Prolog

25.9K 1.4K 140
                                    

Baru seminggu Sasuke menikmati udara bebas setelah beberapa bulan menjalani masa tahanan, kini kebebasannya seperti terhalang. Mungkin penjara lebih baik ketimbang Konoha saat ini.

Seorang Uchiha Sasuke diminta para Daimyo keparat itu untuk menikah dan menghasilkan keturunan pengguna jutsu mata. Apa-apaan! Memangnya Sasuke ini mesin pembuat anak, eh?

Segitiga siku-siku masih berkedut di sudut dahi Sasuke. Telinganya terasa pengang setelah mendengar penjelasan Rokudaime Hokage barusan.

"Ini demi kebaikanmu, Sasuke. Jika kau menikah, kau akan memiliki istri yang mau mengurusmu. Kau juga akan memiliki anak-anak yang menggemaskan."

Tampaknya Kakashi sudah berhayal bagaimana ramainya Konoha dengan anak-anak Uchiha yang berlarian kesana kemari dan tertawa.

Kau lupa Kakashi, Uchiha tidak suka tertawa!

"Cih! Bagaimana mungkin aku menikah, aku tidak punya calon istri! Aku baru seminggu bebas jika kau lupa."

Sasuke masih sama ternyata. Kaku, dingin, dan menyebalkan. Tidak ada sopan santunnya berbicara pada orang tua seperti Kakashi.

"Ah, calon ya. Kau tidak perlu khawatir. Kami sudah memilihkan beberapa kandidat untukmu. Tapi, dari sekian banyak kandidat, ada satu orang yang dirasa benar-benar cocok untuk melaksanakan pernikahan dan menghasilkan keturunan Uchiha berkualitas." Kakashi mengangguk-anggukan kepalanya, terlihat sangat yakin.

"Terserah" Sasuke berlalu keluar dari ruangan Hokage, tanpa permisi dan membanting pintu dengan keras.

Kakashi hanya mampu menghela nafas berat. Ia tau Sasuke sangat keberatan. Terlebih mantan anak didiknya itu terlalu kaku dengan lawan jenisnya. Pasti sulit menjalankan pernikahan.

"Ku harap kau bisa mendapatkan hidup yang lebih baik, Sasuke." Kakashi bergumam.

~~~

Hinata termenung, memikirkan nasib cintanya yang bisa dikatakan cukup tragis. Cinta masa kecilnya yang tak pernah membalas cintanya. Terlalu rumit memang.

Adiknya bahkan mengatakan Hinata itu bodoh. Sudah tau jika si pemuda pirang tidak memiliki perasaan lebih padanya, tapi masih saja mempertahankan perasaan konyol yang disebutnya sebagai cinta pertama.

Hal yang lebih menyedihkan adalah, masa depannya, calon suaminya, sudah ditentukan oleh ayahnya sendiri, Hyuuga Hiashi.

Ketua klan Hyuuga tersebut berpendapat, jika Hinata akan lebih bahagia dan terjamin dengan calon suami pilihannya. Lagipula si Uzumaki itu tidak membalas perasaan putrinya kan? Hinata juga tidak memiliki pujaan hati yang lain. Tidak ada salahnya melakukan perjodohan kan.

Jujur saja, Hinata sedikit shock saat ayahnya membahas perjodohan dengannya tadi. Masalahnya, Hinata tidak tau dengan pria seperti apa dia dijodohkan. Saat Hinata bertanya, Hiashi hanya menjawab jika Hinata akan segera mengetahuinya nanti.

Apa ini pertanda Hinata harus menyerah mengejar cinta Naruto? Sedikit tidak rela rasanya. Ia ingin merasakan bagaimana cara Naruto memperhatikannya, bagaimana cara Naruto menggenggam tangannya, dan bagaimana cara Naruto mengucapkan cinta padanya, sesederhana itu.

Namun sepertinya keinginan itu harus dikuburnya dalam-dalam. Hinata dijodohkan, dan Naruto masih terus mengejar cinta pertamanya juga. Hanya helaan nafas pelan yang mampu dilakukannya.

'Ne Hinata, menyerahlah.'

TBC

Gimana gimana gimanaaa??? Lanjut atau ga nih??? Ah malu sebenernya, ini fic pertamaku >< fic ini terinspirasi dari berbagai sumber, ada yg dari lagu, film, drama ah hayalanku juga wkwk pokoknya banyak deh. Maaf kalau jelek :(

Kenapa pilih SasuHina? Kenapa Canon?

Ini berawal dari keresahanku sih, aku jarang bangeeet nemu fic SasuHina yg canon, entah akunya yg ga nyari bener2 atau emang ga ketemu xD (kalau ada saran, bisa kasih tau aku yaa)

Kritik dan Saran akan ku terima dengan senang hati.❣

Secret Feeling (Lengkap)Where stories live. Discover now