35 - The Devil is Come

3.4K 242 44
                                    

[]

.
.
.

.
...



Yeseul POV SPECIAL





Mungkin hanya beberapa orang yang hanya mengetahui sisi buruk seorang Kang Joohyun. Ya, kurasa semua orang mungkin menganggap begitu. Karena bagaimanapun juga Joohyun memang bersalah dalam aspek apapun, namun juga aku terkadang merenung. Ia tak mungkin juga bisa menjadi seperti ini kan?

Itu mungkin menurutku, karena aku meneliti wanita yang pernah mengisi hati suami ku ini. Semua datanya terlalu bersih. Maksudku ia menutupi kelakuannya yang kami rasakan dan alami dengan prestasi, menggalang amal yang selalu dilakukan setiap tahun tidak pernah ketinggalan sama sekali. Bagaimana tidak hal ini membuatku bingung. Apa sebenarnya motif dari Joohyun itu sendiri? Apakah ada hal lain yang ia sembunyikan.

Hal itu masih menjadi misteri yang begitu kuat untukku. Apakah benar ia melakukan ini bukan hanya cemburu, tapi apa mungkin ada motif lain juga. Bagaimana tidak seorang seperti Joohyun adalah orang yang cukup terpandang dalam dunia permodelan. Dan namanya sering ikut terpampang di majalah Model kelas dunia. Jadi masa hanya karena hal ini ia rela berbuat hal yang begitu jauh melebihi nalarnya.

Pikiran itu selalu membelengguku, dari hari ke hari. Bahkan saat ini pun aku bahkan tidak fokus untuk mengerjakan pekerjaanku. Setelah aku salah memotong daun mawar tadi kini ketika memeriksa Revisi yang dikirim oleh perusahaan cabang yang dari waktu lama sudah menumpuk. Aku rasa aku harus mulai harus fokus untuk yang lebih penting dulu.


"Mrs.Ahn? Mrs. Ahn? "

Ucap sekretaris yang memanggilku, dia adalah sekretaris utama di London. Yah, bisa dibilang ia adalah yang mengirim kan berkas dan ia juga kini sedang melaporkan via Skype. Aku melamun sepertinya buktinya ia memastikan bahwa aku baik-baik saja karena melamun ia sempat mengira bahwa Signal ditempatku sempat buruk. Wanita yang kukira sebelumnya orang London asli ini ( ternyata ibunya keturunan Korea asli) aku biasa nya memanggilnya Miss. Jeon. Namanya adalah Somi Jeon. Terkadang ia menggunakan bahasa Korea jika berbicara secara santai tentunya ia memanggilku Eonnie. Jika waktu kerja tentu saja menggunakan bahasa yang lebih sopan menggunakan marga kami. Sama saja seperti di korea, namun pelafalannya sedikit berbeda saja.

"Ah, maafkan aku. Ada apa tadi? " Dapat ku lihat dari wajahnya ia merotasikan kedua bola matanya. Apa aku melakukan kesalahan?

"Saya, rasa ada yang salah dengan anda. Saya dari tadi menjelaskan bahwa konsumen kita menginginkan stok lebih untuk pemasaran pada cabang Berlin." Ah ternyata begitu. Sepertinya ia menjelaskan begitu panjang tadi. Dan sepertinya juga bahwa aku melewatkan semua itu.

"Ah baiklah, untuk hal itu akan aku setujui dan juga tolong aku minta laporan untuk cabang yang di Korea." Ucapku kini aku mulai fokus untuk hal ini, ada sedikit kejanggalan yang tersimpan pada hatiku bukan cuma tentang kehidupanku namun juga kehidupan pekerjaanku. Aku harus lebih teliti lagi.

Aku bahkan tidak sadar putri kecilku sudah disampingku sejak tadi. Sambil membawa boneka Kumamon nya. Ia menatap kearahku. Apa yang salah ya? Sebentar. Oh astaga aku lupa bahwa akan mengajaknya untuk pergi ke taman bermain hari ini. Semoga Daisy. Tidak curiga bahwa ibunya ini melupakan janji itu. Aku buru-buru mematikan sambungan telepon video tersebut. Nampak wajah Daisy yang menaikan alisnya sebelah dengan santai.

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang