhnya dan memeluk Milky sangat erat "Aku..hiks..aku gamau mati..hiks..aku masih mau sama kamu.." lirihnya pilu.

Milky diam, dia terus mengelus dan mengecup pipi Jidan "Tenang, kita akan pergi dan bawa kamu berobat. Kamu pasti sembuh" ucap Milky lembut.

Jidan hanya mengangguk, terserah apa yang Milky katakan. Yang penting Jidan tak akan berpisah dengannya, Jidan tak akan pernah mau berpisah dengan Milky.

"Ky..." Milky menoleh spontan, Alki berdiri lunglai di depan pintu kamar.

Wajahnya pucat, matanya berkaca-kaca. Milky mengulurkan satu tangannya pada ke arah Alki "Kemari Alki, kemari" panggil Milky lembut.

Sudut mata Alki berkedut "Hiks..Milky..." Alki pun merasakan hal yang sama. Dia tak mau berpisah dengan Milky, tak akan pernah mau sampai kapanpun.

Milky meyakinkan dirinya, jika memang jalan hidupnya berantakan seperti ini, tak masalah. Toh sejak awal Milky tak pernah tau apa tujuannya dilahirkan ke dunia Fana ini.

****

Kylam melangkah perlahan menuju kamar rawat para Putra gilanya. Dia sendiri, tidak sebenarnya karena ke 10 pengawal kiriman suaminya ikut di belakangnya.

Cklek.

Kylam langsung membuka pintu rawat di dekatnya dan masuk. Langkahnya sangat anggun dan elegan, namun tiada siapa tau apa yang sedang dia fikirkan.

"Hey kids" sapa Kylam santai sembari melepas kaca-mata merek Ghucci. Salah satu koleksi pemberian salah satu suaminya.

Semua langsung menoleh "Lah? Mama? Ngapain kemari!?" ketus Judith tak suka. Dia ini memang sedikit tak suka sama mama kandungnya itu.

I am their Lover's [Sequel our's]✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora