17 - A Secret

3.8K 318 43
                                    

.

.

.

.

.








Bukannya hal yang wajar dilihat Yoongi sekarang, iris hitam menatap tajam layar ponselnya sendiri. Seakan irisnya dapat menembus layar tipis itu, tidak Yoongi bukan Superman yg memiliki laser mata yang dapat membelah apapun.

Ini serius hampir setengah jam Yoongi menatap layar ponselnya itu. Sambil berdecak. Jika bisa, mungkin decakannya itu bisa sampai terdengar hingga jarak 20 meter jauhnya. Sebuah tepukan pelan di bahu kirinya membuatnya terperatjat kecil. Kemudian menoleh kepada sang pembut ulah. Siapa lagi kalau bukan Seokjin.

"Kau kenapa? Dari tadi ku perhatikan kau seakan mau mengutuk seseorang." Tanya Seokjin seraya mengambil posisi duduk didepan Yoongi. Ya, karena sekarang Yoongi ada di kafe milik Seokjin.

Yoongi menghela nafas berat,

"Kau tahu?" Iya semacam menjeda apakah yakin mengatakan ini atau tidak. Namun karena ia sangat percaya dan juga sudah mengenal lama dengan Seokjin, jadi tak ada masalah jika mengatakannya.

"Kang Joohyun. Ia kembali." Ucap Yoongi akhirnya. Sambil irisnya menatap sembarang arah. Dan kembali menghela nafas berat.

"Apa? Bukannya kau bilang ia di luar negeri dan tak mungkin kembali." Seokjin menjeda kalimatnya. Setelah menghela nafas berat.

"Maksudku begini, Yoongi. Kau pernah bilang bahwa Joohyun, bahkan tidak berniat untuk memikirkan untuk membangun rumah tangga denganmu. Karena dia lehih mementingkan karirnya sebagai model itu. Ada angin apa dia bisa kembali lagi?"

Seokjin menompang dagunya sambil menatap keluar jendela, disini bukan hanya Yoongi yang bingung namun Seokjin juga kini pikirannya ikut runyem akibat mendengar curhatan dari Yoongi. Tentang Kang Joohyun yang tiba-tiba kembali, dan membawa berita bahwa gadis itu telah hamil. Awalnya Seokjin sempat marah, tapi mengingat Yoongi sudah seperti adiknya sendiri ia mengurungkan niatannya untuk mencabik pria berkulit putih susu tersebut, namun Seokjin juga masih memikirkan perasaan Yeseul. Kini Seokjin di landa galau dadakan. Antara memihak Yoongi atau Yeseul.

Ia berani taruhan bahwa jika Istrinya Jaerim mengetahui ini. Mungkin saja wajah mulus Yoongi sudah di hiasi dengan warna merah, biru dan juga ke unguan akibat mendengar berita ini. Ia tahu bahwa istrinya begitu amat menyayangi Yeseul. Dan lagi-lagi keduanya kini sama-sama menghela nafas berat. Itulah pria.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah rumah kaca kecil nan sederhana, Yeseul sedang bersantai di kursinya. Ia bersandar sambil menyeruput teh hijau hangat kesukaannya. Wajahnya sedikit pucat disana. Bahkan kudapan yang ia siapkan tadi belum disentuhnya. Biasanya ia paling menyukai kudapan itu namun setelah duduk ia menjadi jijik melihatnya. Tak lama ia setelah menyeruput tehnya ia tiba-tiba berlari dengan tergopoh-gopoh. Menuju ke toilet.

Disana ia menuju kloset dan mengeluarkan apa yang telah ia makan barusan termasuk sarapan paginya tadi. Wajahnya semakin pucat. Dan setelah selesai dirasanya, ia bersender pada dinding toilet. Tak lama ia menuju Westafel dan mencuci serta berkumur. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin tersebut.

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULWo Geschichten leben. Entdecke jetzt