19 - A Lie

3.7K 282 21
                                    





Bagaimana bisa?




Hanya pertanyaan itu yang berputar didalam
kepala Yeseul. la bahkan tidak tahu mana
yang benar dan yang salah disini. Bohong
jika ia tidak terpengaruh penyataan dari
Kekasihnya Yoongi itu, hatinya terus
berusaha menolak ucapan dari Joohyun.
Namun otaknya terus memaksa semua
bukti yang cukup kuat itu, Yeseul berjalan
dari tadi setelah keluar dari Cafe melakukan
pembicaraan tadi baginya cukup menguras
energinya saat ini. Bahkan ia hanya
mengikuti kakinya yang entah membawanya
kemana.



Hanya untuk perusahaan.


Demi apapun ia sungguh pusing
memikirkan hal itu, ia tidak percaya jika
Yoongi tega memanfaatkannya. Hanya
untuk meneruskan saham. Mengapa ia
tak menikahi Joohyun, kenapa ia malah
memilihku.


Karena waktu itu aku belum siap.

Cih.. Jika belum siap kenapa ia mau hamil,
dan juga melakukan hal itu dengan Yoongi.
Mungkin aku yang terlalu bodoh.
Yeseul berulang kali. Mengingatnya, apa ia
terlalu bodoh. Dengan begitu mudahnya
menerima ajakan Yoongi dulu. Bahkan
mereka berdua saling tak mengenal
sebelumnya. la bahkan sangat bingung
mengapa Yoongi menikahinya, hal itu baru
ia sadari dan mengapa baru terpikirkan
sekarang ditambah ketika melihat Joohyun,
wanita yang pernah mengisi hati Yoongi
sejak 5 tahun lalu itu. Dan bukanlah hal yang
mudah bukan dalam melupakan seseorang,
apalagi jika seperti Joohyun, memiliki
prestasi modeling yang luar biasa bahkan
dalam skala internasional. Dan tentunya dengan wajah dan tubuh yang tampak seperti seorang dewi.


Mungkin saja pria bodoh yang
meninggalkannya. Apa Yoongi juga
termasuk? Tapi bukannya mereka masih
menjalin hubungan, bahkan sampai saat ini
mungkin juga mereka masih begitu.
Memikirkan hal itu, membuat sedikit hati Yeseul seperti dijerat sulur duri yang
tajam. Tak terasa cairan bening mengalir
dipipi Yeseul. Ditemani cuaca yang sedikit
mendung itu ia tetap menapakan kakinya
entah kemana. Hanya mengikuti kemana
kedua tungkainya bergerak, karena ia hanya
merasakan kekosongan.








Yoongi telah pulang sejak siang tadi, ia
menolak dijemput oleh Yeseul dan lagipula
Yeseul memiliki janji. la mengijinkan hal
itu. Karena tidak mungkin ia membatasi
pergaulan Yeseul, lagipula baginya Yeseul
bukanlah tipe orang yang memiliki
pergaulan banyak selain beberapa orang
yang juga dikenal Yoongi tentunya.
Malam telah menghiasi langit. Sejak Yoongi
datang Yeseul tak kunjung pulangjuga.
Bahkan ketika Yoongi menanyai melalui
pesan teks tak kunjung dapat balasan sejak
2 jam yang lalu. Kini ia tak tahan kemudian
menelpon istrinya tersebut. Namun hanya
suara operator yang menyambutnya, bahkan
ia hanya berdiri menatap gelisah ke arah
luar jendela kamar mereka berharap Yeseul
mungkin terlambat karena terlalu asik, atau
mungkin ponselnya lupa diisi daya.
Kini telah pukul 8 malam, sebuah dering
ponsel dari nomor yang Yoongi hapal
nomornya sedikit membuyarkan pikirannya
tersebut.

la cukup bersemangat mengangkat
telpon tersebut.

"Halo, Seul, kau dimana? kenapa ponselmu
tidak aktif dari tadi, aku menelponmu
berulang-ulang. Dan kau juga tak membaca
pesanku dari tadi? kau tahu aku sangat khawatir, kau dimana aku akan kesana untuk menjemputmu?"

sedikit membuang napas berat. seperti
berpikir untuk menjawab pertanyaan Yoongi yang begitu bertubi-tubi.

" Jungkook kemana?" Yoongi pasti menanyakannya bertubi-tubi kembali, itu pasti. Membuat Yeseul kembali berpikir.

"Jungkook masih pergi, aku tidak tega meninggalkannya. lagi pula ia hanya demam. Sudah yah Yoon, aku ingin tidur sekarang. Selamat malam, Yoon. " Yeseul kemudian menutup sambungan panggilan itu secara sepihak. Bahkan sebelum Yoongi menjawab dan ia sangat menghindari pertanyaan Yoongi lagi, jujur ia sangat tidak ingin berbicara pada Yoongi. Namun yang perlu ia khawatir saat ini adalah Yeseul,

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULWhere stories live. Discover now