26 - My Prince

2.7K 279 58
                                    


÷×÷

°
°






Bunga yang tumbuh akhirnya akan mekar jua.
Bunga kaktus yang mulai memekarkan diri itu begitu cantik dan sedap dipandang mata. Membuat siapapun akan tertarik untuk menatapnya.

"Mommy bunganya sudah tumbuh." Ucapan balita itu cukup fasih berbahasa inggris. Namun kata akhir gadis tersebut, membuat wanita muda tersebut yang sedang memakai kaca mata bacanya tersenyum. Ia mengalihkan pandangannya dari arah layar komputernya. Memandang balita cantik yang masih menatap kearah bunga kaktus dengan mata bulat itu terlihat rasa kagum dan takjub. Karena baru tadi malam ibunya menceritakan bahwa kaktus sangat jarang dapat memekarkan bunga.

"Ah, bukan tumbuh sayang. Tapi mekar." Ucap ibunya mengeser kursinya mendekatinya yang duduk dekat meja kecil sambil mengusap kepala putri kecilnya tersebut. Daisy Ahn. Balita berkulit pucat, rambut hitam panjangnya serta mata bulatnya membuat sang ibu mengingat teman lamanya yang memiliki mata bulat juga. Jungkook. Ia ingat waktu Yeseul hamil dulu sering menelpon Jungkook. Bahkan sampai rela menunggu tengah malam karena perbedaan waktu disana. Tak heran Jika mata bulatnya sangat lebih mirip Jungkook. Bahkan Yeseul juga tidak merasa Daisy mengambil wajahnya sama sekali. Tapi Hoseok bilang bahwa matanya memang mirip dengan Yeseul kalau menatap sesuatu dengan kagum, sangat mirip dengan Yeseul kecil dulu.

"Oh begitu yah?" Daisy kemudian mengangguk-anggukan kepalanya lalu tersenyum menampilkan senyum manisnya dengan gusi-gusi yang terlihat disana.
Yeseul menatap putrinya yang baru berumur tiga tahun lebih tersebut.
Artinya sudah empat tahun ia meninggalkan Yoongi. Senyum Daisy tak dapat Yeseul tolak bahwa sangat mirip dengan pria itu. Bahkan Daisy memiliki kulit yang seperti ayahnya.
Yeseul menjadi takut bagaimana jika mereka menyadari bahwa Daisy adalah darah dagingnya. Karena tak selamanya ia dapat bersembunyi.

Terakhir ia hampir ketahuan ibu Yoongi yang pergi ke pameran di Acara lelang yang diadakan kakaknya. Saat itu Daisy baru genap satu tahun. Yeseul bukan main paniknya bukan karena benci atau menghindar, namun entah kenapa jika berhadapan dengan keluarga Min ia merasakan begitu cemas hatinya. Untung ada Taehyung pria yang selalu bersiaga disisi Yeseul selama ini membantunya kabur lewat pintu samping gedung itu. Namun bicara tentang Taehyung, akhir-akhir ini pria itu tak terlihat batang hidungnya.

"Mommy, paman Tae dimana?" Lamunan Yeseul pecah ketika sang putri bertanya, dengan menatapnya dengan penasaran. Baru saja ia mengingat mengapa pria itu juga tidak ada kabar akhir-akhir ini. Biasanya ia selalu menghubungi dan bertanya apa yang sedang Yeseul dan Daisy lakukan.

"Mungkin, paman Tae sedang sibuk. Daisy tahukan kalau paman Tae juga bekerja. Mungkin pekerjaan yang paman Tae kerjakan sedang banyak. Jadi paman Tae tidak sempat menghubungi Daisy." Yeseul mencoba mencari alasan. Tapi memang benar bahwa terakhir pria itu menghubungi bahwa ia harus mendampingi Jimin. Kalau Jimin jangan heran, pria itu juga mempunyai kerjaan yang segudang semenjak usaha yang di bantu oleh Hoseok membuat kemajuan dalam hitungan bulan saja sudah meningkat baik. Mereka menjadi pria sibuk, kadang Taehyung selalu membantu walau hanya menyaring data dan mengirimkan ke Jimin lagi. Namun ia juga kadang bisa tidur 4 jam sehari, itu rekor yang ia pegang selama membantu Jimin selama ini.

Daisy membuat huruf O dengan mulutnya pertanda paham dengan perkataan ibunya.
"Seperti Mommy juga, tapi lebih banyak yah?" Tanya lagi sang ibu mengangguk, dan tersenyum membelai pipi gembul milik putrinya.

Tak lama ponsel Yeseul berdering membuat keduanya menoleh kearah suara tersebut. Yeseul bangkit sambil menggeser kursinya. Kearah meja yang diatasnya berisi ponsel dan beberapa perlengkapan bekerjanya. Tertera nama pemanggil di layar ponselnya.



[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULWhere stories live. Discover now