10 - The Present

4.6K 390 4
                                    

♢♢♢


Pagi membangunkan mereka, cahaya terang itu seakan usil untuk membangunkan siapa saja yg tengah bermanja ria di pulau kapuk masing-masing.

Yeseul terbangun earphone dan ponselnya tidak ada dengannya ia agak menelisik, dan matanya menangkap objek yg dicarinya itu. Di atas nakas, benda itu dengan indahnya berada di atas nakas itu. Sepertinya ia mengingau sehingga bisa menaruh disana.

Ia mendudukan dirinya, merenggangkan kedua ototnya itu. Ruang di kasurnya kosong, sepertinya Yoongi telah bangun duluan. Istri macam apa dirinya, suaminya telah bangun lebih dulu darinya pikir gadis itu.

Tak lama, sang pria datang dengan menggunakan setelan kaus putih dan celana training. Rambut yg setengah kering itu, membuat pemandangan indah bagi Yeseul. Sebelum pria itu meliriknya, lebih dulu Yeseul mengalihkan pandangan matanya kearah jendela.

"Oh sudah bangun?"

Tanya Yoongi dengan suara beratnya itu. Yeseul berdehem mengiyakan.

"Kau ingin sarapan? Biar aku buatkan."
Ucap Yeseul bagaimanapun ia seorang istri kan, jadi itu adalah tugasnya.

"Tidak usah, kau mandilah. Para maid yg bertugas melakukan itu."

Titahan halus itu sedikit membuat Yeseul merasa agak bersalah, ia seperti istri yg tidak becus pada hari pertamanya.

"Baiklah."

Yeseul beranjak dan kemudian, menuju kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

Yeseul POV

Setelah aku membersihkan diriku, aku menuju lantai bawah. Dengan mengenakan pakaian santaiku seperti biasa. Kulihat Yoongi pria itu, telah duduk di meja makan. Namun sepertinya ia belum memakan sarapannya.

Sebelum aku sampai para Maid menyediakan sarapan di tempat dudukku.

"Makanlah." Ucapnya aku hanya mengiyakan dan melakukan apa yg ia suruh.
Dapat kulihat dari sini, bahwa pria yg kini berstatus sebagai suamiku itu sangat tampan dari sini. Rambutnya masih setengah kering kurasa itu sexy bagiku. Ah pikiranku yg mulai kotor.

Kami menyelesaikan sarapan kami, sepertinya dia adalah tipe orang yg diam ketika di meja makan. Ingat itu Yeseul.

Aku bangun dari kursiku hendak membawa bekas peralatan sarapanku tadi ke Westafel disana. Namun belum sampai aku melangkah seorang maid tadi menahanku.

"Biar saya saja nyonya." Ucapnya pelan, ia mengambil dengan sopan benda-benda yg ku pegang tadi. Ah aku jadi tak enak, aku menalirik ke arah Yoongi yg juga telah berdiri sepertiku.

"Itu tugas mereka, tak perlu heran begitu."
Setelah ia meneguk minumannya ia melangkah pergi entah kemana.
Para maid yg lainpun membereskan meja makan tadi.

Yang ku tahu pria ini adalah orang kaya, lihat saja rumahnya besar, barang-barang dan properti lain seperti beraset mahal, belum lagi para maid nya yg sekarang kulihat ada sepuluh.
Aku sudah terbiasa hidup sederhana, namun bukan berarti aku tidak tau barang beraset tinggi sampai murahan sekalipun.
Hanya kurasa kadang memakai barang apapun asal nyaman itulah nomor satu bagiku. Lagipula aku tak pernah berniat membeli barang, meskipun ketika Hoseok oppa pulang ia akan membawaku keliling kota untuk berbelanja. Aku lebih memilih makanan dari pada pakaian atau perhiasan.

Terkadang ia juga menghadiahkan langsung, aku tidak menolak tapi kalau disuruh memilih secara langsung aku tidak akan memilih pilihan barang-barang itu.

Semua orang yg dekat denganku juga begitu, mereka tak mau memberikan atau mencarikanku barang mewah. Karena dengan barang murahan sekalipun aku tak pernah mempermasalahkannya.

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULWhere stories live. Discover now