Sepuluh

13.8K 1.2K 84
                                    

Hinata mengerjapkan matanya perlahan. Hal pertama yang dilihatnya adalah lampu yang sudah dinyalakan. Itu artinya hari sudah beranjak malam. Berapa lama ia tertidur atau mungkin pingsan?

Pintu kamarnya digeser perlahan, mengalihkan perhatian Hinata pada orang yang membukanya. Sosok tegap dengan rambut gelap dan wajah kusut langsung tersuguh di depannya.

Ternyata Sasuke sudah pulang.

Hinata dengan sigap bangun dari tempat tidurnya menuju ke arah Sasuke. Namun karena kondisinya yang belum terlalu stabil, ia kembali limbung. Tidak sampai jatuh lagi, karena Sasuke langsung menangkap tubuhnya.

"Kau sudah pulang? Sejak kapan?" Hinata bertanya setelah membenarkan posisi berdirinya dibantu Sasuke tentu saja.

"Beberapa jam setelah kau pingsan. Hanabi baru saja pulang."

Ternyata Hanabi yang meneriakkan namanya itu benar. Mungkin Hanabi berniat mengunjunginya, bukannya menghabiskan waktu bersama, tapi yang didapat malah Hinata yang jatuh pingsan.

"Kenapa? Kau sakit?"

Sasuke bertanya dengan nada khawatir yang sangat samar. Mungkin jika yang mendengarnya Naruto, Sakura ataupun Kakashi mereka akan menyadarinya. Tapi Hinata yang belum lama mengenal Sasuke tentu tidak menyadari perubahan nada suaranya yang biasanya datar itu.

"Entahlah. Mungkin kondisi tubuhku saja yang kurang bagus." Hinata hanya menjawab sekenanya saja. Karena ia memang tidak tau pasti mengapa kondisinya bisa menjadi seperti sekarang ini.

Sasuke menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Sebenarnya Sasuke sangat terkejut saat pulang dari kantor Hokage setelah menyelesaikan laporan misi. Niat hati ingin pulang disambut pelukan hangat sang istri, yang didapatnya malah Hinata yang pingsan dan Hanabi yang menjaga istrinya sembari mengusap-ngusap tangan Hinata.

"Sebaiknya kita makan malam."

Hinata tersenyum simpul menyetujui Sasuke. Tapi tak bertahan lama, senyumnya digantikan dengan wajah bingung. Ia belum memasak karena baru saja bangun. Setaunya Sasuke sama sekali tidak bisa memasak. Apa Sasuke membeli makanan di luar? Ada baiknya Hinata bertanya saja.

"Apa kau yang memasak makan malam kali ini?"

Sasuke menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Hinata seraya menggelengkan kepalanya.

"Apa kau membeli makanan dari luar?"

Sasuke menggeleng lagi.

"Lalu?" Hinata memiringkan kepalanya sedikit. Jangan bilang—

"Aku menunggumu bangun sejak tadi. Cepatlah buat makanan, aku sangat lapar." Dengan wajah tanpa dosa Sasuke mengatakannya.

Hinata hanya bisa menghela napas. Ternyata yang orang-orang katakan tentang Sasuke si sempurna itu tidaklah benar.

.
.
.

Hinata masih mencuci piring bekas makan malam mereka. Sasuke yang biasanya langsung masuk ke kamar malam ini tetap menunggu Hinata hingga selesai. Ada banyak hal yang ingin disampaikannya pada Hinata.

"Sasuke-kun tidak ke kamar?" Hinata bertanya heran.

"Mau ikut denganku?" Sasuke membalas pertanyaan Hinata dengan pertanyaan lain. Hinata mengernyitkan keningnya bingung.

Malam-malam begini Sasuke ingin kemana? Bukannya ia baru pulang dari misi, apa Sasuke tidak ingin beristirahat?

"Ha'i." Hinata memilih menuruti perkataan Sasuke. Hinata bergegas mengganti pakaiaannya dengan baju yang lebih hangat. Mengingat suhu dimalam hari yang cukup dingin karena mendekati musim gugur.

Secret Feeling (Lengkap)Where stories live. Discover now