Prolog

57K 5K 1.3K
                                        

-Secret Prince-



Jaehyun Chevalier-28 y

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.






Jaehyun Chevalier
-28 y.o-

[Prince of the northern kingdom]

Now I see, if I wear a maskI can fool the worldBut I cannot fool my heart

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.




Now I see, if I wear a mask
I can fool the world
But I cannot fool my heart




♾♾♾




Taeyong Afreeda
-30 y.o-

[Baron- florist&baker]

Like a dream I can reach but not quite holdI can sense you thereI'm dying to meet you, my lord

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.




Like a dream I can reach but not quite hold
I can sense you there
I'm dying to meet you, my lord...



Like a dream I can reach but not quite holdI can sense you thereI'm dying to meet you, my lord

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.







15 years ago...



"Angkat pedangmu, Jaehyun" Sang raja; Chanyeol Ludwig spontan melemparkan pedang silver, benda bermata tajam tersebut sempat terjatuh ke arah sang adik yang kini sibuk terengah-engah; pertanda jikalau remaja tampan itu kelelahan pasca berlatih sepanjang hari "Hahaha! Baiklah-baiklah, mari kita cukupkan sampai sini wahai pangeran Jung. Aku sungguh tidak tega melihat pelipis adikku dipenuhi bulir keringat menyerupai biji jagung"


Jaehyun mau tak mau memamerkan senyuman penuh kemenangan kemudian bergegas memasukkan benda berbahaya tersebut ke dalam sarung pedang dan berakhir menghampiri sang kakak yang memilih mendudukkan diri di sudut ruangan "Uhm kakak... apakah hari ini diriku sudah menunjukkan banyak perkembangan? Apabila tidak, maka aku akan kembali berlatih lebih keras esok hari"



"Pardon? Jika kau melontarkan pertanyaan demikian, pasti terdapat hal yang sedang kau khawatirkan. Benar adikku?" Sang raja tersenyum lebar sesaat sebelum mengusap helaian surai sang pangeran kecil, menyisir rambut bewarna pekat tersebut agar tak menghalangi wajah


"Benar..." Jaehyun lantas menatap Chanyeol melalui tatapan keraguan tersirat sembari memainkan gugup jari-jemarinya. Ia tak pernah sekalipun berpikir bahwa kemampuan yang dimiliki saat ini mampu dinilai lebih dari cukup, masih terdapat beribu-ribu kekurangan dan sialnya ia kerap kali mengalami kegagalan  "Aku takut di cap sebagai pangeran yang tidak becus... Bagaimana jika rakyat akan benar-benar membenciku? Kakak pasti tahu dengan jelas, bahwasanya diriku tidak mumpuni sepertimu ataupun kak—"





BRAK


"Semoga yang agung memberkatimu yang mulia" Suara debuman menggema yang berasal dari kedua belah daun pintu sukses membuat setiap pasang mata di dalam ruang latihan mengalihkan atensi. Sosok pembuat gaduh tersebut merupakan puteri mahkota terhormat negeri northern; Irene Davienna "Jelaskan padaku Jaehyun Chevalier! Jelaskan maksud tertera dalam kertas yang kini sedang ku pegang. Jangan membuang waktu dan pcepat jelaskan pangeran Jung!"


Chanyeol sontak mendongak; menatap sesosok wanita cantik berusia 22 tahun tanpa bisa menyembunyikan keterkejutan "Ada gerangan apa sampai-sampai seorang Irene rela menghampiri? Kau tahu benar jikalau seorang lady, terlebih berasal dari darah keluarga kerajaan terhormat sepertimu tidak diperkenankan menginjakkan kaki di tanah kotor seperti ini. Kau adalah wanita yang disegani oleh setiap kaum, segeralah kembali ke kamar sebelum aku memerintahkan para prajurit untuk membawa paksa dirimu tuan puteri"




"Kak... M-maafkan aku" Ucap lirih sang pangeran kecil tanpa berani menatap mata si lawan bicara. Oh demi yang maha agung, sejujurnya Jaehyun sama sekali tidak memiliki keberanian bila dihadapkan oleh sosok Irene, terutama disaat sang puteri merasakan perasaan marah sekaligus kecewa


"Aku tidak membutuhkan maaf— dan angkat wajahmu seperti seharusnya, pangeran tidak pernah melihat kebawah bak seorang budak murah" Tanpa menunggu lebih lama, Irene menyodorkan kertas yang dibubuhi oleh tanda merah tepat di hadapan wajah pucat pasi milik sang pangeran "Apa yang telah ku katakan delapan bulan silam? Jawab!"


Jaehyun hanya mampu terdiam, dirinya sungguh tak memiliki keberanian untuk menjawab ataupun sekedar memberi alasan semata. Karena ia amat tahu; Irene Davienna, kakak perempuannya takkan pernah memberi toleransi terhadap sikap kurang ajar walau setitikpun!



"Aku memerintahkanmu untuk mempelajari dua belas bahasa bahasa dalam kurun waktu delapan bulan. Apakah begitu sulit hingga kau hanya mampu mempelajari 78% dari 100% keseluruhan materi?!" Irene yakin bahwasanya ia bertindak benar. Sebab, mendesak sang pangeran menguasai limpahan ilmu merupakan tanggung jawabnya sebagai sosok pengganti seorang ibu sekaligus ratu "Jaehyun Chevalier, jika kau tidak bisu dan jika kedua belah bibirmu cukup mampu digunakan sesaat, maka jawablah aku!"


"Maaf... aku hanya bisa mempel—"




PLAK


"Seorang pangeran tidak pernah menurunkan harga dirinya!" Irene mencengkram rahang Jaehyun sembari menatap telak iris abu milik sang adik dengan frustasi. Sebelum pada akhirnya melepas secara kasar kemudian mendecih seolah tengan merendahkan "Aku berani bertindak keterlaluan seperti ini hanya demi kebaikanmu semata, pangeran Jung! Kumohon... Tolong mengertilah"


"Irene Davienna! Berhenti menaikkan nada bicaramu. Jaehyun masih kecil, sang pangeran bahkan belum mengalami masa pubertas sempurna. Oleh karenanya, berhentilah memberi tekanan berlebih!" Chanyeol menarik paksa kertas yang sebelumnua dibawa oleh Irene; yaitu selembar kertas bewarna cokelat pudar yang berasal dari Royal Preparatory School; tempat dimana sang adik menimba ilmu "Jaehyun, Irene, kembali ke kamar kalian. Dan ingat, satu jam dari sekarang kita harus menghadiri jamuan makan siang bersama keluarga bangsawan lainnya. Jangan sampai terlambat!"



"Baiklah yang mulia. Aku permisi" Irene melenggang pergi tanpa memberi hormat terlebih dahulu dan hal tersebut sukses membuat Chanyeol menatap gelisah kepergian si wanita cantik dengan terdengarnya helaan napas berat. Sang raja lantas menggulikan kedua netra ke arah Jaehyun dan memilih tersenyum kecil untuk menghibur adik kecilnya itu "Jangan menangis... Kau tahu benar jika Irene menginginkan yang terbaik untukmu. Ucapan menusuk tak perlu diambil hati, cukup dengarkan maksud dan tujuan baik, kemudian berusahalah sekuat tenaga untuk meyakinkan puteri bahwasanya dirimu pantas melebihi apapun"



"Aku tahu..." Jaehyun menyeka kasar indra penglihatnya yang sempat berkaca-kaca tanpa sadar. Kalimat yang diujarkan oleh sang kakak merupakan suatu kebenaran; Irene adalah satu-satunya pewaris perempuan dalam hierarki kerajaan, dan wanita mungil tersebut tentu mengemban kewajiban berat untuk memastikan kemakmuran rumahnya, keluarganya dan kerajaannya "Aku mengetahui hal itu kak. Lady Irene sangat baik dan menyayangiku.... Kau tak peru risau yang mulia, karena aku tahu benar akan hal itu"





-Secret Prince-




Baron : gelar turun-temurun

Preparatory School : tahap ke 2 dari sekolah dasar

Secret Prince -Jaeyong-✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora