Epilog

10.6K 865 58
                                    

"Kyaaaa Itachi-senpai!"

Teriakan menggema di sepanjang lorong akademi. Pelakunya tentu saja si sulung Uchiha yang menebarkan senyuman menawannya secara cuma-cuma. Sementara satu-satunya gadis dari klan Uchiha saat ini hanya mendecih kesal di samping saudara kembarnya. Nozomi merasa tingkah Itachi benar-benar menggelikan. Berniat tebar pesona di depan shinobi genin? Yang benar saja!

Padahal Itachi tidak berniat seperti itu. Itachi tumbuh menjadi pemuda yang pendiam dan lembut, sama seperti ibunya. Perbedaannya hanya Itachi laki-laki dan lebih berani jika dibandingkan dengan ibunya dulu. Jangan lupa Itachi adalah putra dari Uchiha terakhir yang masa mudanya terkenal bengis. Perpaduan gen yang sempurna antara ayah dan ibunya, menghasilkan pemuda manis seperti Itachi.

Gen Uchiha memang tidak bisa diremehkan!

"Aniki!"

Suara yang sudah sangat mereka kenal berteriak dari ujung lorong. Bungsu Uchiha berlari menghampiri kedua saudaranya yang memang berniat untuk menjemputnya. Itachi dan Nozomi berjanji untuk membelikan apapun yang Kazuo minta, sebagai jaminan untuk tutup mulut tentu saja.

"Ayo kita pergi." Itachi tersenyum pada adik kecilnya yang kini sudah besar. Usianya sudah dua belas tahun dan sudah menjadi genin. Itachi rasanya begitu sedih, tidak rela adiknya cepat-cepat dewasa.

Kazuo mengangguk dengan semangat. Ditariknya tangan Itachi dan Nozomi. Tindakan tersebut membuat Itachi terkekeh pelan dan Nozomi mendecih pelan. Jangan lupakan jika Nozomi memang sering berdebat dengan Kazuo. Terlebih Kazuo yang semakin lama sikapnya malah semakin menyebalkan dan licik seperti Sasuke.

Bayangkan bagaimana tiga orang dengan sifat yang sama terkumpul dalam satu rumah. Pasti akan banyak perdebatan tidak penting. Namun, itulah cara mereka menyampaikan rasa sayang. Cukup unik.

"Oi, Itachi!"

Lagi, suara yang tidak asing bagi mereka memanggil Itachi. Ketiga Uchiha muda itu berbalik dan mendapati putra tunggal keluarga Nara berdiri dengan wajah malasnya. Itachi membalas sapaan Shikadai dengan mendekat dan bertos ala laki-laki.

"Lama tidak melihatmu, kemana saja?" Itachi bertanya dengan suara beratnya yang jika di dengar oleh perempuan akan membuat mereka hampir pingsan. Kecuali Nozomi dan ibunya tentu saja.

"Aku baru pulang dari misi dan melapor ke kantor Hokage." Shikadai menjawab pertanyaan Itachi dengan suara malasnya, namun matanya yang tajam memandang ke arah Nozomi yang sejak kemunculan Shikadai hanya diam tanpa suara.

Itachi yang memang peka memilih untuk menjauh sambil membawa Kazuo, memberikan waktu untuk Shikadai dan Nozomi bicara berdua. Kazuo yang tidak ingin pergi tanpa Nozomi berusaha memberontak, namun tenaga anak dua belas tahun jika dibandingkan dengan Itachi tentu tidaklah seberapa. Akhirnya Kazuo hanya pasrah diangkat Itachi di bahunya. Ucapkan selamat tinggal untuk niatnya yang akan membuat Nozomi membayar semua yang dibelinya.

"Kita perlu bicara." Shikadai membuka obrolan setelah terdiam cukup lama. Ada yang harus diluruskan diantara mereka. Bagaimanpun juga, Shikadai tidak ingin hubungan mereka berakhir seperti ini.

Ya, Shikadai dan Nozomi memang menjalin hubungan cukup lama. Sudah hampir dua tahun, tanpa sepengetahuan yang lain tentu saja. Mereka-lebih tepatnya Nozomi-tidak ingin menimbulkan keributan diantara para shinobi Konoha. Mengingat penggemar Shikadai yang cukup banyak. Terlebih jika orang tua mereka sampai tau, Nozomi tidak berani membayangkan akan semenakutkan apa Sasuke.

"Semuanya sudah jelas, tidak ada yang perlu kita bicarakan." Nozomi memilih melangkah meninggalkan Shikadai. Namun, sebelum langkahnya menjauh, Nozomi merasakan kakinya tidak mampu melangkah.

Secret Feeling (Lengkap)Where stories live. Discover now