Empat

14.4K 1.3K 227
                                    

Di perjalanan pulang ingatan Sasuke kembali memutar tentang kejadian di kantor Hokage tadi siang. Tentang perkataan Kakashi yang menyebabkan sikapnya seperti tadi, sangat bukan Sasuke sekali.

Flashback on

Sasuke langsung masuk ke kantor Hokage tanpa memberi salam. Kakashi yang sibuk dengan dokumennya tidak terlalu terkejut, sebab itu sudah merupakan kebiasaan Sasuke akhir-akhir ini. Sejak diberitahu masalah perjodohannya dengan putri dari klan Hyuuga, keluar-masuk kantor Hokage dengan tiba-tiba seolah menjadi hobi sang Uchiha tunggal.

"Berikan aku misi." Tanpa basa-basi, ciri khas Uchiha sekali. Kakashi hanya mendongak menatap Sasuke sambil bertopang dagu.

"Hm? Tidak ada misi untukmu, Sasuke." Kakashi tersenyum dibalik masker yang senantiasa menutup wajah rupawannya semenjak ia kecil.

"Aku sudah memenuhi permintaan kalian untuk menerima perjodohan itu. Berikan aku misi sekarang juga!" Sasuke mulai nge-gas.

Kakashi hanya menghela napas perlahan. Tempramen mantan anak didiknya ini benar-benar buruk. "Dengar, Sasuke. Kau baru saja bebas beberapa waktu lalu. Jangan lupa saat kau kabur dari desa, kau masih berstatus genin. Jadi, walaupun kau menjadi pahlawan perang shinobi, statusmu saat ini masih lah seorang genin. Aku yakin kau tidak akan mau menyelesaikan misi mencabut rumput atau memanen semangka, Sasuke. Dengan statusmu yang sekarang, kau tidak mungkin ku berikan misi tingkat A."

Sasuke mendengus seraya memalingkan wajah kearah lain. Tidak mau menatap wajah Kakashi yang masih senantiasa tersenyum manis dibalik maskernya. Sasuke malu. Memang aneh seorang Uchiha bisa malu seperti ini, tapi fakta yang dikatakan Kakashi tak dapat Sasuke elak.

Sasuke seorang genin.

Setara dengan bocah usia 12 tahun.

Sasuke = bocah

Memikirkannya membuat Sasuke benar-benar jengah.

"Sampai kapan aku harus berdiam diri?" Jujur saja, Sasuke yang sejak remaja terbiasa berkelana tentu tidak betah untuk berdiam diri di satu tempat tanpa melakukan apapun.

"Mungkin setelah menikah nanti aku akan menemukan misi yang cocok untukmu." Kakashi menjawab Sasuke sambil mengendikkan bahunya, tidak terlalu yakin. Sasuke hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Sasuke—" Kakashi memanggil dengan nada serius. "—sebentar lagi pernikahan kalian akan berlangsung. Bersikap baiklah pada Hinata. Jangan membuat masalah yang menyebabkan kesulitan untukmu sendiri. Mereka belum sepenuhnya percaya padamu. Setelah menikah nanti aku akan memberikanmu misi, jadi kau tenang saja tidak perlu takut tidak bisa menafkahi istrimu." Kakashi terkekeh pelan di akhir kalimatnya.

"Hn"

Sasuke tau Kakashi hanya bercanda di akhir petuahnya. Biarpun tidak melakukan misi selama bertahun-tahun, Sasuke dan istrinya tidak mungkin mati kelaparan. Warisan Uchiha tidak sedikit, ada banyak usaha yang masih berjalan atas nama Uchiha hingga saat ini. Sasuke yang merupakan satu-satunya Uchiha tentu saja mendapatkan semua warisannya. Meskipun bukan Sasuke yang menjalankan bisnis klannya, tapi orang-orang yang menjalankannya merupakan orang-orang yang kompeten dan dapat dipercaya. Jadi Sasuke cukup duduk dengan tenang, dan uang akan terus mengalir. Mudah, kan?

"Satu lagi, Sasuke. Ku harap kau tidak menganggap pernikahan ini sebagai sebuah misi. Kalau bisa, berusahalah menerima istrimu dan mencintainya. Mungkin tidak akan mudah awalnya, tapi aku yakin dia adalah perempuan yang baik untukmu." Ucap Kakashi lirih.

"Atas dasar apa kau bisa yakin?" Sasuke mengangkat sebelah alisnya, seolah meragukan perkataan gurunya itu.

"Firasatku." Balas Kakashi dengan tatapan serius. Kali ini Sasuke tidak akan membantah Kakashi. Karena firasat Kakashi biasanya selalu benar.

Secret Feeling (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang