15 - Rewrite The Star

4.3K 393 6
                                    





Malam telah berada pada puncaknya. Suasana sunyi menyelimuti menambah kesan sepi yang hanya ditemani dentang jam yang mengiri Yeseul dari beberapa dari tiga jam yang lalu. Kini pukul sebelas malam, ia menantikan seseorang. Yoongi. Pria itu pergi keluar setelah mereka selesai makan malam. Sebenarnya pria itu tidak benar-benar selesai ia baru saja menghabiskan setengah makanannya. Ia pergi ketika Yeseul masih menikmati makanannya, membuat Yeseul menikmati acara makan malam mereka dengan keheningan karena para pelayan yang berada di dapur.

Yeseul khawatir karena pria itu mengatakan bahwa ia keluar sebentar tadi, namun ini sudah kelewat malam jika ia pulang. Apa pekerjaan kantornya menumpuk? Yeseul bertanya-tanya. Karena suaminya paling malam pulangpun itu jam sembilan. Yeseul berada diruang tengah, ia menunggu disana. Berharap Yoongi akan pulang sebentar lagi. Berulang kali juga Yeseul membuang napasnya, ia gusar. Ia menunggu tiga jam di ruang tengah, menggonta-ganti saluran televisi itu. Karena semakin malam acaranya semakin tidak menarik.

Terdengar bunyi pintu terbuka dengan bunyi tubrukan. Entah bunyi apa itu, hal itu membuat Yeseul lekas berdiri. Ia menghampiri ke arah suara tadi. Benar saja pria itu sudah pulang.
Yeseul menghampirinya dengan tatapan khawatir bagaimana tidak khatir, penampilan Yoongi saat ini kacau sekali. Dasi yang dikendorkan dengan kemeja yang tiga kancing atasnya terbuka dan rambutnya yang berantakan. Yeseul sempat menangkap Yoongi yang hampir jatuh, dapat Yeseul hirup aroma alkohol yang menguar dari pria ini. Yeseul sedikit mengerutkan keningnya. Apa pria ini baru saja berpesta? Pikiran itu entah mengapa muncul mungkin pesta perusahaan, tapi yang gadis itu tahu tidak ada pesta ataupun perayaan perusahaan. Lalu hal apa yang membuat Yoongi bisa semabuk ini. Terlebih sepertinya Yoongi pulang sendiri.

Yeseul ingin memapah Yoongi, membawa suaminya itu ke kamar mereka. Sedikit kesusahan bagi Yeseul memapah tubuh yang besar darinya. Setelah usaha Yeseul ia berhasil membawa Yoongi ke kamar mereka. Ia melepaskan sepatu Yoongi dan juga menanggalkan Jas kantor pria itu.

Ketika ia hendak melepaskan dasi Yoongi, pria itu tiba-tiba memegang tangan Yeseul. Yeseul sedikit kaget, namun bukan hal itu yang menjadi keterkejutan besar bagi Yeseul.

Yoongi menariknya hingga Yeseul terjatuh tepas diatas Yoongi. Hal itu membuat Yoongi mendapatkan bibir gadis itu kemudian melumatnya. Ciuman itu semakin dalam dan intens. Bibir Yoongi menuntut lebih dari bibir Yeseul, membuat Yeseul sedikit kehabisan napas disana.

Yoongi melepaskan ciuman itu, namun kini dengan cepat ia membalik. Dan kini Yoongi sekarang berada di atas Yeseul. Dan pula pria itu kembali lagi melumat bibir Yeseul. Ia kembali melumat dalam bibir gadis itu. Bukan hanya itu, keduanya bahkan sama terlarut dalam ciuman menggairahkan itu. Pria itu sudah membuka bajunya sendiri, menyisakan celana panjangnya saja dengan tubuh bagian atas sudah terpampang polos.

Ia menelusuri leher mulus Yeseul membuat gadis itu menggigit bibirnya menahan suara yang mungkin trrdengar aneh baginya. Mungkin ini adalah pertama kali baginya, jadi wajar ia masih belum berpengalaman. Dan pastinya pria ini sudah pernah melakukannya. Karena Yoongi begitu ahli dalam melepaskan baju Yeseul dan kini membuat gadis itu menjerit tertahan.







Pagi membangunkan, sinar mentari jelas telah memasuki sela-sela tirai kamar. Membuat keadaan sekitar sedikit terang walau tidak semuanya. Yoongi menggeliat, merenggangkan ototnya. Baginya ototnya lumayan kaku pagi ini, ia menelisik kamar. Mencoba menetralkan bias cahaya yang masuk di indera penglihatannya.

Ia berbalik menghadap Yeseul yang masih tertidur dan menghadapnya.

Wajah manis nan cantik. Sungguh anugrah karena wajahnya yang kini telah menemani hari-hariku. Dan juga bahu polos yang sangat indah ketika membelakangiku.

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULWhere stories live. Discover now