34 - Happier

3K 277 44
                                    

[]













Suara dentuman musik membuat suasana semakin menarik bagi para pengunjung Bar kelas atas tersebut. Hanya kalangan elit yang boleh berada didalamnya sebagai pengunjung, selain itu maka akan tidak diperbolehkan.

Yeseul sedang menemani Taehyung yang minum dari tadi, entah berapa banyak sudah pria tersebut minum. Sedangkan Yeseul hanya memesan Sebuah Long Island Fantasy saja, itupun hanya satu gelas dan belum kunjung habis.

Ia hanya menemani pria tersebut yang sejak tadi mencurahkan isi hatinya, tentang almarhum kekasihnya. Didalam hati Yeseul bertanya-tanya, sebenarnya apa hubungan dirinya dan Taehyung. Apakah hanya status palsu saja. Tentu pasti saja, hanya status palsu karena sesuai dengan keinginan Joohyun, bukan?

Berkali-kali Yeseul membuang napas kasar sembari menghibur pria tersebut. Walau dalam hati ia jengkel juga, karena dipermainkan seperti ini. Namun ia tak bisa menyalahkan Kim Taehyung ini. Karena tentunya Taehyung memiliki alasan agar bisa mengencani Yeseul. Dan pula mereka tidak pernah melakukan Skinship yang berlebihan selain berpelukan dan berpegangan tangan. Mencium kening itupun Taehyung yang menciumnya saat ulang tahun Yeseul dulu.

Kini Taehyung menangis sembari meneguk minumannya. Tidak, kini walaupun Yeseul iba terhadap pria ini namun kini kesabarannya melewati batas. Hingga membuatnya berseru.

"Yak Kim Taehyung. Kau itu tak boleh menangis. Kita boleh berduka namun menangisinya tak akan membuatnya hidup kembali. Dan juga kita harus mengurus Kang Joohyun, bagaimanapun juga."

Kini kalimat yang seharusnya ia tahan malah keluar, sebenarnya ia tak ingin mengatakan hal ini. Namun Taehyung juga mabuk jadi tak masalah. Pria itu bahkan kini malah mulai tertidur ketika Yeseul mulai mengomel.


Huff & Puff

Yeseul hanya bisa melakukan hal tersebut, kini ia kembali direpotkan pemuda berperawakan lebih tinggi darinya ini. Kini ia bingung bagaimana cara agar bisa menggotong pemuda ini. Jika bukan karena Taehyung teman ah tidak Pacar palsu lebih tepatnya. Ia ingin sekali menendang pria ini dengan sekali tendangan agar bisa otaknya menjadi lebih baik lagi. Sekali saja Yeseul berharap begitu.

Kini ia bingung siapa yang akan ia hubungi untuk membantunya menggotong pria tersebut. Jimin ia bilang ada pertemuan dengan kliennya yang akan menjadi investor baru di korea. Hoseok? Tidak kakaknya sedang menjaga Daisy. Tentu tidak mungkin ia meninggalkan atau membawa putrinya yang sudah tidur akibat kelelahan bermain lagi pula ini tengah malam.

Yoongi? Bagaimana jika Joohyun yang mengangkatnya. Tapi peduli apa Yeseul, lagipula Min Yoongi adalah suaminya. Ia mencoba menghubungi pria tersebut terdengar bunyi dering dari penghubung panggilan tersebut sedikit lama memang, namun tak lama akhirnya sebuah suara berat menyapa diseberang.

"Yoon? Apa kau sibuk?" Tanyanya kini wanita tersebut berada di toilet. Supaya menghindar suara bising.

"Tidak. Kenapa? Mengapa suara disekitarmu bising, seperti suara Club malam? Kau dimana sekarang?" Tanya Yoongi diseberang sana, membuat Yeseul menggigit bibir bawahnya sendiri. Tidak mungkin ia menyebutkan bahwa ia di sedang di Club bersama Taehyung, apalagi.

"Bisakah kau ke Bar Paradise? Akan aku kirimkan alamatnya. Okey! Bye!" To the point saja lebih baik. Biarkan nanti Yoongi langsung datang dan ia akan menjelaskan nanti, kalau sekarang mungkin akan begitu bahaya. Bisa-bisa pria itu malah mengomelinya habis-habisan. Bisa semakin pusing Yeseul olehnya.

Setelah mengirimkan pesan alamatnya berada ia kembali ke tempatnya dengan Taehyung berada tadi. Pria tersebut masih meracau sambil tertidur pulas. Apa yang diracaunya Yeseul tak dapat mendengar karena suara musik yang berdegum cukup keras di tempat itu.

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang