Sebelas

13.2K 1.1K 24
                                    

Ada beberapa hal yang masih menjadi tanda tanya di kepala Hinata. Salah satunya adalah mengapa ia merasa sangat tidak ingin Sasuke pergi. Padahal pada saat misi sebelumnya, Hinata tidak merasakan kegelisahan yang sebesar ini.

Ada semacam perasaan takut Sasuke meninggalkannya meskipun Sasuke sudah berjanji akan kembali.

"Apa yang kau pikirkan?"

Pertanyaan Sasuke menyadarkan Hinata dari berbagai macam pikirannya yang berkecamuk. Hinata ingin menyampaikan perasaannya pada suaminya ini, namun sisi lain dirinya memilih untuk diam. Ia hanya takut misi Sasuke tidak berjalan lancar hanya karena pemikiran negatifnya yang tidak berdasar.

"Ti-tidak. Aku hanya memikirkan bagaimana nanti saat tidak ada kau di rumah ini." Hinata berusaha tersenyum seperti biasanya, namun yang tampil hanyalah sebuah senyuman yang hambar.

"Dengar-" Sasuke memegang tangan kiri Hinata menggunakan tangan kanannya yang tersisa, menyalurkan kehangatannya. "-tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Jika terjadi sesuatu, kau bisa meminta tolong pada Naruto atau Kakashi." Sasuke memandang Hinata dengan sorot matanya yang melembut, berusaha meyakinkan wanitanya bahwa semua akan baik-baik saja.

Bukan hanya Hinata sebenarnya yang khawatir, Sasuke juga merasakan kekhawatiran itu. Tidak banyak yang dapat Sasuke lakukan selain meminta Naruto selaku sahabat merangkap saudaranya dan juga Kakashi yang menjadi walinya untuk memantau keadaan Hinata.

Hinata tinggal seorang diri di kediamannya ini. Meskipun akan ada beberapa orang pelayan yang akan datang membersihkan mansion dan kebun, namun mereka tidak tinggal di sana. Sama saja 'kan Hinata tinggal sendirian.

Bukan tidak percaya akan kemampuan Hinata sebagai seorang ninja. Sasuke hanya berusaha melaksanakan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga Uchiha. Hal ini juga sebagai bentuk pencegahan agar hal-hal tidak diinginkan tidak terjadi.

"Sasuke-kun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sasuke-kun."

Hinata mengarahkan tangannya, menyingkap rambut Sasuke yang menutupi sebelah wajahnya. Memperlihatkan mata rinnegan yang sering disembunyikannya. Betapa menakjubkannya kedua mata tajam yang berbeda warna tersebut.

"Pejamkan ke-kedua matamu." Hinata meminta Sasuke dengan semburat merah muda tipis yang muncul di pipinya. Reaksi alami Hinata ketika sedang menahan malu.

Meskipun bingung dengan permintaan Hinata, Sasuke tetap mengikutinya. Tersembunyilah onyx gelap dan rinnegannya dibalik kelopak matanya yang tidak terlalu besar. Membuat mata tajamnya yang lebih sering memperlihatkan sorot kesepian dan luka pada orang lain dibanding memancarkan binar kebahagiaan tenggelam sempurna.

Hinata menatap wajah tanpa cela milik suaminya dengan pandangan sendu. Ini memang bukan yang terakhir kalinya ia akan melihat wajah rupawan ini, namun hatinya tetap saja sedih. Bagaimanapun juga, wajah ini yang ia lihat pertama kali saat bangun tidur dan terakhir kali dilihatnya saat akan merengkuh mimpi.

Secret Feeling (Lengkap)Where stories live. Discover now