Delapan

14.7K 1.2K 158
                                    

BRAK!

Sasuke membuka pintu ruangan Hokage tanpa mengetuk atau bertanya apakah Kakashi selaku Rokudaime Hokage ada di ruangannya atau tidak.

Keberuntungan untuk Sasuke dan kesialan untuk Kakashi hari ini karena bertemu dengan Sasuke di ruangannya. Harinya yang tenang harus terusik dengan bocah ini.

Sasuke berjalan mendekat. Tidak ada niat untuk menyapa Kakashi terlebih dahulu apalgi beramah-tamah.

"Aku sudah memenuhi keinginan kalian untuk menikahinya. Sekarang penuhi janjimu padaku." To the point sekali.

Kakashi hanya mampu menghela nafasnya kasar. Baru satu minggu setelah pernikahan mereka, bocah Uchiha ini sangat tidak sabar sekali.

"Kau harus pastikan istrimu mengandung dalam waktu dekat sebelum kau ku beri misi." Kakashi mencoba mengulur waktu.

"Ku pastikan dalam bulan ini dia mengandung anakku." Sasuke menjawab dengan yakin. Kakashi mengangkat sebelah alisnya, kenapa bocah ini yakin sekali?

"Kami melakukannya setiap malam." Respon Sasuke saat melihat gestur Kakashi yang seolah meragukan perhitungannya.

Kepala Kakashi terasa pening saat mendengar hal itu dari Sasuke. Muridnya yang nol besar dalam hal perempuan 'bercocok tanam' setiap malam dengan istrinya? Apa Sasuke tidak kasihan dengan Hinata?

"Ambilah, misi bersama tim tujuh." Kakashi melemparkan sebuah gulungan ke arah Sasuke. Dengan mudah Sasuke menangkap gulungan tersebut dan pergi meninggalkan Kakashi tanpa ucapan terima kasih.

"Besok pagi jam delapan di gerbang Konoha!" Teriak Kakashi pada mantan muridnya yang kurang ajar itu. Setelahnya Kakashi hanya mampu mendengus kesal melihat kelakuan Sasuke yang tak pernah berubah sejak masih di akademi dulu padanya.

.
.
.

"Itu dia istri Sasuke-sama!"

"Kenapa Sasuke-sama harus menikah dengannya, sih? Padahal lebih cocok dengan Sakura-sama."

"Wanita itu perebut kekasih sahabatnya!"

"Jika aku jadi wanita itu, aku tidak akan berani menampakkan diri di depan umum karena malu menjadi perebut kekasih orang lain."

"Wanita tidak tau malu!"

Apa mereka tidak tau, Hinata bahkan mendengar ejekan mereka dengan sangat jelas. Ini juga bukan keinginan Hinata. Mereka hanya tau dengan melihat sekilas saja, tanpa mau memahami lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi.

Perebut kekasih sahabat katanya? Hinata tidak merebut siapapun! Sasuke yang datang ke kediaman Hyuuga untuk melamarnya, bukan Hinata yang menggoda Sasuke untuk menikahinya.

Kenapa mulut mereka jahat sekali?

"Jangan dengarkan mereka, nak. Mereka hanya iri padamu." Bibi penjual sayur yang Hinata beli tersenyum ramah padanya. Hinata hanya mengangguk dan tersenyum miris.

Apa yang harus mereka irikan dari kehidupan Hinata? Karena Hinata menikah dengan Sasuke si pahlawan perang atau karena Hinata dulunya pewaris klan terkuat di Konoha? Andaikan mereka tau bagaimana kehidupan Hinata yang sebenarnya.

Apa mereka mau dilatih dengan sangat keras sejak usia dini?

Apa mereka mau cintanya hanya bertepuk sebelah tangan?

Apa mereka mau dinikahkan dengan orang yang tidak mereka cintai bahkan tidak mereka kenal dengan baik?

Apa mereka mau menikah agar bisa keluar dari klan dan hanya untuk menghasilkan keturunan suaminya?

Secret Feeling (Lengkap)Where stories live. Discover now