5 - Selfish Way

4.5K 418 0
                                    

♢♢♢




"Selera humormu bagus tuan Min. Sepertinya sudah malam." Ucap gadis 21 tahun itu , mencoba mengencangkan blazer yg di kenakannya itu . Gugup , dengan cara mencari aktivitas lain menghindari pembicaraannya bersama pria itu.

Pria itu tersenyum kecil kemudian mendekatinya , sang gadis itu mulai merasa di dekati. Ia meruntuki dirinya sendiri.

"Aku serius, menikahlah denganku." Yeseul diam , karena bingung. Tuan Min menarik tangan kanannya kemudian digenggamnya tangan itu. Dan menatap kepada gadis itu.
"..aku tau ini cepat , tapi biarkan aku menikahimu. Hiduplah bersamaku. "
Ucapnya lagi membuat Yeseul kembali diam , tak berani menyahut. Seakan jika salah bicara akan melukai satu sama lain.


Yoongi POV

"...aku tau ini cepat , tapi biarkan aku menikahimu. Hiduplah bersamaku. " ucapku padanya namun ia hanya diam. Seperti terkaget akibat lamaran dadakanku ini.
Entahlah , aku sangat ingin memilikinya. Apa aku tertarik , otakku tak bekerja keras . Perkataan yg harusnya tak kuucapkan malah terlontar , terlebih pada gadis yg baru ku kenal ini.

Okey kau mulai gila dengan situasi saat ini Yoongi. Lihatlah ia bahkan tak menjawabmu. Apa ia akan menolak , siaplah untuk malu Min Yoongi . Siaplah untuk itu.

"Baiklah. Jika kau tak berniat menjawab , tapi aku hanya mengungkapkan yg sebenarnya kurasakan." Tambahku lagi , aku jadi merasa tak enak . Apa aku egois sekarang. Mungkin gadis ini berfikiran macam-macam padaku.


"Ayo kita, pulang saja. Harinya sudah malam."

Aku agak canggung sekarang. Bahkan ia tak menyahut ketika aku mengajaknya pulang.
Kami berdua memasuki lift hingga sampai ke parkiran ia juga masih tak bersuara .
Aku jadi merasa bersalah , okey..
Kau berhasil membuat gadis ini menjauh darimu Min Yoongi.

Kami mulai meninggalkan area tadi , aku sudah melajukan mobilku melintasi jalanan kota Seoul ini.
Hening , di dalam mobil hanya bunyi deru dari mesin ini saja yg terdengar.

Oh ayolah katakan sesuatu padaku , aku jadi merasa tak enak begini.

Mobil ini telah membawa kami, di depan rumah Yeseul. Ia masih diam saja, ah aku rasanya tak tahan.

"Eum.. Yeseul-ssi maafkan aku ji.."

"Berikan aku waktu berfikir tuan Min. Jika kau bersedia." Ucapnya memotong pembicaraanku. Waktu apa ia akan menerimaku ?
Wah aku harap itu ia , apa ia akan menikah denganku?

Bisakah itu nona Ahn Yeseul?

Bisakah aku berharap padamu banyak?

Kuharap itu iya.

"..tiga hari,biarkan aku berfikir." Ucapnya lagi , tak lama ia melepaskan Seat Belt nya dan keluar dari mobil.
Aku mencekal tangannya sebelum ia benar-benar keluar.

"Apapun itu jawabannya aku akan menerimanya, tapi aku.. berharap banyak padamu Yeseul-ssi." Ucapku ia sempat menunduk , kemudian tersenyum . Kulepaskan pegangan tanganku tadi. Aku rasa aku seperti tak tahu diri.

"Iya tuan Min. Terimakasih atas tumpangannya. Hati-hati di jalan."

Ia telah keluar dari mobil , yg meninggalkanku tersenyum sendiri. Sebelum aku pergi ia melambai kepadaku.
Oh kau benar-benar melamar gadis itu Yoon. Wow kau hebat.

Aku rasa , aku sudah gila . Bahkan kami baru saja mengenal. Tapi dengan berani aku sudah melamar gadis itu.

Ya sepertinya begitu dan anggap saja aku begitu . Tapi tak bisa kupungkiri , gadis itu membuatku tertarik padanya.

Bagaimana dengan Joohyun?

Ia bahkan tak pernah bertemu denganku . Ini sudah setahun lebih dan kami bahkan bertemu bisa di hitung menggunakan jari , bahwa kami bertemu sangat jarang sekali. Ketika membuat janji ialah yg selalu membatalkannya.

Aku muak, siapa yg tak muak jika begitu.
Sepertinya memang benar bahwa ia mulai menjauhiku. Siapa tau ia sudah memiliki yg lain bukan disana, karena kita tidak tau bukan apa yg ia lakukan disana.

Bukannya menuduh atau berprasangka buruk, bayangkan saja . Kekasih mana yg tak curiga , jika ia selalu menghindari ketika bertemu. Dengan alasan pekerjaannya. Hey bukankah kami telah mengatur waktu untuk itu. Tapi ia selalu membatalkannya,seperti sekarang ia pergi ke paris selama sebulan lebih. Disaat kami tengah berjanji akan berkencan , lagi-lagi ia membatalkan sepihak.

Aku lelah Joohyun , maaf jika aku begini.
Aku juga ingin egois sepertimu yg mementingkan pekerjaan terutama jabatanku. Ini sangat penting aku tak ingin mengecewakan mendiang ayahku , aku ingin membuat ibuku bangga. Ini adil bukan? Jadi biarlah kita sama-sama egois untuk ini.


Ini sudah hari kedua semenjak pembicaraanku dan Yeseul di Namsan tempo hari. Besok hari terakhir , ia akan memutuskan.

Ah apakah aku ditolak nantinya, oh berikan aku jawaban yg menguntungkan Yeseul.

Dari waktu itu aku meruntuki pemikiran dan tingkah yg kuperbuat itu. Apa ia akan membenciku?

Aku takut itu , sungguh.

Jangan menjauh , tapi apa aku tak salah memilih gadis itu menjadi istriku.
Apa kami akan saling mengisi kekurangan masing-masing.

Aku harap kami akan saling melengkapi nantinya.
Aku harap itu Yeseul , aku harap kau menerimaku. Tapi tunggu dulu bagaimana ia memberitahukan kepadaku sedangkan ia saja tak memiliki kontakku.
Ah biar aku kunjungi saja ia besok di tokonya. Aku jadi tidak sabar , hey aku ini kenapa . Kenapa jadi antusias begini?
Sepertinya otakku memang tidak beres jika mengingat tentang gadis itu.

Aku menyelesaikan beberapa pekerjaanku , hari ini aku akan mengunjungi gadis itu. Ayolah tidak mungkin jika gadis itu , mengunjungiku lebih dulu kan. Terlebih ia seorang gadis , ia pasti memiliki gengsi yg tinggi.
Aku jamin itu , bersemangatlah Yoon ini juga untuk masa depan dan karirmu .

Bukannya jahat karena aku lebih mementingkan karirku juga disini , lagi pula aku juga tertarik dengan gadis itu.
Jadi itu tak salah kan?


Tok..tok..tok..

"Ya , masuk." Tak lama seorang pria , oh sekretaris Park datang.
Ia membawa beberapa berkas padaku , ya sepertinya tak terlalu banyak.

"Tuan Min , sepertinya suasana masih aman tuan. Mereka tak terlalu membahas tentang masalah kemarin."

Sepertinya para tetua itu , sedang mencari jalan yg tepat untuk menyingkirkanku. Makanya mereka tenang , dasar licik.

"Ya , mereka sedang mencari cara yg lebih ampuh tuan Park. Tapi kau mungkin akan sibuk untuk kegiatan dalam waktu dekat ini." Ucapku membuat tuan Park mengernyit , ia bingung dapat ku pastikan itu.

"Jadwal anda tak terlalu padat tuan Min , jadi mungkin akan longgar beberapa waktu ini." Jelasnya , kau akan mendapat kejutan tuan Park.

"Lihat saja nanti." Akan ku pastikan kau sibuk mengurus beberapa hal untukku nanti tuan Park.
"..oh iya apa jadwalku nanti?"

"Tidak ada, semua sudah beres hanya pengecekkan pada prosedur baru oleh gudang." Jawabnya membuatku mengangguk seraya menyelesaikan bagian akhir pada kertas-kertas di depanku ini. Aku menyusunnya jadi rapi kemudian menyerahkan kepada tuan Park.

"Oh masalah gudang, kalau begitu tangani itu. Kau bisakan tuan Park?"

Lagi-lagi pria ini menatapku bingung , mungkin ia berpikir bahwa bosnya ini aneh.
"Aku ada janji hari ini, jadi aku akan pulang duluan." Ucapku seraya mengambil jas yg ku taruh di gantungan yg tak jauh dari posisiku ini.

Ah aku jadi tidak sabar, sepertinya aku akan kesana. Mendatangi gadis itu , bagaimanapun jawaban darinya aku harus siap. Tapi aku harus berpikiran positif . Jika ia menolakpun pasti dengan alasan utama yaitu baru mengenal , jika iya menerima berani pesona dari Min Yoongi tetap nomor satu bukan?






♢♢♢

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULOnde histórias criam vida. Descubra agora